Beda Diklat Paskibraka Nasional 2017 dengan Sebelumnya

Apa saja perbedaan yang dirasakan pada pelaksanaan Diklat Paskibraka Nasional 2017 dengan diklat tahun-tahun sebelumnya?

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 06 Jul 2017, 20:31 WIB
Diterbitkan 06 Jul 2017, 20:31 WIB
Perbedaan pada Pelaksanaan Diklat Paskibraka Nasional 2017
Apa saja perbedaan yang dirasakan pada pelaksanaan Diklat Paskibraka Nasional 2017

Liputan6.com, Jakarta - Tidak banyak yang berubah dari pelaksanaan pendidikan kilat Paskibraka Nasional 2017. Hanya saja tidak ada lagi seleksi di tingkat nasional seperti yang pernah dirasakan Gloria Natapradja Hamel, Nilam Sukma Pawening, dan teman-teman Paskibraka Nasional 2016.

"Bila dulu kami mengundang dua pasang peserta dari setiap provinsi kemudian di seleksi di tingkat nasional, tahun ini hanya mengundang satu pasang putra putri terbaik dari 34 provinsi," kata Plt Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kementrian Pemuda dan Olahraga RI, Jonni Mardizal, kepada Diary Paskibraka, Kamis 6 Juni 2017.

Begitu mereka sampai di Jakarta, langsung dilatih di Cibubur, tidak ada seleksi lagi.

Sedangkan untuk kriteria tinggi dan berat badan, lanjut Jonni, masih tetap sama. "Tinggi badan untuk putra di kisaran minimal 175 cm, sedangkan putri minimal 170 cm," kata Jonni.

Jonni menjamin Kemenpora tidak akan salah dalam memilih satu pasang calon Paskibraka Nasional dari setiap provinsi. Kasus yang pernah menjerat Gloria pun besar kemungkinan tidak akan terjadi lagi.

"Di persyaratan jelas kami sebutkan bahwa peserta harus warga negara Indonesia. Kami pun minta keabsahan dari identitas semua peserta," kata Jonni.

Bahkan, pihak Kemenpora pun sudah meminta data lengkap semua peserta yang sudah terpilih untuk Diklat Paskibraka, termasuk fotokopi paspor. "Semua sudah dikirim ke kami, sampai ukuran sepatu juga," kata Jonni menekankan.

Khusus untuk seleksi di setiap provinsi, Kemenpora turut menurunkan supervisi untuk melihat langsung proses seleksinya. Sehingga, semisal peserta yang dikirim ternyata bermasalah, entah karena kesehatan atau apa pun itu, provinsi sudah harus menyiapkan cadangan untuk segera dikirim ke Jakarta guna mengikuti Diklat Paskibraka.

Jonni menekankan, seluruh peserta Diklat tetap dalam pantauan sampai akhirnya mereka dikukuhkan sebagai Paskibraka 2017 oleh Presiden Jokowi dalam upacara resmi di Istana Negara.

Karena itu, kemungkinan adanya peserta yang gagal dalam tahapan pendidikan dan pelatihan tetap terbuka, sehingga masing-masing provinsi sudah sejak awal diminta untuk menyiapkan peserta cadangan jika sewaktu-waktu masalah yang tidak dinginkan itu terjadi.

Perbedaan lain dari pelaksanaan Diklat Paskibraka tahun-tahun sebelumnya adalah, setelah menjalankan tugas di Istana Negara, seluruh anggota Paskibraka Nasional 2017 mengikuti apel kebangsaan, bergabung bersama anggota Paskibra seluruh tingkatan di lapangan Jambore Cibubur, Jakarta Timur.

"Target kami 2.000 orang peserta pada 23 Agustus 2017," kata Jonni.

Ada pun tujuan dilaksanakannya Apel Kebangsaan ini, kata Jonni, untuk meningkatkan rasa nasionalisme dan cinta tanah air kepada seluruh Purna Paskibraka Indonesia. Hal tersebut dalam rangka meningkatkan kecintaan kepada NKRI di kalangan pemuda demi menjaga keutuhan NKRI sebagai harga mati.

Saksikan juga video menarik di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya