Apa yang Dimaksud Teks Eksplanasi: Pengertian, Ciri, Struktur dan Contoh

Pelajari apa yang dimaksud teks eksplanasi, ciri-ciri, struktur, dan contohnya. Pahami jenis teks yang menjelaskan proses terjadinya suatu fenomena.

oleh Liputan6 diperbarui 16 Des 2024, 07:11 WIB
Diterbitkan 16 Des 2024, 07:11 WIB
apa yang dimaksud teks eksplanasi
apa yang dimaksud teks eksplanasi ©Ilustrasi dibuat AI

Pengertian Teks Eksplanasi

Liputan6.com, Jakarta Teks eksplanasi merupakan jenis tulisan yang bertujuan untuk menjelaskan proses terjadinya suatu fenomena atau peristiwa, baik itu fenomena alam, sosial, budaya, maupun ilmu pengetahuan. Teks ini memaparkan bagaimana dan mengapa sesuatu terjadi dengan menggunakan fakta dan hubungan sebab-akibat.

Secara etimologi, kata "eksplanasi" berasal dari bahasa Inggris "explanation" yang berarti penjelasan atau keterangan. Jadi, teks eksplanasi adalah teks yang memberikan penjelasan rinci mengenai suatu topik.

Beberapa ahli bahasa mendefinisikan teks eksplanasi sebagai berikut:

  • Menurut Pardiyono, teks eksplanasi adalah teks yang menjelaskan proses terbentuknya suatu fenomena alam atau sosial.
  • Knapp dan Watkins berpendapat bahwa teks eksplanasi menjelaskan bagaimana dan mengapa suatu fenomena terjadi.
  • Mahsun menyatakan teks eksplanasi disusun dari bagian-bagian yang memperlihatkan pernyataan umum, deretan penjelasan, dan interpretasi.

Dari berbagai definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa teks eksplanasi adalah teks yang menjelaskan proses terjadinya suatu fenomena secara rinci dan logis, dengan memaparkan hubungan sebab-akibat berdasarkan fakta. Tujuannya adalah memberikan pemahaman yang jelas kepada pembaca mengenai bagaimana dan mengapa suatu peristiwa dapat terjadi.

Ciri-Ciri Teks Eksplanasi

Untuk dapat mengidentifikasi sebuah teks sebagai teks eksplanasi, perlu diperhatikan ciri-ciri khusus yang membedakannya dari jenis teks lainnya. Berikut adalah ciri-ciri utama teks eksplanasi:

  1. Bersifat faktual dan ilmiah: Informasi yang disajikan berdasarkan fakta dan data ilmiah, bukan opini atau imajinasi penulis.
  2. Fokus pada fenomena umum: Membahas fenomena atau peristiwa yang bersifat umum, bukan individu atau hal-hal spesifik.
  3. Menggunakan hubungan sebab-akibat: Menjelaskan proses terjadinya sesuatu dengan memaparkan hubungan kausal.
  4. Bersifat informatif: Bertujuan memberikan informasi dan pengetahuan, bukan mempengaruhi pembaca.
  5. Menggunakan istilah ilmiah: Sering menggunakan istilah-istilah teknis sesuai bidang yang dibahas.
  6. Struktur yang sistematis: Memiliki struktur penulisan yang jelas dan teratur.
  7. Menggunakan kalimat pasif: Sering menggunakan bentuk kalimat pasif untuk menjelaskan proses.
  8. Menggunakan konjungsi kausal dan temporal: Memanfaatkan kata penghubung yang menunjukkan hubungan sebab-akibat dan urutan waktu.

Dengan memahami ciri-ciri tersebut, kita dapat lebih mudah mengenali dan membedakan teks eksplanasi dari jenis teks lainnya. Ciri-ciri ini juga membantu dalam proses penulisan teks eksplanasi yang baik dan benar.

Struktur Teks Eksplanasi

Teks eksplanasi memiliki struktur yang khas dan sistematis. Pemahaman terhadap struktur ini penting untuk dapat menyusun atau menganalisis teks eksplanasi dengan baik. Berikut adalah penjelasan rinci mengenai struktur teks eksplanasi:

1. Pernyataan Umum (Identifikasi Fenomena)

Bagian ini merupakan pembuka teks yang memperkenalkan topik atau fenomena yang akan dijelaskan. Pernyataan umum biasanya berisi:

  • Definisi atau pengertian singkat tentang fenomena yang dibahas
  • Latar belakang informasi yang relevan
  • Gambaran umum tentang proses yang akan dijelaskan

Tujuan dari bagian ini adalah untuk memberikan konteks dan menarik minat pembaca. Pernyataan umum harus ditulis secara jelas dan menarik agar pembaca tertarik untuk membaca lebih lanjut.

2. Deretan Penjelasan (Rangkaian Kejadian)

Ini merupakan bagian inti dari teks eksplanasi yang menjelaskan proses terjadinya fenomena secara rinci. Karakteristik bagian ini meliputi:

  • Penjelasan tahap demi tahap tentang bagaimana suatu proses terjadi
  • Penyajian hubungan sebab-akibat yang jelas
  • Penggunaan kata penghubung kronologis (misalnya: pertama, kemudian, selanjutnya)
  • Penggunaan istilah ilmiah yang relevan

Bagian ini dapat terdiri dari beberapa paragraf, tergantung pada kompleksitas fenomena yang dijelaskan. Setiap paragraf biasanya fokus pada satu tahap atau aspek dari proses.

3. Interpretasi (Penutup)

Bagian penutup teks eksplanasi biasanya berisi:

  • Kesimpulan dari keseluruhan proses yang telah dijelaskan
  • Ringkasan poin-poin penting
  • Interpretasi penulis terhadap fenomena (jika ada)
  • Implikasi atau dampak dari fenomena tersebut

Interpretasi bersifat opsional dan tidak selalu ada dalam setiap teks eksplanasi. Namun, jika ada, bagian ini dapat memberikan pemahaman lebih mendalam tentang signifikansi fenomena yang dibahas.

 

Jenis-Jenis Teks Eksplanasi

Teks eksplanasi dapat dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan fokus dan cara penyajiannya. Pemahaman tentang jenis-jenis ini penting untuk menentukan pendekatan yang tepat dalam menulis atau menganalisis teks eksplanasi. Berikut adalah penjelasan rinci tentang jenis-jenis teks eksplanasi:

1. Teks Eksplanasi Sequential (Urutan)

Jenis ini menjelaskan fenomena dalam urutan kronologis atau tahapan yang berurutan. Karakteristiknya meliputi:

  • Fokus pada urutan waktu atau tahapan proses
  • Menggunakan kata penghubung temporal seperti "pertama", "kemudian", "selanjutnya"
  • Cocok untuk menjelaskan proses yang memiliki tahapan jelas

Contoh topik: Proses terjadinya hujan, tahapan perkembangan kupu-kupu, atau langkah-langkah pembuatan kertas.

2. Teks Eksplanasi Kausal (Sebab-Akibat)

Teks ini berfokus pada hubungan sebab-akibat dalam suatu fenomena. Ciri-cirinya antara lain:

  • Menjelaskan mengapa suatu peristiwa terjadi dan apa akibatnya
  • Menggunakan kata penghubung kausal seperti "karena", "sehingga", "akibatnya"
  • Sesuai untuk fenomena yang memiliki penyebab dan dampak yang jelas

Contoh topik: Penyebab dan dampak pemanasan global, faktor-faktor yang menyebabkan erosi tanah, atau efek polusi udara terhadap kesehatan.

3. Teks Eksplanasi Faktorial

Jenis ini menjelaskan berbagai faktor yang berkontribusi pada suatu fenomena. Karakteristiknya meliputi:

  • Memaparkan beberapa faktor atau penyebab yang berbeda
  • Setiap faktor dijelaskan secara terpisah namun saling terkait
  • Cocok untuk fenomena yang memiliki penyebab kompleks atau multifaktor

Contoh topik: Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, penyebab terjadinya gempa bumi, atau aspek-aspek yang mempengaruhi kesehatan mental.

