Cerita BKKBN Aceh Kunjungi Siswa Disabilitas di SLB dengan Program GenRe Sabe Saweu

Program Sabe Saweu SLB digagas GenRe dan BKKBN Aceh untuk dekatkan diri pada penyandang disabilitas.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 07 Agu 2024, 17:04 WIB
Diterbitkan 07 Agu 2024, 17:04 WIB
Cerita BKKBN Aceh Kunjungi Siswa Disabilitas di SLB dengan Program GenRe Sabe Saweu
Cerita BKKBN Aceh Kunjungi Siswa Disabilitas di SLB dengan Program GenRe Sabe Saweu. Foto: BKKBN Aceh.

Liputan6.com, Jakarta - Data Dinas Sosial Aceh pada 2022 menunjukkan jumlah penyandang disabilitas di Provinsi Aceh berjumlah 18.680 jiwa.

Populasi ini didominasi oleh laki-laki sebanyak 55,03 persen dan perempuan sekitar 44,97 persen.

Sementara wilayah dengan jumlah penyandang disabilitas tertinggi adalah Kabupaten Aceh Utara yakni 2.315 jiwa. Terdiri dari 1.274 laki-laki dan 1.041 perempuan.

Sedangkan Kota Sabang mencatat jumlah penyandang disabilitas terendah sebanyak 51 orang. Terdiri dari 33 laki-laki dan 18 perempuan.

Guna mendekatkan diri dengan para penyandang disabilitas, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Aceh melalui Generasi Berencana (GenRe) Provinsi Aceh mengusung Program Sabe Saweu Sekolah Luar Biasa (SLB). Sabe Saweu dalam bahasa Indonesia artinya selalu mengunjungi.

Pada Rabu, 31 Juli 2024, Sabe Saweu dilakukan di SLB Negeri Banda Aceh oleh Kepala Perwakilan BKKBN Aceh, Safrina Salim. Ia ditemani, Wakil Ketua Persit Kartika Chandra Kirana PD Iskandar Muda, Izur Ayi Supriatna.

Dalam kunjungan itu, dia dan jajarannya disambut hangat oleh para siswa disabilitas. Safrina bahkan sempat berlinang air mata karena terharu melihat anak-anak berkebutuhan khusus menyanyikan lagu untuknya.

"Saya teringat anak saya. Saya juga memiliki anak berkebutuhan khusus seperti mereka," kata Safrina mengutip keterangan pers, Selasa (6/8/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Ajarkan Keterampilan pada Siswa Disabilitas

Cerita BKKBN Aceh Kunjungi Siswa Disabilitas di SLB dengan Program GenRe Sabe Saweu. Foto: BKKBN Aceh.
Cerita BKKBN Aceh Kunjungi Siswa Disabilitas di SLB dengan Program GenRe Sabe Saweu. Foto: BKKBN Aceh.

Dalam Program Sabe Saweu, GenRe mengajarkan berbagai keterampilan pada anak-anak SLB.

Menurut Safrina, kegiatan yang digagas GenRe ini sangat bagus, karena kehadiran mereka tidak saja mengajarkan keterampilan, tetapi juga memotivasi bagaimana disabilitas di SLB ini bisa meraih cita dan masa depannya.

"Anak-anak ini hebat, pasti mempunyai orangtua dan guru-guru yang hebat. Terlihat ceria dan penuh semangat. Mereka tidak minder. Malah justru memberi semangat kepada kami. Kami belajar semangat ini dari mereka," tuturnya. 


Payungi Hak-Hak Penyandang Disabilitas

Cerita BKKBN Aceh Kunjungi Siswa Disabilitas di SLB dengan Program GenRe Sabe Saweu. Foto: BKKBN Aceh.
Cerita BKKBN Aceh Kunjungi Siswa Disabilitas di SLB dengan Program GenRe Sabe Saweu. Foto: BKKBN Aceh.

Safrina menambahkan, penyandang disabilitas memiliki berbagai hak yaitu:

  • Hak hidup
  • Hak bebas dari stigma
  • Hak privasi
  • Hak keadilan
  • Hak perlindungan hukum serta pendidikan
  • Hak pekerjaan
  • Hak kesehatan
  • Hak politik
  • Hak bebas dari tindakan diskriminasi maupun eksploitasi.

“Hak-hak ini dipayungi oleh Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas. Disabilitas merupakan individu yang mengalami keterbatasan fisik, intelektual, mental, dan sensorik dalam jangka waktu lama sehingga dalam berinteraksi mengalami hambatan,” katanya.

"Kedatangan kami di sini sebagai perwujudan kepedulian kami kepada disabilitas. Banyak yang bisa kita lakukan dan berikan kepada penyandang disabilitas. Kunjungan ini kita harapkan dapat menambah semangat anak-anak kami di SLB ini," tambah Safrina.

Dalam kesempatan yang sama, Izur Ayi Supriatna mengatakan hal yang sama. Ia mengaku cukup terharu, karena ia juga seorang ibu. Dia berharap, kegiatan ini dapat mengembangkan kreativitas anak- anak berkebutuhan khusus.

"Kunjungan bersama ini menunjukkan bahwa pendekatan ini sangat efektif dalam menggali produktivitas anak-anak, memberikan mereka peluang untuk mengembangkan keterampilan motorik dan kecakapan tangan, memfokuskan pikiran, serta meningkatkan rasa percaya diri mereka dalam berkreasi," kata Izur.


Tentang SLB Negeri Banda Aceh

SLB Negeri Banda Aceh berdiri pada 1983, dulu bernama SDLB dan menumpang pada bangunan SD lain. Pendirian SLB ini bertepatan dengan berdirinya sekolah Inpres. Kemudian pada 1984, SDLB menjadi nama SLB Negeri Labui Banda Aceh, setelah memiliki gedung sendiri.

Kepala Sekolah, Nurina, mengucapkan terima kasih atas kehadiran program Sabe Saweu SLB yang digagas GenRe Aceh di sekolahnya. Ia juga mengatakan kunjungan Kepala Perwakilan BKKBN dan Ibu Persit, telah menyemangati anak didiknya.

"Ada tunanetra, tunarungu, tunagrahita, tunadaksa (fisik) dan autism (perilaku) di sekolah kami. Jumlah murid dari TK hingga SMA 129 orang. Tenaga pendidik 53 orang, dan tendik tujuh orang," sebut Nurlina.

Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas
Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya