Mensos Risma Harap Orangtua Tidak Sembunyikan Anak dengan Disabilitas

Anak penyandang disabilitas mampu juga bekerja. Maka bantu anak disabilitas mendapatkan pelatihan atau edukasi yang tepat untuk membantunya mandiri

oleh Benedikta Desideria diperbarui 17 Jan 2024, 11:20 WIB
Diterbitkan 17 Jan 2024, 11:06 WIB
Mensos Risma Luruskan Isu Kemensos Ingin Ambil Alih SLB dari Kemendikbudristek
Mensos Risma meminta agar orangtua tidak menyembunyikan anak dengan disabilitas. Foto: Kemensos.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini meminta agar para orangtua tidak menyembunyikan anak dengan disabilitas.

"Tidak boleh ada orangtua yang menyembunyikan anak-anaknya yang disable," kata Tri saat bertemu dengan penyandang disabilitas rungu wicara di Sentra Mulya Jaya Kemensos, Jakarta, Kamis (11/1/2024).

Bukan malah menyembunyikan anak tersebut, Tri meminta agar orangtua mengajak anak dengan disabilitas mengembangkan diri. Hal itu penting lantaran anak penyandang disabilitas memerlukan dukungan agar bisa mandiri. Maka perlu keluar dari rumah sehingga mengasah potensi yang dimiliki hingga nantinya bisa mandiri.

Maka itu, Mensos Risma menginstruksikan semua sentra di bawah Kementerian Sosial memiliki program rehabilitasi sosial bagi disabilitas yang komprehensif dan sesuai dengan kebutuhan.

"Saya minta kepada Kepala Sentra, ini wajib hukumnya. Kita membantu orang yang memang mampu kok," kata Risma dalam keterangan tertulis Kemensos.

Penyandang Disabilitas Itu Mampu

Risma mengatakan bahwa banyak penyandang disabilitas mampu bersaing di dunia kerja. Maka dari itu meminta agar sentra memiliki kurikulum pelatihan vokasional yang sesuai dengan permintaan pasar sehingga setelah kembali ke masyarakat bisa bekerja.

 


Bekerja dan Mandiri Finansial

Sentra Kemensos yang berhasil menerapkan rehabilitasi sosial penyandang disabilitas adalah Sentra Mulya Jaya di Pasar Rebo Jakarta Timur.

Salah satu lulusan dari sentra tersebut yakni Hany (30) seorang penyang disabilitas rungu wicara bisa masuk dunia kerja. Di sentra tersebut, Hany menerima pelatihan tata boga. Kini, bekerja di salah satu restoran fast food terkenal di Indonesia.

Penerima manfaat lainnya adalah Ronald (37) yang setelah lulus dari Sentra Mulya Jaya ia bekerja di sebuah perusahaan industri. Ia pun saat ini mampu meraih kemandirian finansial.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya