Liputan6.com, Jakarta Nanik Indarti adalah seniman penyandang dwarfisme asal Yogyakarta. Menurutnya, dwarfisme adalah kondisi yang menyebabkan seseorang memiliki ukuran tubuh yang lebih pendek dibandingkan manusia pada umumnya.
Ia menambahkan, memiliki tubuh mini bukan berarti tidak dapat melakukan apa-apa. Bahkan, ada keuntungan tersendiri jika memiliki tubuh mini.
“Contohnya kalau beli baju itu enggak boros karena ukurannya itu-itu aja. Kalau dari wajah kita seperti anak-anak jadi terlihat awet muda,” katanya sambil tertawa dalam diskusi daring Koneksi Indonesia Inklusif (Konekin) dikutip Senin (25/10/2021).
Advertisement
Baca Juga
Bahkan, acap kali ketika pergi bersama teman-temannya, Nanik dianggap anak atau adik mereka.
Selain itu, jika naik transportasi umum, sering kali ongkosnya lebih ringan. Bahkan, ia pernah tidak dimintai bayaran saat naik bus karena dikira anak-anak.
Menerima Diri
Tak dapat dimungkiri, Nanik masih melihat ada penyandang dwarfisme yang tidak percaya diri. Bahkan mereka menyalahkan Tuhan dan orangtua karena tubuhnya tidak seperti orang pada umumnya.
“Mungkin mereka tidak percaya diri, tapi kalau aku dan teman-teman mini ya menerima tubuh dengan bersyukur. Ya sudah, kenyataan ini memang harus dijalani.”
“Kalau kita tidak move on dan tidak melakukan hal lain maka kita akan jalan di tempat, enggak maju maju.”
Advertisement
Tantangan Punya Tubuh Mini
Walau demikian, tantangan memiliki tubuh mini juga tetap ada, lanjut Nanik. Baginya pribadi, memiliki tubuh mini hampir tidak memiliki tantangan.
“Tapi mungkin bagi kebanyakan orang mini tantangannya adalah sulit mendapat pekerjaan. Selama ini di negara kita inklusinya belum maksimal, masih banyak teman-teman disabilitas secara umum yang masih dinomorduakan.”
Teman-teman mini ketika melamar pekerjaan yang menjadi hambatan adalah ukuran tubuh. Tinggi badan selalu dinomorsatukan dalam rekrutmen pekerja.
“Kalau dalam berteman atau bersosialisasi aku rasa itu tergantung orangnya sih. Kalau aku saat bersosialisasi merasa baik-baik saja karena aku selalu berusaha untuk bisa masuk di lingkaran beraneka ragam orang tidak hanya di lingkungan orang disabilitas saja,” pungkasnya.
Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas
Advertisement