4. Teks Eksplanasi Teoretis

Teks ini menjelaskan teori atau konsep ilmiah. Ciri-cirinya antara lain:

  • Berfokus pada penjelasan konsep atau teori abstrak
  • Sering menggunakan istilah ilmiah dan definisi
  • Biasanya lebih kompleks dan memerlukan pemahaman mendalam

Contoh topik: Teori evolusi Darwin, konsep relativitas Einstein, atau prinsip-prinsip ekonomi makro.

5. Teks Eksplanasi Proses

Jenis ini menjelaskan bagaimana sesuatu bekerja atau bagaimana sesuatu dibuat. Karakteristiknya meliputi:

  • Fokus pada langkah-langkah atau mekanisme
  • Sering menggunakan diagram atau ilustrasi
  • Cocok untuk menjelaskan cara kerja mesin atau proses manufaktur

Contoh topik: Cara kerja mesin mobil, proses pembuatan cokelat, atau mekanisme fotosintesis pada tumbuhan.

Memahami jenis-jenis teks eksplanasi ini membantu dalam memilih pendekatan yang tepat saat menulis atau menganalisis teks eksplanasi. Setiap jenis memiliki keunikan dan kecocokan tersendiri untuk menjelaskan fenomena tertentu.

Tujuan dan Fungsi Teks Eksplanasi

Teks eksplanasi memiliki beberapa tujuan dan fungsi penting dalam komunikasi dan pembelajaran. Pemahaman tentang tujuan dan fungsi ini membantu dalam mengapresiasi nilai dan pentingnya teks eksplanasi. Berikut adalah penjelasan rinci tentang tujuan dan fungsi teks eksplanasi:

Tujuan Teks Eksplanasi:

  1. Memberikan Pemahaman: Tujuan utama teks eksplanasi adalah memberikan pemahaman yang jelas dan mendalam tentang suatu fenomena atau proses kepada pembaca.
  2. Menjelaskan Proses: Teks ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana sesuatu terjadi atau bekerja, memaparkan tahapan-tahapan dalam suatu proses.
  3. Menguraikan Sebab-Akibat: Teks eksplanasi bertujuan untuk menjelaskan hubungan kausal dalam suatu fenomena, menunjukkan bagaimana satu hal menyebabkan atau mempengaruhi hal lain.
  4. Menyebarkan Pengetahuan: Tujuannya adalah menyebarluaskan informasi ilmiah atau teknis kepada audiens yang lebih luas.
  5. Meningkatkan Literasi Ilmiah: Teks eksplanasi bertujuan untuk meningkatkan pemahaman pembaca tentang konsep-konsep ilmiah dan proses-proses alam atau sosial.

Fungsi Teks Eksplanasi:

  1. Fungsi Edukatif: Teks eksplanasi berfungsi sebagai alat pembelajaran, membantu pembaca memahami konsep-konsep kompleks dengan cara yang terstruktur dan logis.
  2. Fungsi Informatif: Berfungsi untuk menyampaikan informasi faktual dan ilmiah kepada pembaca, memperluas wawasan mereka tentang berbagai fenomena.
  3. Fungsi Klarifikasi: Teks eksplanasi berfungsi untuk mengklarifikasi proses atau fenomena yang mungkin sulit dipahami, memecahnya menjadi bagian-bagian yang lebih mudah dimengerti.
  4. Fungsi Analitis: Membantu pembaca menganalisis dan memahami hubungan sebab-akibat dalam berbagai fenomena, meningkatkan kemampuan berpikir kritis.
  5. Fungsi Dokumentasi: Berfungsi sebagai dokumentasi ilmiah tentang proses atau fenomena tertentu, menjadi sumber referensi untuk penelitian atau pembelajaran lebih lanjut.
  6. Fungsi Prediktif: Dalam beberapa kasus, teks eksplanasi dapat berfungsi untuk membantu pembaca memahami dan memprediksi kemungkinan hasil atau konsekuensi dari suatu proses.
  7. Fungsi Pemecahan Masalah: Dengan memahami proses atau fenomena melalui teks eksplanasi, pembaca dapat lebih baik dalam mengidentifikasi solusi untuk masalah terkait.

Memahami tujuan dan fungsi teks eksplanasi ini penting tidak hanya bagi penulis dalam menyusun teks yang efektif, tetapi juga bagi pembaca dalam menginterpretasi dan memanfaatkan informasi yang disajikan. Teks eksplanasi memainkan peran krusial dalam menjembatani kesenjangan pengetahuan dan meningkatkan pemahaman publik, tentang berbagai aspek dunia di sekitar kita.

Cara Membuat Teks Eksplanasi

Membuat teks eksplanasi yang efektif memerlukan perencanaan dan struktur yang baik. Berikut adalah langkah-langkah detail untuk membuat teks eksplanasi yang informatif dan mudah dipahami:

1. Pemilihan Topik

  • Pilih topik yang menarik dan relevan dengan audiens target.
  • Pastikan topik memiliki proses atau fenomena yang dapat dijelaskan secara logis.
  • Pertimbangkan ketersediaan informasi dan data yang mendukung topik tersebut.

2. Penelitian dan Pengumpulan Data

  • Lakukan riset mendalam tentang topik yang dipilih.
  • Kumpulkan informasi dari sumber-sumber terpercaya seperti buku teks, jurnal ilmiah, atau wawancara dengan ahli.
  • Catat fakta-fakta penting, statistik, dan contoh-contoh yang relevan.

3. Penyusunan Kerangka

  • Buat outline yang mencakup struktur dasar teks eksplanasi: pernyataan umum, deretan penjelasan, dan interpretasi.
  • Atur informasi yang telah dikumpulkan ke dalam poin-poin utama.
  • Tentukan urutan logis untuk menjelaskan proses atau fenomena.

4. Penulisan Pernyataan Umum

  • Mulai dengan kalimat pembuka yang menarik perhatian pembaca.
  • Berikan definisi atau gambaran umum tentang topik yang akan dijelaskan.
  • Jelaskan secara singkat mengapa topik ini penting atau relevan.

5. Pengembangan Deretan Penjelasan

  • Jelaskan proses atau fenomena secara bertahap dan logis.
  • Gunakan transisi yang jelas antara setiap tahap atau aspek yang dijelaskan.
  • Sertakan contoh, data, atau ilustrasi untuk mendukung penjelasan.
  • Gunakan bahasa yang jelas dan istilah teknis yang sesuai, namun tetap dapat dipahami oleh pembaca umum.

6. Penyusunan Interpretasi atau Kesimpulan

  • Ringkas poin-poin utama yang telah dijelaskan.
  • Berikan interpretasi atau implikasi dari fenomena yang telah dibahas.
  • Jika relevan, sampaikan prediksi atau rekomendasi terkait topik.

7. Revisi dan Penyuntingan

  • Baca ulang teks untuk memastikan alur logis dan koherensi.
  • Periksa keakuratan fakta dan data yang digunakan.
  • Perbaiki tata bahasa, ejaan, dan tanda baca.
  • Pastikan penggunaan istilah teknis konsisten dan tepat.

8. Penambahan Elemen Visual (Opsional)

  • Jika memungkinkan, tambahkan diagram, grafik, atau ilustrasi untuk memperjelas penjelasan.
  • Pastikan elemen visual relevan dan mendukung teks.

9. Finalisasi

  • Baca sekali lagi secara keseluruhan untuk memastikan kualitas dan kejelasan teks.
  • Minta umpan balik dari orang lain jika memungkinkan.
  • Lakukan penyesuaian akhir berdasarkan umpan balik yang diterima.

Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda dapat membuat teks eksplanasi yang informatif, terstruktur dengan baik, dan mudah dipahami oleh pembaca. Ingatlah bahwa kunci dari teks eksplanasi yang efektif adalah kejelasan, logika, dan penggunaan fakta yang akurat.

Contoh Teks Eksplanasi

Berikut adalah contoh teks eksplanasi tentang proses terjadinya hujan:

Proses Terjadinya Hujan

Pernyataan Umum:

Hujan merupakan fenomena alam yang memiliki peran vital dalam siklus hidrologi bumi. Proses ini melibatkan pergerakan air dari permukaan bumi ke atmosfer dan kembali lagi ke bumi dalam bentuk presipitasi. Pemahaman tentang bagaimana hujan terbentuk tidak hanya penting bagi ilmu meteorologi, tetapi juga bagi kehidupan sehari-hari kita.

Deretan Penjelasan:

Proses terjadinya hujan dimulai dengan evaporasi. Panas matahari menyebabkan air di permukaan bumi - seperti lautan, danau, dan sungai - menguap. Uap air ini naik ke atmosfer karena lebih ringan dari udara di sekitarnya. Saat uap air naik, suhu udara di sekitarnya menjadi lebih dingin, menyebabkan uap air mengalami kondensasi.

Kondensasi adalah proses di mana uap air berubah menjadi tetesan air kecil. Tetesan-tetesan ini berkumpul dan membentuk awan. Awan-awan ini terbawa oleh angin ke berbagai tempat di atmosfer. Saat tetesan air di dalam awan menjadi terlalu berat untuk tetap melayang di udara, mereka jatuh kembali ke bumi sebagai hujan.

Namun, proses ini tidak selalu sederhana. Faktor-faktor seperti suhu, tekanan udara, dan kelembaban memainkan peran penting dalam menentukan apakah presipitasi akan jatuh sebagai hujan, salju, atau bentuk lainnya. Di daerah yang sangat dingin, tetesan air dapat membeku menjadi kristal es sebelum jatuh ke bumi sebagai salju atau hujan es.

Intensitas dan durasi hujan juga bervariasi tergantung pada kondisi atmosfer. Hujan ringan biasanya terjadi dari awan stratus yang tipis, sementara hujan lebat sering dikaitkan dengan awan cumulonimbus yang tebal dan tinggi.

Interpretasi:

Pemahaman tentang proses terjadinya hujan memiliki implikasi penting bagi berbagai aspek kehidupan. Bagi petani, pengetahuan ini membantu dalam merencanakan musim tanam. Bagi ahli meteorologi, ini memungkinkan prediksi cuaca yang lebih akurat. Dan bagi kita semua, ini mengingatkan akan pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem bumi.

Dengan perubahan iklim global, pola hujan di berbagai belahan dunia mulai berubah. Beberapa daerah mengalami kekeringan yang berkepanjangan, sementara yang lain menghadapi banjir yang lebih sering. Memahami proses terjadinya hujan menjadi semakin penting dalam upaya kita untuk beradaptasi dengan perubahan ini dan menjaga keberlanjutan sumber daya air bumi.

Kesimpulan

Teks eksplanasi merupakan jenis tulisan yang sangat penting dalam menyampaikan informasi ilmiah dan teknis kepada pembaca umum. Dengan memahami pengertian, ciri-ciri, struktur, dan cara membuatnya, kita dapat menggunakan teks eksplanasi secara efektif untuk menjelaskan berbagai fenomena di sekitar kita.

Poin-poin kunci yang perlu diingat tentang teks eksplanasi:

  • Bertujuan untuk menjelaskan proses atau fenomena secara logis dan faktual
  • Memiliki struktur yang terdiri dari pernyataan umum, deretan penjelasan, dan interpretasi
  • Menggunakan bahasa yang jelas, istilah ilmiah yang tepat, dan hubungan sebab-akibat
  • Dapat membantu meningkatkan pemahaman publik tentang berbagai topik ilmiah dan sosial

Dengan keterampilan menulis teks eksplanasi yang baik, kita dapat berkontribusi dalam menyebarkan pengetahuan dan meningkatkan literasi ilmiah di masyarakat. Oleh karena itu, penting bagi pelajar, mahasiswa, dan profesional untuk terus mengembangkan kemampuan mereka dalam membuat dan memahami teks eksplanasi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya