Hari Penerimaan Internasional 20 Januari 2025, Momen Menerima Kondisi Disabilitas dan Suarakan Kesetaraan

Liputan6.com, Jakarta - Hari Penerimaan Internasional jatuh setiap 20 Januari dan menjadi momen untuk menerima diri dengan segala kondisinya.

Hari Penerimaan Internasional erat kaitannya dengan para penyandang disabilitas yang memerlukan kekuatan penerimaan dari dalam diri masing-masing.

“Menerima hal-hal tertentu dalam hidup itu penting. Gagasan ini tentu saja berlaku dalam hal menerima disabilitas seseorang,” mengutip National Today, Senin (20/1/2025).

Hari Penerimaan Internasional pertama kali diserukan oleh penyandang disabilitas dari Amerika Serikat, Annie Hopkins. Menurut perempuan kelahiran 1984 itu, Hari Penerimaan Internasional adalah hari ketika orang-orang di seluruh dunia bersatu untuk mendukung dan menghadapi tantangan yang muncul karena memiliki disabilitas.

Hari Penerimaan Internasional diciptakan sebagai cara untuk mengakui penerimaan sosial terhadap disabilitas.

Penerimaan didefinisikan sebagai sikap menerima suatu situasi, proses, atau kondisi tanpa upaya untuk mengubahnya.

Annie meyakini, setiap penyandang disabilitas pernah mengalami situasi di mana mereka merasa disingkirkan atau dikecualikan dari suatu kelompok atau pertemuan sosial. Annie berupaya mengubah hal ini dengan menyerukan kesadaran tentang disabilitas untuk menciptakan dunia yang ideal.

Dalam dunia yang ideal, semua individu akan diterima apa adanya, tidak peduli seberapa berbedanya, tidak peduli seberapa uniknya mereka.

“Ini adalah visi dari pahlawan wanita kita di dunia nyata Annie Hopkins. Hari ini didedikasikan untuk penerimaan sosial bagi mereka yang berkebutuhan khusus dan untuk menghormati mendiang Annie Hopkins,” mengutip laman yang sama.

Memperingati Hari Penerimaan Internasional adalah salah satu bentuk penghormatan kepada pendiri 3E Love dan pencipta Simbol Penerimaan, Annie Hopkins.

3E Love adalah eksperimen kewirausahaan sosial untuk mengubah persepsi disabilitas melalui Simbol Penerimaan Internasional. 3E memiliki kepanjangan Educate, Empower, dan Embrace (Mendidik, Memberdayakan, dan Merangkul).

Ia mendirikan 3E Love dengan tujuan menjadikan dunia sebagai tempat yang lebih baik dengan mendidik orang-orang tentang pentingnya merangkul keberagaman.

Kampanye 3E Love hadir dengan simbol penerimaan berupa penyandang disabilitas yang duduk di kursi roda berbentuk hati.

Simbol ini menyatukan orang-orang dari semua kemampuan dan membantu memicu percakapan yang akan membantu mengubah sikap masyarakat menjadi lebih baik terhadap difabel.

Hari Penerimaan Internasional diciptakan setahun setelah Annie Hopkins meninggal dunia karena komplikasi tak terduga yang terjadi selama prosedur medis pada 2009.

Kakaknya, Stevie Hopkins, yang membantunya memulai 3E Love, mendirikan perayaan tahunan untuk memberi penghormatan kepada kehidupan dan karya saudara perempuannya.

Secara kronologis, peringatan Hari Penerimaan Internasional berangkat dari kampanye 3E Love. Pada 2004, Annie menciptakan 'simbol hati kursi roda' untuk kaos asrama.

Pada 2007, 3E Love resmi didirikan dengan simbol penerimaan menjadi merek dagang perusahaan dan pendorong di balik banyak tujuan dan produknya.

Pada 2009, Annie meninggalkan dunia, tepatnya pada 20 Januari. Meski begitu pesan inklusif yang selalu ia gaungkan tetap hidup.

Pada 2010, diciptakanlah Hari Penerimaan Internasional dimulai dengan bantuan sang kakak, Stevie Hopkins.