Cara Membuat Oralit 1 Gelas untuk Dewasa: Panduan Lengkap dan Aman

Pelajari cara membuat oralit 1 gelas untuk dewasa dengan mudah dan aman. Panduan lengkap mengatasi dehidrasi akibat diare dengan oralit buatan sendiri.

oleh Liputan6 diperbarui 06 Nov 2024, 13:33 WIB
Diterbitkan 06 Nov 2024, 13:33 WIB
cara membuat oralit 1 gelas untuk dewasa
cara membuat oralit 1 gelas untuk dewasa ©Ilustrasi dibuat Stable Diffusion

Pengertian Oralit dan Fungsinya

Liputan6.com, Jakarta Oralit merupakan larutan yang terdiri dari campuran garam, gula, dan air yang berfungsi untuk menggantikan cairan dan elektrolit tubuh yang hilang akibat diare, muntah, atau kondisi lain yang menyebabkan dehidrasi. Dalam bahasa Inggris, oralit dikenal dengan istilah Oral Rehydration Salts (ORS), sementara di Indonesia sering disebut juga sebagai Larutan Gula Garam (LGG).

Fungsi utama oralit adalah:

  • Menggantikan cairan tubuh yang hilang dengan cepat
  • Menjaga keseimbangan elektrolit dalam tubuh
  • Mencegah dehidrasi yang dapat berakibat fatal jika tidak ditangani
  • Membantu pemulihan pada kasus diare ringan hingga sedang

Oralit bekerja dengan memanfaatkan mekanisme penyerapan glukosa dan natrium di usus halus. Kandungan gula (glukosa) dalam oralit membantu penyerapan natrium dan air lebih efisien, sehingga dapat menggantikan cairan dan elektrolit yang hilang dengan lebih cepat dibandingkan hanya minum air putih biasa.

Menurut Kementerian Kesehatan RI, oralit merupakan cairan terbaik untuk mengatasi dehidrasi akibat diare. Penelitian menunjukkan bahwa pemberian oralit sama efektifnya dengan pemberian cairan intravena (infus) dalam menangani dehidrasi pada kasus-kasus yang tidak terlalu parah.

Bahan-bahan untuk Membuat Oralit

Untuk membuat oralit 1 gelas (sekitar 200 ml) yang aman dikonsumsi oleh orang dewasa, diperlukan bahan-bahan sebagai berikut:

  • 200 ml air matang (sekitar 1 gelas belimbing)
  • 1 sendok teh gula pasir
  • 1/4 sendok teh garam dapur

Penting untuk menggunakan takaran yang tepat agar larutan oralit yang dihasilkan memiliki konsentrasi elektrolit yang sesuai. Penggunaan gula dan garam yang berlebihan dapat menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait bahan-bahan oralit:

  • Gunakan air yang sudah dimasak dan didinginkan hingga hangat atau suhu ruang
  • Pastikan menggunakan gula pasir murni, bukan gula rendah kalori atau pemanis buatan
  • Gunakan garam dapur biasa, hindari garam beryodium atau garam diet rendah natrium
  • Jika tersedia, dapat ditambahkan 1/4 sendok teh kalium klorida (KCl) untuk melengkapi kandungan elektrolit

Selain membuat sendiri, oralit juga tersedia dalam bentuk bubuk siap pakai yang dapat dibeli di apotek. Namun membuat oralit sendiri di rumah merupakan alternatif yang lebih ekonomis dan praktis, terutama untuk penanganan pertama saat terjadi diare.

Cara Membuat Oralit 1 Gelas untuk Dewasa

Berikut adalah langkah-langkah membuat oralit 1 gelas untuk dewasa yang aman dan efektif:

  1. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir hingga bersih. Pastikan tangan benar-benar bersih untuk menghindari kontaminasi bakteri.
  2. Siapkan gelas atau wadah bersih berukuran sekitar 200-250 ml. Jika perlu, cuci kembali gelas tersebut dengan air panas untuk memastikan kebersihannya.
  3. Tuangkan 200 ml air matang yang sudah didinginkan ke suhu ruang atau hangat ke dalam gelas. Gunakan air yang sudah dimasak untuk menghindari kontaminasi mikroorganisme.
  4. Tambahkan 1 sendok teh gula pasir ke dalam air. Pastikan menggunakan sendok teh yang standar, bukan sendok makan.
  5. Masukkan 1/4 sendok teh garam dapur ke dalam campuran air dan gula. Gunakan sendok teh yang sama untuk menakar garam.
  6. Aduk campuran air, gula, dan garam menggunakan sendok bersih hingga gula dan garam benar-benar larut. Pastikan tidak ada butiran gula atau garam yang mengendap di dasar gelas.
  7. Cicipi sedikit larutan untuk memastikan rasanya tidak terlalu asin atau manis. Larutan oralit yang tepat memiliki rasa sedikit asin dan manis.
  8. Oralit siap diminum. Sebaiknya diminum segera setelah dibuat untuk hasil yang optimal.

Tips tambahan dalam membuat oralit:

  • Jangan menambahkan pemanis atau perasa lain ke dalam larutan oralit, karena dapat mengganggu efektivitasnya.
  • Jika tersedia, dapat ditambahkan 1/4 sendok teh kalium klorida (KCl) untuk melengkapi kandungan elektrolit.
  • Buatlah oralit dalam jumlah secukupnya untuk dikonsumsi dalam waktu 24 jam. Larutan yang tersisa lebih dari 24 jam sebaiknya dibuang dan dibuat baru.
  • Simpan larutan oralit dalam wadah tertutup di tempat yang sejuk jika tidak langsung diminum seluruhnya.

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat membuat oralit yang aman dan efektif untuk mengatasi dehidrasi akibat diare atau muntah pada orang dewasa.

Dosis dan Aturan Minum Oralit yang Tepat

Penggunaan oralit yang tepat sangat penting untuk memastikan efektivitasnya dalam mengatasi dehidrasi. Berikut adalah panduan dosis dan aturan minum oralit yang dianjurkan untuk orang dewasa:

Dosis Oralit untuk Dewasa:

  • Dewasa (usia di atas 15 tahun): 200-400 ml setiap kali buang air besar atau muntah
  • Total konsumsi per hari: 2-3 liter (sekitar 10-15 gelas)

Aturan Minum Oralit:

  1. Minum oralit segera setelah buang air besar atau muntah untuk menggantikan cairan yang hilang.
  2. Konsumsi oralit secara perlahan-lahan dalam interval waktu yang teratur. Hindari meminumnya terlalu cepat atau dalam jumlah besar sekaligus.
  3. Jika terjadi muntah setelah minum oralit, tunggu sekitar 10 menit sebelum mencoba minum lagi. Mulailah dengan minum sedikit demi sedikit.
  4. Lanjutkan konsumsi oralit hingga diare berhenti dan tanda-tanda dehidrasi hilang.
  5. Selama mengonsumsi oralit, tetap makan makanan yang mudah dicerna dan minum cairan lain seperti air putih atau sup.

Penyesuaian Dosis Berdasarkan Berat Badan:

Untuk hasil yang lebih akurat, dosis oralit dapat disesuaikan berdasarkan berat badan:

  • Berat badan 34-45 kg: sekitar 60 ml setiap 1 jam
  • Berat badan 46-57 kg: sekitar 70 ml setiap 1 jam
  • Berat badan 58-79 kg: sekitar 100 ml setiap 1 jam
  • Berat badan 80-95 kg: sekitar 190 ml setiap 1 jam
  • Berat badan di atas 95 kg: sekitar 300 ml setiap 1 jam

Penting untuk diingat bahwa dosis ini hanya panduan umum. Jika gejala dehidrasi tidak membaik atau memburuk setelah 24-48 jam penggunaan oralit, segera konsultasikan dengan dokter.

Manfaat Oralit bagi Kesehatan

Oralit memiliki berbagai manfaat penting bagi kesehatan, terutama dalam mengatasi dehidrasi akibat diare atau muntah. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari penggunaan oralit:

1. Menggantikan Cairan dan Elektrolit yang Hilang

Manfaat utama oralit adalah kemampuannya untuk menggantikan cairan dan elektrolit yang hilang dari tubuh dengan cepat dan efektif. Kandungan natrium dan kalium dalam oralit membantu usus menyerap cairan lebih banyak, sehingga proses rehidrasi berlangsung lebih cepat dibandingkan hanya minum air putih biasa.

2. Mencegah Komplikasi Dehidrasi

Dengan menggantikan cairan dan elektrolit yang hilang, oralit membantu mencegah komplikasi serius akibat dehidrasi seperti gangguan ginjal, kejang, atau bahkan kematian, terutama pada anak-anak dan lansia yang lebih rentan terhadap efek dehidrasi.

3. Mempercepat Pemulihan dari Diare

Meskipun oralit bukan obat untuk menghentikan diare, penggunaannya dapat membantu mempercepat proses pemulihan. Dengan menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh, oralit membantu sistem pencernaan kembali berfungsi normal lebih cepat.

4. Mengurangi Kebutuhan Rawat Inap

Penggunaan oralit yang tepat dan tepat waktu dapat mengurangi kebutuhan rawat inap atau terapi intravena pada banyak kasus diare ringan hingga sedang. Ini tidak hanya menghemat biaya perawatan kesehatan tetapi juga mengurangi beban pada fasilitas kesehatan.

5. Aman untuk Semua Usia

Oralit umumnya aman digunakan oleh semua kelompok usia, mulai dari bayi hingga lansia. Dengan penyesuaian dosis yang tepat, oralit dapat menjadi solusi yang aman dan efektif untuk mengatasi dehidrasi pada berbagai kondisi.

6. Mudah Dibuat dan Ekonomis

Salah satu keunggulan oralit adalah kemudahan dalam pembuatannya. Dengan bahan-bahan sederhana yang umumnya tersedia di rumah, oralit dapat dibuat dengan cepat dan murah, menjadikannya solusi yang sangat aksesibel untuk penanganan pertama dehidrasi.

7. Membantu Menjaga Keseimbangan Glukosa Darah

Kandungan glukosa dalam oralit tidak hanya membantu penyerapan natrium dan air, tetapi juga dapat membantu menjaga keseimbangan glukosa darah, yang penting terutama bagi penderita diabetes yang mengalami diare.

Dengan berbagai manfaat tersebut, oralit menjadi komponen penting dalam penanganan diare dan dehidrasi. Namun, penting untuk diingat bahwa oralit bukan pengganti perawatan medis profesional. Jika gejala dehidrasi parah atau berlangsung lama, selalu konsultasikan dengan tenaga kesehatan.

Efek Samping Oralit dan Hal yang Perlu Diperhatikan

Meskipun oralit umumnya aman digunakan, ada beberapa efek samping dan hal yang perlu diperhatikan saat mengonsumsinya. Berikut adalah beberapa poin penting:

Efek Samping Potensial:

  • Mual dan muntah: Beberapa orang mungkin mengalami mual atau muntah ringan saat pertama kali mengonsumsi oralit. Ini biasanya akan membaik dengan sendirinya.
  • Perut kembung: Konsumsi oralit dalam jumlah besar dapat menyebabkan rasa kembung atau tidak nyaman di perut.
  • Hipernatremia: Penggunaan oralit yang berlebihan atau dengan konsentrasi yang tidak tepat dapat menyebabkan kadar natrium dalam darah terlalu tinggi. Gejala meliputi haus berlebihan, mulut kering, dan dalam kasus parah, kejang atau gangguan mental.
  • Hiperkalemia: Pada individu dengan gangguan ginjal, konsumsi oralit berlebihan dapat menyebabkan peningkatan kadar kalium dalam darah.

Hal yang Perlu Diperhatikan:

  1. Konsultasi dengan dokter: Jika Anda memiliki kondisi medis tertentu seperti diabetes, penyakit jantung, atau gangguan ginjal, konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan oralit.
  2. Perhatikan takaran: Selalu ikuti petunjuk pembuatan dan dosis yang dianjurkan. Penggunaan berlebihan dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit.
  3. Jangan menambahkan bahan lain: Hindari menambahkan pemanis, perasa, atau bahan lain ke dalam larutan oralit kecuali atas saran dokter.
  4. Perhatikan tanda alergi: Meskipun jarang, beberapa orang mungkin alergi terhadap komponen dalam oralit. Hentikan penggunaan dan segera hubungi dokter jika terjadi reaksi alergi.
  5. Jangan gunakan sebagai pengganti air minum: Oralit tidak dimaksudkan untuk konsumsi rutin sebagai pengganti air minum biasa.
  6. Perhatikan masa simpan: Jangan menggunakan larutan oralit yang telah disimpan lebih dari 24 jam. Selalu buat larutan baru untuk hasil optimal.
  7. Monitoring: Pantau kondisi Anda atau orang yang Anda rawat selama mengonsumsi oralit. Jika gejala memburuk atau tidak ada perbaikan setelah 24-48 jam, segera cari bantuan medis.

Dengan memperhatikan hal-hal di atas, penggunaan oralit dapat menjadi lebih aman dan efektif dalam mengatasi dehidrasi akibat diare atau kondisi lainnya. Selalu ingat bahwa oralit bukan pengganti perawatan medis profesional untuk kasus diare atau dehidrasi yang parah atau berkepanjangan.

Langkah Pencegahan Diare

Meskipun oralit efektif dalam mengatasi dehidrasi akibat diare, pencegahan tetap lebih baik daripada pengobatan. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah diare:

1. Praktikkan Kebersihan yang Baik

  • Cuci tangan secara teratur dengan sabun dan air mengalir, terutama sebelum makan, setelah menggunakan toilet, dan setelah mengganti popok.
  • Gunakan hand sanitizer berbasis alkohol jika air dan sabun tidak tersedia.
  • Jaga kebersihan area dapur dan peralatan masak.

2. Konsumsi Makanan dan Minuman yang Aman

  • Pastikan untuk mengonsumsi makanan yang dimasak dengan baik dan masih segar.
  • Hindari makanan mentah atau setengah matang, terutama daging dan seafood.
  • Cuci buah dan sayuran dengan air bersih sebelum dikonsumsi.
  • Minum air yang sudah dimasak atau air kemasan yang terjamin kebersihannya.

3. Hindari Makanan yang Berisiko

  • Batasi konsumsi makanan pedas berlebihan yang dapat mengiritasi sistem pencernaan.
  • Kurangi konsumsi makanan yang tinggi lemak dan gula.
  • Hindari makanan yang telah terkontaminasi atau terpapar udara terbuka terlalu lama.

4. Jaga Sistem Kekebalan Tubuh

  • Konsumsi makanan yang kaya nutrisi untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
  • Pastikan asupan vitamin dan mineral yang cukup, terutama vitamin C dan zinc.
  • Lakukan olahraga teratur dan tidur yang cukup.

5. Vaksinasi

  • Pastikan vaksinasi rotavirus untuk bayi dan anak-anak sesuai jadwal yang direkomendasikan.
  • Pertimbangkan vaksinasi untuk penyakit yang dapat menyebabkan diare saat bepergian ke daerah berisiko tinggi.

6. Perhatikan Kebersihan saat Bepergian

  • Hindari minum air keran di daerah yang tidak familiar.
  • Berhati-hati dengan makanan jalanan di tempat yang kebersihan dan keamanannya tidak terjamin.
  • Bawa hand sanitizer dan tisu basah untuk menjaga kebersihan tangan.

7. Kelola Stres

  • Stres dapat mempengaruhi sistem pencernaan. Praktikkan teknik manajemen stres seperti meditasi atau yoga.
  • Jaga keseimbangan antara pekerjaan dan istirahat.

8. Perhatikan Penggunaan Antibiotik

  • Gunakan antibiotik hanya sesuai resep dokter. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat dapat mengganggu keseimbangan bakteri baik dalam usus.

Dengan menerapkan langkah-langkah pencegahan ini, risiko terkena diare dapat dikurangi secara signifikan. Namun, jika diare tetap terjadi, penggunaan oralit dapat membantu mengatasi dehidrasi yang mungkin timbul.

Kapan Harus ke Dokter?

Meskipun oralit efektif dalam mengatasi dehidrasi ringan hingga sedang, ada situasi di mana perawatan medis profesional diperlukan. Berikut adalah tanda-tanda yang mengindikasikan bahwa Anda atau orang yang Anda rawat perlu segera mendapatkan bantuan medis:

Tanda-tanda Dehidrasi Berat:

  • Mulut dan bibir yang sangat kering
  • Kulit yang kering dan tidak elastis (jika dicubit, kulit tidak segera kembali)
  • Mata cekung
  • Letargi atau penurunan kesadaran
  • Pusing yang parah atau pingsan
  • Produksi urin yang sangat berkurang atau tidak ada sama sekali
  • Denyut jantung yang cepat

Gejala Diare yang Mengkhawatirkan:

  • Diare yang berlangsung lebih dari 3 hari
  • Demam tinggi (di atas 39°C)
  • Tinja berdarah atau berwarna hitam
  • Nyeri perut yang parah atau terus-menerus
  • Muntah yang terus-menerus dan tidak dapat menahan cairan apa pun

Kondisi Khusus:

  • Penderita diabetes yang mengalami diare dan dehidrasi
  • Lansia atau orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah
  • Wanita hamil yang mengalami diare parah
  • Bayi dan anak-anak yang menunjukkan tanda-tanda dehidrasi

Situasi Lain yang Memerlukan Perhatian Medis:

  • Tidak ada perbaikan setelah 24-48 jam penggunaan oralit
  • Gejala memburuk meskipun telah menggunakan oralit sesuai petunjuk
  • Adanya tanda-tanda reaksi alergi terhadap oralit
  • Munculnya gejala baru yang tidak berhubungan dengan diare atau dehidrasi

Penting untuk diingat bahwa meskipun oralit sangat membantu dalam mengatasi dehidrasi, ia bukan pengganti perawatan medis profesional untuk kasus-kasus yang lebih serius. Jika Anda ragu atau khawatir tentang kondisi Anda atau orang yang Anda rawat, selalu lebih baik untuk berkonsultasi dengan tenaga kesehatan.

Dalam situasi darurat, jangan ragu untuk menghubungi layanan gawat darurat atau segera pergi ke fasilitas kesehatan terdekat. Penanganan cepat dan tepat dapat mencegah komplikasi serius akibat dehidrasi atau diare yang parah.

Kesimpulan

Oralit merupakan solusi efektif dan mudah dibuat untuk mengatasi dehidrasi akibat diare atau muntah pada orang dewasa. Dengan memahami cara membuat oralit 1 gelas yang tepat, dosis yang sesuai, serta manfaat dan hal-hal yang perlu diperhatikan, Anda dapat menggunakannya sebagai pertolongan pertama yang aman di rumah. Namun, penting untuk tetap waspada terhadap tanda-tanda yang memerlukan penanganan medis profesional. Pencegahan tetap menjadi langkah terbaik, dan dengan menerapkan langkah-langkah higienis serta pola makan yang sehat, risiko terkena diare dapat diminimalkan. Ingatlah bahwa kesehatan adalah investasi berharga, dan pengetahuan tentang penanganan kondisi seperti dehidrasi dapat menjadi keterampilan yang sangat bermanfaat dalam situasi darurat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya