Liputan6.com, Jakarta Tren operasi ganti warna bola mata yang sedang viral di media sosial diklaim dapat memicu disabilitas netra. Hal ini disampaikan oleh American Academy of Ophthalmology (AAO), organisasi di Amerika yang menghimpun dokter-dokter spesialis mata.
AAO memperingatkan bahwa operasi ubah warna mata memiliki risiko serius berupa kehilangan penglihatan dan komplikasi.
Baca Juga
“Risiko dan komplikasi ini harus diungkapkan sepenuhnya kepada pasien. Pasien yang mempertimbangkan prosedur ini hanya untuk alasan estetika harus mempertimbangkan risiko serius dibandingkan potensi keuntungannya,” kata AAO dalam keterangan tertulis di situs resmi dikutip Kamis (29/2/2024).
Advertisement
Tak ingin lebih banyak orang mengalami kerusakan mata hanya karena alasan estetik, AAO pun memaparkan potensi komplikasi dari operasi implan iris untuk mengubah warna mata yang meliputi:
- Mengurangi penglihatan hingga tunanetra
- Sensitivitas cahaya
- Katarak, atau kekeruhan pada lensa mata yang awalnya jernih secara alami
- Cedera pada kornea, bagian luar mata yang bening yang memfokuskan cahaya dan memungkinkan penglihatan
- Peradangan pada iris atau area di sekitarnya, menyebabkan nyeri, penglihatan kabur, dan robek
- Peningkatan tekanan di dalam mata yang dapat menyebabkan glaukoma, penyakit yang berpotensi menyebabkan disabilitas netra.
2 Jenis Operasi Ubah Warna Mata
Sebelumnya AAO memberi penjelasan bahwa operasi perubahan warna mata ini terbagi dalam dua jenis. Yakni operasi implan iris dan operasi laser untuk memasukkan pigmen ke dalam kornea.
Implan iris sebetulnya telah disetujui U.S. Food and Drug Administration (FDA) untuk pasien yang kehilangan sebagian atau seluruh irisnya karena cedera atau disabilitas bawaan lahir.
Iris adalah bagian mata yang berwarna. Pembedahannya dilakukan dengan memasukkan iris buatan yang terbuat dari silikon melalui celah yang telah dipotong pada mata di tepi kornea. Kemudian, iris buatan dibuka di dalam mata dan disesuaikan untuk menutupi iris alami.
Pasien yang menjalani prosedur ini karena alasan medis juga berisiko mengalami komplikasi akibat operasi implan. Namun, manfaat dari pemasangan iris mata mungkin lebih besar daripada risikonya.
Advertisement
Sudah Ada Kasus Komplikasi Serius
Sayangnya, dalam beberapa kasus, perangkat iris buatan telah diadaptasi secara tidak tepat untuk penggunaan estetika.
Alih-alih memperbaiki disabilitas, iris buatan yang diadaptasi dengan tidak tepat lebih terkesan menutupi kekurangan yang ada. Iris buatan utuh ditempatkan di atas iris bawaan untuk mengubah warna iris.
Komplikasi serius telah dilaporkan pada pasien yang menerima implan iris karena alasan kosmetik atau estetika. Pada akhirnya, implan tersebut perlu dilepaskan lagi agar tak merusak mata.
Viral di Media Sosial
Tren ganti warna bola mata ini sedang viral di media sosial. Dalam beberapa video yang diunggah akun TikTok @new_color_flaak terlihat orang-orang menjalani prosedur operasi dengan tujuan mengubah warna alami bola mata mereka.
Rata-rata pasien memiliki warna bola mata coklat gelap atau kehitaman. Usai tindakan operasi, bola mata mereka benar-benar berubah menjadi abu cerah kebiruan.
Para pasien pun menunjukkan ekspresi terkejut sekaligus bahagia saat melihat hasil operasi yang sesuai harapan mereka.
Tren ini pun mengundang pro kontra warganet. Ada yang ingin mengikuti tren tersebut, ada yang ragu-ragu, ada pula yang bersyukur dengan pemberian Tuhan.
“Itu adalah warna yang sangat kuinginkan, bagaimana cara memulai prosesnya?” kata warganet.
“Dia terlihat bagus dengan mata biru, tapi aku tak mau main-main dengan mata. Penglihatan itu tak ternilai harganya,” kata warganet lain.
“Tinggal pakai softlens, kenapa diubah, risikonya buta.”
“Aku suka warna yang diberikan Tuhan padaku. Alhmadulillah dan itu yang terbaik.”
Advertisement