Liputan6.com, Jakarta Nur Hadi Windoyo, tunanetra pegiat sosial asal Banyuwangi menggelar pelatihan membuat kopi untuk difabel. Kegiatan ini dibantu oleh barista-barista setempat.
Putri, salah satu peserta pelatihan mengaku dirinya senang melakukan kegiatan tersebut. Penyandang tuli ini mengungkap awalnya ia bingung karena banyak istilah yang digunakan dalam jenis-jenis kopi.
Baca Juga
“Tapi suatu saat InshaAllah saya ingin bisa membuatnya sendiri,” kata Putri melalui juru bahasa isyarat Muhammad Firdaus Alfian saat diwawancarai sebuah stasiun teve swasta.
Advertisement
Putri menambahkan, ini adalah kali keduanya mengikuti pelatihan tersebut. Kopi favoritnya adalah kopi robusta.
Nur Hadi yang aktif dalam menjalankan komunitas Aura Lentera Banyuwangi mengatakan, awalnya anak yang mengikuti pelatihan ini hanya tiga orang. Kini bertambah menjadi 15 orang.
“Kami punya impian, ada satu tempat bekerja bagi para difabel yang menyediakan kopi dan berbagai jasa seperti cuci mobil, pijat, dan potong rambut,” ujar Nur Hadi.
Simak Video Berikut Ini:
Harapan Nur Hadi
Kerja sama antara Aura Lentera dengan perusahaan bukanlah kali pertama. Dengan pelatihan langsung, lambat laun sudah bisa dilihat hasilnya, tambah Nur Hadi.
“Memang butuh proses, semoga kerjasama ini bisa menginspirasi para pengusaha muda untuk berkolaborasi dengan teman difabel.”
Terkait peran pemerintah, Nur Hadi berpendapat kegiatan mereka yang baru dimulai mungkin belum diketahui pemerintah.
“Jadi sejauh ini belum ada peran pemerintah. Tapi masyarakat sekitar sudah mulai mendukung dengan menyebarkan informasi tentang kegiatan ini pada tetangga atau kerabat difabelnya.”
Nur Hadi berharap, kegiatan serupa semakin sering dilakukan. Katanya, difabel bisa sangat berdaya jika diberi pelatihan yang mereka butuhkan secara berkelanjutan.
Advertisement