Liputan6.com, Jakarta Direktur umum Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa meningitis memicu terjadinya disabilitas pada pasien.
Menurutnya, meningitis membunuh 1 dari 10 pasien yang kebanyakan adalah anak-anak dan remaja. Meningitis juga membuat 1 dari 5 pasien mengalami disabilitas jangka panjang, seperti kejang, kehilangan pendengaran dan penglihatan, kerusakan saraf, dan gangguan kognitif.
Meningitis adalah peradangan berbahaya pada selaput yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang, terutama disebabkan oleh infeksi bakteri dan virus.
Advertisement
Baca Juga
Meningitis yang disebabkan oleh infeksi bakteri cenderung menjadi yang paling serius dan telah menyebabkan sekitar 250.000 kematian per tahun. Jenis meningitis bakteri juga dapat menyebabkan epidemi yang menyebar dengan cepat.
Penanganan Meningitis
Untuk menangani kasus meningitis yang telah membunuh ratusan ribu orang setiap tahun, WHO meluncurkan strategi global.
Strategi itu berupa Global Roadmap to Defeat Meningitis by 2030 (Peta Jalan Global untuk Mengalahkan Meningitis tahun 2030).
Pada 2030 mendatang WHO memiliki target untuk menghilangkan epidemi meningitis bakteri, jenis meningitis yang paling mematikan.
WHO juga memiliki target mengurangi kematian hingga 70 persen dan mengurangi separuh jumlah kasus. Organisasi memperkirakan bahwa secara total, strategi tersebut dapat menyelamatkan lebih dari 200.000 jiwa setiap tahun dan secara signifikan mengurangi disabilitas yang disebabkan oleh penyakit tersebut.
Strategi global meningitis diluncurkan pada Selasa (28/9/2021) oleh WHO dan koalisi mitra di Jenewa secara virtual. Fokusnya adalah pada pencegahan infeksi dan meningkatkan perawatan dan diagnosis bagi mereka yang terkena dampak.
“Meningitis bisa mematikan dan melemahkan, menyerang dengan cepat, memiliki konsekuensi kesehatan, ekonomi dan sosial yang serius, dan menyebabkan wabah yang menghancurkan,” kata Dr Tedros Adhanom mengutip keterangan pers.
“Sudah waktunya untuk mengatasi meningitis secara global dengan segera memperluas akses ke alat yang ada seperti vaksin, mempelopori penelitian dan inovasi baru untuk mencegah, mendeteksi dan mengobati berbagai penyebab penyakit, dan meningkatkan rehabilitasi bagi pasien,” sambungnya.
Advertisement
Rincian Strategi
Strategi Global Roadmap to Defeat Meningitis by 2030 merinci prioritas untuk respons dan pencegahan meningitis sebagai berikut:
-Pencapaian cakupan imunisasi yang tinggi, pengembangan vaksin baru yang terjangkau, peningkatan strategi pencegahan dan penanggulangan wabah.
-Diagnosis cepat dan perawatan optimal bagi pasien.
-Data yang baik untuk memandu upaya pencegahan dan pengendalian.
-Perawatan dan dukungan bagi mereka yang terkena dampak, dengan fokus pada pengenalan dini dan peningkatan akses ke perawatan dan dukungan untuk efek setelahnya.
-Advokasi dan pelibatan, untuk memastikan kesadaran yang tinggi tentang meningitis, akuntabilitas untuk rencana nasional, dan penegasan hak atas layanan pencegahan, perawatan dan perawatan setelahnya.
WHO dan mitranya memberikan dukungan kepada negara-negara untuk menerapkan peta jalan (roadmap), termasuk melalui pengembangan kerangka kerja regional dan nasional yang akan membantu negara-negara mencapai tujuannya.
Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas
Advertisement