Ubiquitous Mod `Branding`, Kerlap-Kerlip Kota Besar dari Number 1

Koleksi Ubiquitous Mod `Branding` dari Number 1 merupakan representasi warna-warna logo fast food dan convenience store di kota besar.

oleh Bio In God Bless diperbarui 11 Nov 2014, 17:35 WIB
Diterbitkan 11 Nov 2014, 17:35 WIB
LPTB Susan Budihardjo Number 1 - Ubiquitous Mod Branding 2

Liputan6.com, Jakarta Raderlla Nathania Widodo, Emiliana, Firda Adora Pavitasari, dan Putri Rizky Maulina merupakan alumni Lembaga Pengajaran Tata Busana Susan Budihardjo yang telah menampilkan koleksi mereka bertema Branding di fashion show tunggal label Number 1 bertajuk `Ubiquitous Mod` pada Jumat, 3 Oktober 2014, di The Hall Senayan City.

Menurut Susan Budihardjo sang pendiri sekolah, label Number 1 yang diluncurkan pada awal tahun 2013 dibuat sebagai sarana bagi alumni-alumninya untuk terjun langsung ke dunia fesyen. Bicara tentang Ubiquitos Mod yang menjadi tema besar fashion Number 1 itu, Susan Budi Hardjo mengatakan “Tema Ubiquitos Mod diambil dari kehidupan sehari-hari masyarakat kota metropolitan. Lifestyle kota metropolitan adalah apa yang digarap di tema ini.”

Selasa (14/10/2014), Liputan6.com berkesempatan untuk lebih dekat melihat koleksi Branding itu bersama para desainernya. Motif hitam putih vertikal menjadi background dari presentasi fesyen koleksi Branding bertempat di lantai 2 LPTB Susan Budihardjo.

Vest hitam yang bagian kirinya berhias warna lime green berpadu kontras dengan tank top pink dan pencil pants hitam, crop top hitam dengan kaos putih yang dipadankan pencil skirt asimetris dan beraksen pink zipper, dan jaket hitam beresleting pink dengan hiasan garis lime green memancarkan energi city-life pemuda-pemudi urban yang fun dan energik. “Kami terinspirasi dari fast food dan convenience store di kota Jakarta,” jelas para desainer tentang koleksi Branding ini.

Menurut para desainernya, penggunaan warna-warni terang pada warna dasar hitam dengan paduan putih dibuat sebagai cerminan branding fast food dan convenience store yang eye catching dengan warna dan lampunya. Melalui fashion show tunggal yang telah diselenggarakan, para desainer berharap agar mereka bisa memajukan Indonesia melalui dunia rancang busana yang ditekuni.

Berdiri sejak tahun 1980, Lembaga Pengajaran Tata Busana Susan Budiharjo memang sudah mencetak nama-nama besar insan fesyen Indonesia. Beberapa di antaranya adalah desainer Sebastian Gunawan, Chenny Han, Sofie, Denny Wirawan, dan lain sebagainya.

Merupakan harapan dari pendiri sekolah Susan Budihardjo bahwa dunia fesyen Indonesia dapat dipegang oleh desainer-desainer dalam negri. Merujuk pada nama-nama desainer besar yang lahir dari rahim sekolah ini, Susan optimis bahwa alumni-alumni lain sekolahnya juga bisa menapaki jalan yang sama.

Raderlla Nathania Widodo, Emiliana, Firda Adora Pavitasari, dan Putri Rizky Maulina adalah sebagian desainer muda Indonesia yang diharapkan mampu menciptakan dunia fesyen Indonesia yang lebih hebat. Ditanya tentang bagaimana kondisi fesyen Indonesia saat ini, keempatnya menjawab “Di Indonesia kini sudah banyak orang yang berani mengekspresikan dirinya lewat busana. Mereka berani campur warna atau campur gaya dan menjadi diri sendiri.”

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya