Tata Cara Berwudhu yang Benar: Panduan Lengkap Sesuai Syariat Islam

Pelajari tata cara berwudhu yang benar sesuai syariat Islam, mulai dari niat, urutan, doa, hingga hal-hal yang membatalkan wudhu. Panduan lengkap di sini!

oleh Liputan6 diperbarui 06 Nov 2024, 14:10 WIB
Diterbitkan 06 Nov 2024, 14:10 WIB
tata cara berwudhu yang benar
tata cara berwudhu yang benar ©Ilustrasi dibuat AI

Pengertian dan Dalil Wudhu

Liputan6.com, Jakarta Wudhu merupakan salah satu bentuk bersuci dalam ajaran Islam yang dilakukan sebelum melaksanakan ibadah tertentu, terutama shalat. Secara bahasa, wudhu berasal dari kata wadha'a yang berarti bersih dan indah. Sedangkan secara istilah, wudhu adalah membersihkan anggota tubuh tertentu dengan menggunakan air suci yang dilakukan dengan cara-cara khusus sesuai tuntunan syariat.

Kewajiban berwudhu sebelum shalat didasarkan pada firman Allah SWT dalam Al-Quran Surat Al-Maidah ayat 6:

 

Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki..."

Selain itu, terdapat hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim:

 

Artinya: "Allah tidak menerima shalat salah seorang di antara kalian yang berhadats sampai ia berwudhu." (HR. Bukhari dan Muslim)

Dari dalil-dalil tersebut, dapat dipahami bahwa wudhu merupakan syarat sah shalat dan ibadah-ibadah tertentu lainnya. Tanpa berwudhu terlebih dahulu, shalat yang dikerjakan tidak akan diterima oleh Allah SWT. Oleh karena itu, setiap muslim wajib memahami dan mempraktikkan tata cara berwudhu yang benar sesuai tuntunan syariat.

Syarat Sah Wudhu

Sebelum melaksanakan wudhu, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi agar wudhu yang dilakukan menjadi sah. Syarat-syarat tersebut adalah:

  1. Islam - Wudhu hanya diwajibkan dan sah dilakukan oleh orang yang beragama Islam.
  2. Tamyiz - Pelaku wudhu harus sudah dapat membedakan baik dan buruk atau benar dan salah.
  3. Suci dari hadas besar - Seseorang yang memiliki hadas besar seperti junub, haid, atau nifas harus bersuci terlebih dahulu dengan mandi wajib.
  4. Menggunakan air yang suci dan menyucikan - Air yang digunakan untuk berwudhu haruslah air yang suci dan dapat menyucikan, seperti air hujan, air sumur, air sungai, dll.
  5. Tidak ada penghalang sampainya air ke kulit - Tidak boleh ada sesuatu yang menghalangi air menyentuh kulit anggota wudhu, seperti cat kuku, getah, dll.
  6. Masuknya waktu shalat - Untuk shalat fardhu, wudhu dilakukan setelah masuk waktu shalat. Namun untuk shalat sunnah boleh dilakukan sebelum waktunya.

Memenuhi syarat-syarat di atas merupakan langkah awal sebelum melaksanakan wudhu agar ibadah yang dilakukan menjadi sah dan diterima oleh Allah SWT. Selain itu, dengan memperhatikan syarat-syarat tersebut, kita dapat memastikan bahwa wudhu yang kita lakukan benar-benar membersihkan dan menyucikan diri secara lahir dan batin.

Rukun Wudhu

Rukun wudhu adalah hal-hal yang wajib dilakukan dalam berwudhu dan jika salah satunya ditinggalkan maka wudhu menjadi tidak sah. Berikut adalah rukun-rukun wudhu yang harus diperhatikan:

  1. Niat - Niat merupakan rukun pertama dalam berwudhu. Niat dilakukan di dalam hati ketika memulai membasuh wajah. Bacaan niat wudhu adalah:

     

    Nawaitul wudhu'a liraf'il hadatsil ashghari fardhal lillaahi ta'aalaa

    Artinya: "Saya niat berwudhu untuk menghilangkan hadats kecil fardhu karena Allah Ta'ala"

  2. Membasuh wajah - Membasuh seluruh wajah dari tempat tumbuhnya rambut kepala hingga bawah dagu dan dari telinga kanan hingga telinga kiri. Ini juga termasuk membasuh bagian lubang hidung.
  3. Membasuh kedua tangan sampai siku - Membasuh kedua tangan mulai dari ujung jari hingga siku, termasuk sela-sela jari.
  4. Mengusap sebagian kepala - Mengusap sebagian rambut kepala dengan tangan yang basah.
  5. Membasuh kedua kaki sampai mata kaki - Membasuh kedua kaki mulai dari ujung jari kaki hingga mata kaki, termasuk sela-sela jari kaki.
  6. Tertib - Melakukan rukun-rukun wudhu secara berurutan sesuai dengan urutan yang telah disebutkan di atas.

Memahami dan melaksanakan rukun-rukun wudhu dengan benar sangatlah penting agar wudhu yang kita lakukan menjadi sah. Setiap rukun harus dilakukan dengan teliti dan sempurna, tidak boleh ada yang terlewat atau dikurangi. Jika salah satu rukun tidak dilaksanakan atau tidak sempurna, maka wudhu tersebut dianggap tidak sah dan harus diulang kembali.

Tata Cara Wudhu yang Benar

Berikut adalah panduan lengkap tata cara berwudhu yang benar sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW:

  1. Membaca basmalah - Mulailah wudhu dengan membaca "Bismillaahirrahmaanirrahiim".
  2. Membasuh kedua telapak tangan - Basuhlah kedua telapak tangan sebanyak tiga kali sambil membaca doa:

     

    Allaahumma-hfazh yadayya min ma'aashika kullihaa

    Artinya: "Ya Allah, jagalah kedua tanganku dari segala maksiat kepada-Mu"

  3. Berkumur - Berkumurlah sebanyak tiga kali sambil membaca doa:

     

    Allaahumma a'innii 'alaa dzikrika wa syukrika wa husni 'ibaadatika

    Artinya: "Ya Allah, bantulah aku untuk berdzikir kepada-Mu, bersyukur kepada-Mu, dan beribadah dengan baik kepada-Mu"

  4. Membersihkan hidung - Bersihkan hidung dengan menghirup air ke dalam hidung lalu mengeluarkannya sebanyak tiga kali sambil membaca doa:

     

    Allaahumma arihnii raa-ihatal jannati wa anta 'annii raadhin

    Artinya: "Ya Allah, ciumkanlah kepadaku bau surga dan Engkau ridha kepadaku"

  5. Membasuh wajah - Basuhlah seluruh wajah sebanyak tiga kali sambil membaca doa:

     

    Allaahumma bayyidh wajhii yauma tabyaddhu wujuuhun wa taswaddu wujuuh

    Artinya: "Ya Allah, putihkanlah wajahku pada hari dimana wajah-wajah memutih dan wajah-wajah menghitam"

  6. Membasuh tangan kanan hingga siku - Basuhlah tangan kanan hingga siku sebanyak tiga kali sambil membaca doa:

     

    Allaahumma a'thinii kitaabii bi yamiinii wa haasibnii hisaaban yasiiron

    Artinya: "Ya Allah, berikanlah kitab (catatan amal)ku di tangan kananku dan hitunglah (amal)ku dengan perhitungan yang mudah"

  7. Membasuh tangan kiri hingga siku - Basuhlah tangan kiri hingga siku sebanyak tiga kali sambil membaca doa:

     

    Allaahumma laa tu'thinii kitaabii bi syimaalii wa laa min waraa-i zhahrii

    Artinya: "Ya Allah, janganlah Engkau berikan kitab (catatan amal)ku di tangan kiriku dan jangan pula dari belakang punggungku"

  8. Mengusap kepala - Usaplah sebagian kepala dengan tangan yang basah sebanyak tiga kali sambil membaca doa:

     

    Allaahumma harrim sya'rii wa basyarii 'alan naar

    Artinya: "Ya Allah, haramkanlah rambut dan kulitku dari api neraka"

  9. Mengusap kedua telinga - Usaplah kedua telinga bagian luar dan dalam sebanyak tiga kali sambil membaca doa:

     

    Allaahummaj'alnii minal-ladziina yastami'uunal qaula fa yattabi'uuna ahsanah

    Artinya: "Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti yang terbaik darinya"

  10. Membasuh kaki kanan hingga mata kaki - Basuhlah kaki kanan hingga mata kaki sebanyak tiga kali sambil membaca doa:

    .

    Allaahumma tsabbit qadamayya 'alash-shiraathi yauma tazillu fiihil aqdaam

    Artinya: "Ya Allah, teguhkanlah kedua kakiku di atas shirath (jembatan) pada hari dimana kaki-kaki tergelincir"

  11. Membasuh kaki kiri hingga mata kaki - Basuhlah kaki kiri hingga mata kaki sebanyak tiga kali sambil membaca doa:

     

    Allaahumma laa taj'al li qadaman tazillu 'anish-shiraathi yauma tazillu fiihil aqdaam

    Artinya: "Ya Allah, janganlah Engkau jadikan kakiku tergelincir dari shirath pada hari dimana kaki-kaki tergelincir"

Setelah melakukan semua langkah di atas, dianjurkan untuk membaca doa setelah wudhu sebagai penutup.

Bacaan Doa Setelah Wudhu

Setelah menyelesaikan rangkaian wudhu, disunnahkan untuk membaca doa berikut:

.

Asyhadu an laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariika lahu wa asyhadu anna Muhammadan 'abduhu wa rasuuluhu. Allaahummaj'alnii minat-tawwaabiina waj'alnii minal-mutathahhiriin.

Artinya: "Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bersuci."

Membaca doa setelah wudhu merupakan cara untuk menyempurnakan ibadah wudhu dan memohon keberkahan dari Allah SWT. Doa ini juga menjadi pengingat akan tujuan utama berwudhu, yaitu untuk membersihkan diri secara lahir dan batin serta mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Sunnah-Sunnah dalam Wudhu

Selain rukun-rukun wudhu yang wajib dilaksanakan, terdapat beberapa sunnah dalam berwudhu yang dapat meningkatkan kesempurnaan dan pahala wudhu. Berikut adalah sunnah-sunnah dalam berwudhu:

  1. Bersiwak atau menggosok gigi - Disunnahkan untuk membersihkan gigi sebelum berwudhu.
  2. Membasuh kedua telapak tangan di awal wudhu - Sebelum memulai rukun wudhu, disunnahkan untuk membasuh kedua telapak tangan terlebih dahulu.
  3. Mendahulukan anggota badan yang kanan - Dalam membasuh tangan dan kaki, disunnahkan untuk mendahulukan yang kanan daripada yang kiri.
  4. Menyela-nyela jari tangan dan kaki - Ketika membasuh tangan dan kaki, disunnahkan untuk menyela-nyela jari agar air dapat mencapai seluruh bagian.
  5. Membasuh melebihi batas wajib - Disunnahkan untuk membasuh sedikit melebihi batas wajib, seperti membasuh lengan sedikit di atas siku.
  6. Menghadap kiblat - Disunnahkan untuk menghadap kiblat ketika berwudhu.
  7. Tidak berbicara selama berwudhu - Sebaiknya tidak berbicara hal-hal yang tidak perlu selama berwudhu.
  8. Tidak menggunakan air secara berlebihan - Disunnahkan untuk menggunakan air secukupnya dan tidak berlebihan.
  9. Membaca doa setelah wudhu - Membaca doa setelah wudhu merupakan sunnah yang sangat dianjurkan.
  10. Shalat sunnah dua rakaat setelah wudhu - Disunnahkan untuk melaksanakan shalat sunnah dua rakaat setelah berwudhu.

Melaksanakan sunnah-sunnah wudhu ini dapat meningkatkan kualitas ibadah wudhu kita dan menambah pahala. Meskipun tidak wajib, namun mengamalkan sunnah-sunnah ini merupakan bentuk kecintaan kita dalam mengikuti ajaran Rasulullah SAW.

Hal-Hal yang Membatalkan Wudhu

Setelah berwudhu, ada beberapa hal yang dapat membatalkan wudhu sehingga kita perlu berwudhu kembali sebelum melaksanakan ibadah yang mensyaratkan wudhu. Berikut adalah hal-hal yang membatalkan wudhu:

  1. Keluarnya sesuatu dari dua jalan - Hal ini mencakup buang air kecil, buang air besar, kentut, atau keluarnya sesuatu yang lain dari qubul (kemaluan depan) atau dubur.
  2. Hilangnya akal - Wudhu menjadi batal jika seseorang kehilangan akal karena tidur nyenyak, pingsan, mabuk, atau gila.
  3. Menyentuh kemaluan tanpa penghalang - Menyentuh kemaluan (qubul atau dubur) secara langsung tanpa adanya penghalang dapat membatalkan wudhu menurut sebagian ulama.
  4. Murtad - Keluar dari agama Islam (murtad) membatalkan wudhu.
  5. Bersentuhan kulit dengan lawan jenis yang bukan mahram - Menurut sebagian ulama, bersentuhan kulit secara langsung dengan lawan jenis yang bukan mahram dapat membatalkan wudhu.
  6. Menyentuh anjing atau babi - Menurut sebagian pendapat, menyentuh anjing atau babi secara langsung dapat membatalkan wudhu.
  7. Keluar darah atau nanah dalam jumlah banyak - Menurut sebagian ulama, keluarnya darah atau nanah dalam jumlah yang banyak dapat membatalkan wudhu.
  8. Muntah dengan sengaja - Sebagian ulama berpendapat bahwa muntah dengan sengaja dapat membatalkan wudhu.
  9. Makan daging unta - Menurut sebagian pendapat, memakan daging unta dapat membatalkan wudhu.

Penting untuk diingat bahwa terdapat perbedaan pendapat di antara para ulama mengenai beberapa hal yang membatalkan wudhu. Oleh karena itu, sebaiknya kita berhati-hati dan mengambil sikap yang lebih aman dengan berwudhu kembali jika ragu-ragu apakah wudhu kita masih sah atau tidak.

Jenis Air yang Sah untuk Wudhu

Dalam melaksanakan wudhu, tidak semua jenis air dapat digunakan. Air yang digunakan untuk berwudhu haruslah air yang suci dan dapat menyucikan (thahir muthahhir). Berikut adalah jenis-jenis air yang sah digunakan untuk berwudhu:

  1. Air hujan - Air hujan merupakan air yang paling suci dan dapat digunakan untuk berwudhu.
  2. Air sumur - Air yang berasal dari sumur, baik sumur gali maupun sumur bor, dapat digunakan untuk berwudhu selama tidak tercemar.
  3. Air sungai - Air sungai yang mengalir dan tidak tercemar oleh najis dapat digunakan untuk berwudhu.
  4. Air laut - Air laut, meskipun asin, tetap sah digunakan untuk berwudhu.
  5. Air mata air - Air yang keluar dari mata air alami dapat digunakan untuk berwudhu.
  6. Air embun - Air embun yang terkumpul dapat digunakan untuk berwudhu jika jumlahnya mencukupi.
  7. Air salju atau es yang telah mencair - Air yang berasal dari salju atau es yang telah mencair dapat digunakan untuk berwudhu.
  8. Air zamzam - Air zamzam yang berasal dari sumur zamzam di Mekah sah digunakan untuk berwudhu.
  9. Air telaga atau danau - Air dari telaga atau danau yang tidak tercemar dapat digunakan untuk berwudhu.
  10. Air PAM atau air ledeng - Air yang disalurkan melalui pipa-pipa dari sumber air bersih dapat digunakan untuk berwudhu.

Yang perlu diperhatikan adalah air tersebut harus suci, tidak berubah warna, bau, atau rasanya karena tercampur dengan najis atau zat lain yang mengubah sifat aslinya. Jika air telah berubah salah satu sifatnya (warna, bau, atau rasa) karena tercampur najis, maka air tersebut tidak sah digunakan untuk berwudhu.

Manfaat Wudhu bagi Kesehatan

Selain sebagai ibadah dan syarat sah shalat, wudhu juga memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan tubuh. Berikut adalah beberapa manfaat wudhu dari segi kesehatan:

  1. Membersihkan dan menyegarkan tubuh - Wudhu membantu membersihkan bagian-bagian tubuh yang sering terpapar kotoran dan kuman, seperti wajah, tangan, dan kaki.
  2. Melancarkan peredaran darah - Gerakan membasuh dan mengusap dalam wudhu dapat membantu melancarkan peredaran darah, terutama di bagian wajah, tangan, dan kaki.
  3. Meredakan stres dan menenangkan pikiran - Ritual wudhu yang dilakukan dengan tenang dan khusyuk dapat membantu meredakan stres dan menenangkan pikiran.
  4. Mencegah penyakit kulit - Membersihkan wajah, tangan, dan kaki secara rutin dapat membantu mencegah berbagai penyakit kulit.
  5. Menjaga kebersihan mulut dan gigi - Berkumur saat berwudhu membantu membersihkan mulut dan mencegah masalah gigi dan mulut.
  6. Membersihkan saluran pernapasan - Membersihkan hidung saat berwudhu dapat membantu membersihkan saluran pernapasan dari debu dan kotoran.
  7. Merangsang titik-titik syaraf - Gerakan wudhu dapat merangsang titik-titik syaraf tertentu yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh.
  8. Mencegah penuaan dini - Membasuh wajah secara rutin dapat membantu menjaga kelembaban kulit dan mencegah penuaan dini.
  9. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh - Kebersihan yang dijaga melalui wudhu dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
  10. Menjaga kesehatan mata - Membasuh mata saat berwudhu dapat membantu membersihkan dan menyegarkan mata.

Manfaat-manfaat kesehatan ini merupakan hikmah tambahan dari ibadah wudhu yang Allah SWT syariatkan. Dengan memahami manfaat-manfaat ini, kita dapat semakin menghargai dan menjalankan ibadah wudhu dengan lebih khusyuk dan teratur.

Pertanyaan Umum Seputar Wudhu

Berikut adalah beberapa pertanyaan umum seputar wudhu beserta jawabannya:

  1. Apakah boleh berwudhu satu kali untuk beberapa shalat?

    Ya, boleh. Selama wudhu belum batal, seseorang boleh menggunakan wudhu tersebut untuk beberapa kali shalat atau ibadah lainnya yang mensyaratkan wudhu.

  2. Bagaimana jika lupa salah satu rukun wudhu?

    Jika seseorang lupa melakukan salah satu rukun wudhu dan baru menyadarinya setelah selesai berwudhu, maka ia harus mengulangi wudhunya dari awal.

  3. Apakah wudhu batal jika tertidur?

    Tidur yang menyebabkan hilangnya kesadaran dapat membatalkan wudhu. Namun, tidur ringan dalam posisi duduk yang tidak menyebabkan hilangnya kesadaran tidak membatalkan wudhu.

  4. Bolehkah berwudhu menggunakan air hangat?

    Ya, boleh menggunakan air hangat untuk berwudhu selama air tersebut tidak terlalu panas yang dapat membahayakan kulit.

  5. Apakah wanita haid perlu berwudhu untuk shalat?

    Wanita yang sedang haid tidak diwajibkan shalat, sehingga tidak perlu berwudhu untuk tujuan shalat. Namun, berwudhu tetap dianjurkan untuk menjaga kebersihan diri.

  6. Bagaimana cara berwudhu bagi orang yang sakit atau memiliki keterbatasan?

    Orang yang sakit atau memiliki keterbatasan dapat berwudhu sesuai kemampuannya. Jika tidak mampu menggunakan air, dapat melakukan tayammum sebagai pengganti wudhu.

  7. Apakah cat kuku menghalangi sahnya wudhu?

    Ya, cat kuku dapat menghalangi air mencapai kuku, sehingga dapat menyebabkan wudhu tidak sah. Sebaiknya cat kuku dihilangkan sebelum berwudhu.

  8. Bolehkah menggunakan tisu basah sebagai pengganti air untuk berwudhu?

    Tidak boleh. Wudhu harus dilakukan dengan air yang mengalir. Tisu basah tidak dapat menggantikan air dalam berwudhu.

  9. Apakah wudhu batal jika bersentuhan dengan lawan jenis?

    Terdapat perbedaan pendapat di antara ulama. Sebagian berpendapat bahwa bersentuhan kulit dengan lawan jenis yang bukan mahram dapat membatalkan wudhu, sementara sebagian lain berpendapat tidak membatalkan.

  10. Bagaimana jika ragu apakah wudhu masih sah atau sudah batal?

    Jika ragu apakah wudhu masih sah atau sudah batal, maka yang lebih aman adalah berwudhu kembali untuk memastikan kesucian sebelum beribadah.

Memahami jawaban atas pertanyaan-pertanyaan umum ini dapat membantu kita dalam menjalankan ibadah wudhu dengan lebih baik dan menghindari keraguan dalam pelaksanaannya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya