Apa Itu Kontemporer: Memahami Konsep dan Penerapannya

Pelajari apa itu kontemporer, ciri-ciri, sejarah, dan penerapannya dalam berbagai bidang seni dan kehidupan modern. Artikel lengkap di sini.

oleh Fitriyani Puspa Samodra Diperbarui 21 Feb 2025, 11:21 WIB
Diterbitkan 21 Feb 2025, 11:21 WIB
apa itu kontemporer
apa itu kontemporer ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Istilah "kontemporer" sering kita dengar dalam berbagai konteks, terutama yang berkaitan dengan seni, budaya, dan gaya hidup modern. Namun, apa sebenarnya makna dari kata kontemporer ini? Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang apa itu kontemporer, sejarahnya, ciri-ciri, serta penerapannya dalam berbagai bidang.

Definisi Kontemporer

Kontemporer berasal dari kata "con-" (bersama) dan "tempo" (waktu) dalam bahasa Latin. Secara harfiah, kontemporer berarti "pada waktu yang sama" atau "masa kini". Dalam konteks yang lebih luas, kontemporer merujuk pada sesuatu yang relevan, terkini, dan sejalan dengan perkembangan zaman saat ini.

Beberapa definisi kontemporer menurut para ahli:

  • Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kontemporer adalah pada waktu yang sama; semasa; sewaktu; pada masa kini; dewasa ini.
  • Edi Sedyawati mendefinisikan seni kontemporer sebagai seni yang menunjukkan kekinian dalam hal daya cipta yang sejalan dengan kondisi zaman saat ini.
  • Suka Harjana menyatakan bahwa kontemporer tidak merujuk pada sesuatu yang spesifik, melainkan menyiratkan tentang suatu waktu yaitu masa kini atau sesuatu yang bersifat kekinian.

Dari berbagai definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa kontemporer adalah konsep yang mencerminkan kekinian, modernitas, dan relevansi dengan zaman sekarang. Kontemporer bukan hanya tentang waktu, tetapi juga tentang cara berpikir, berkarya, dan hidup yang sesuai dengan perkembangan terkini.

Sejarah dan Perkembangan Konsep Kontemporer

Konsep kontemporer mulai berkembang pesat setelah Perang Dunia II, terutama di dunia Barat. Periode ini ditandai dengan perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk seni, teknologi, dan pemikiran sosial. Berikut adalah beberapa tonggak penting dalam perkembangan konsep kontemporer:

  • 1950-an: Munculnya seni pop dan abstrak ekspresionisme yang menantang konsep seni tradisional.
  • 1960-an: Revolusi budaya yang membawa perubahan besar dalam musik, fashion, dan gaya hidup.
  • 1970-an: Perkembangan teknologi komputer dan awal era digital.
  • 1980-an: Globalisasi yang semakin intensif, mempengaruhi pertukaran ide dan budaya antar negara.
  • 1990-an hingga sekarang: Era internet dan media sosial yang mengubah cara kita berkomunikasi dan mengakses informasi.

Di Indonesia, konsep kontemporer mulai dikenal luas pada tahun 1970-an, terutama dalam dunia seni rupa. Gregorius Sidharta, seorang seniman patung, mempelopori penggunaan istilah "kontemporer" dalam pamerannya yang berjudul "Seni Patung Kontemporer". Sejak saat itu, istilah ini semakin populer dan diterapkan dalam berbagai bidang seni dan budaya di Indonesia.

Ciri-Ciri Kontemporer

Untuk lebih memahami apa itu kontemporer, penting untuk mengenali ciri-ciri utamanya. Berikut adalah beberapa karakteristik yang umumnya terkait dengan konsep kontemporer:

  1. Kekinian: Selalu mengikuti perkembangan zaman dan tren terbaru.
  2. Inovatif: Mengedepankan ide-ide baru dan pendekatan yang segar.
  3. Eksperimental: Berani mencoba hal-hal baru dan melanggar batasan konvensional.
  4. Pluralisme: Menghargai keberagaman dan perbedaan perspektif.
  5. Teknologi: Memanfaatkan perkembangan teknologi terkini.
  6. Interdisipliner: Menggabungkan berbagai disiplin ilmu atau seni.
  7. Kritis: Mempertanyakan norma-norma yang ada dan mengajukan alternatif baru.
  8. Global: Memiliki perspektif yang luas dan terhubung dengan isu-isu global.
  9. Fleksibel: Mudah beradaptasi dengan perubahan dan situasi baru.
  10. Kontekstual: Mempertimbangkan konteks sosial, budaya, dan politik saat ini.

Ciri-ciri ini dapat terlihat dalam berbagai aspek kehidupan kontemporer, mulai dari seni, arsitektur, musik, hingga gaya hidup dan cara berpikir masyarakat modern.

Penerapan Kontemporer dalam Berbagai Bidang

Konsep kontemporer telah diterapkan secara luas dalam berbagai bidang kehidupan. Berikut adalah beberapa contoh penerapan kontemporer dalam bidang-bidang tertentu:

1. Seni Rupa Kontemporer

Seni rupa kontemporer mencakup berbagai bentuk ekspresi artistik yang mencerminkan isu-isu dan teknik terkini. Ciri-ciri seni rupa kontemporer meliputi:

  • Penggunaan media dan teknik yang beragam, termasuk seni instalasi, video art, dan seni performans.
  • Eksplorasi tema-tema sosial, politik, dan lingkungan yang relevan dengan zaman sekarang.
  • Interaktivitas dengan penonton, sering melibatkan partisipasi aktif dari audiens.
  • Penggabungan teknologi dalam proses kreasi dan presentasi karya.

Contoh seniman kontemporer Indonesia terkenal antara lain Heri Dono, Tisna Sanjaya, dan Melati Suryodarmo.

2. Musik Kontemporer

Musik kontemporer mencerminkan perkembangan terbaru dalam komposisi dan produksi musik. Karakteristik musik kontemporer meliputi:

  • Penggunaan teknologi digital dalam produksi dan rekaman musik.
  • Penggabungan berbagai genre musik, menciptakan fusi dan aliran baru.
  • Eksperimentasi dengan suara, ritme, dan harmoni yang tidak konvensional.
  • Lirik yang membahas isu-isu sosial dan personal yang relevan dengan kehidupan modern.

Musisi kontemporer Indonesia yang terkenal termasuk Raisa, Tulus, dan Efek Rumah Kaca.

3. Arsitektur Kontemporer

Arsitektur kontemporer menggabungkan estetika modern dengan fungsionalitas dan keberlanjutan. Ciri-ciri arsitektur kontemporer meliputi:

  • Penggunaan material inovatif dan ramah lingkungan.
  • Desain yang mengutamakan efisiensi energi dan keberlanjutan.
  • Integrasi teknologi smart home dan otomatisasi.
  • Ruang terbuka dan fleksibel yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan penghuni.

Contoh bangunan kontemporer di Indonesia termasuk Gedung Perpustakaan Universitas Indonesia dan Museum MACAN di Jakarta.

4. Gaya Hidup Kontemporer

Gaya hidup kontemporer mencerminkan nilai-nilai dan prioritas masyarakat modern. Beberapa aspek gaya hidup kontemporer meliputi:

  • Keseimbangan antara karir dan kehidupan pribadi (work-life balance).
  • Kesadaran akan kesehatan dan kebugaran.
  • Konsumsi yang lebih sadar dan berkelanjutan.
  • Pemanfaatan teknologi dalam kehidupan sehari-hari.
  • Fleksibilitas dalam bekerja, termasuk remote work dan gig economy.

Perbedaan Kontemporer dengan Konsep Lain

Untuk lebih memahami apa itu kontemporer, penting untuk membandingkannya dengan konsep-konsep lain yang sering digunakan dalam konteks serupa:

Kontemporer vs Modern

Meskipun sering digunakan secara bergantian, kontemporer dan modern memiliki perbedaan subtle:

  • Modern umumnya merujuk pada periode historis tertentu (akhir abad 19 hingga pertengahan abad 20), sementara kontemporer lebih fokus pada masa kini.
  • Modernisme sering dikaitkan dengan prinsip-prinsip desain dan filosofi tertentu, sedangkan kontemporer lebih fleksibel dan beragam.
  • Seni modern cenderung memiliki gaya yang lebih terdefinisi, sementara seni kontemporer lebih eksperimental dan beragam.

Kontemporer vs Tradisional

Kontemporer dan tradisional sering dianggap sebagai dua kutub yang berlawanan:

  • Tradisional menekankan pada pelestarian nilai-nilai dan praktik yang sudah mapan, sementara kontemporer lebih terbuka terhadap perubahan dan inovasi.
  • Seni tradisional sering memiliki aturan dan teknik yang ketat, sedangkan seni kontemporer lebih bebas dalam eksplorasi dan eksperimentasi.
  • Gaya hidup tradisional cenderung mengikuti pola yang sudah ada, sementara gaya hidup kontemporer lebih adaptif terhadap tren dan teknologi baru.

Kontemporer vs Postmodern

Postmodernisme dan kontemporer memiliki beberapa kesamaan, namun juga perbedaan penting:

  • Postmodernisme adalah gerakan filosofis dan artistik yang muncul sebagai reaksi terhadap modernisme, sementara kontemporer lebih merujuk pada waktu saat ini.
  • Postmodernisme sering dikaitkan dengan skeptisisme terhadap narasi besar dan kebenaran universal, sedangkan kontemporer tidak selalu membawa muatan filosofis tersebut.
  • Seni postmodern sering menggunakan ironi dan pastiche, sementara seni kontemporer lebih beragam dalam pendekatan dan tekniknya.

Tantangan dan Kritik terhadap Konsep Kontemporer

Meskipun konsep kontemporer telah diterima secara luas, ia juga menghadapi beberapa tantangan dan kritik:

  1. Definisi yang Ambigu: Karena kontemporer selalu berubah seiring waktu, definisinya dapat menjadi kabur dan sulit dipahami.
  2. Komersialisasi: Beberapa kritikus berpendapat bahwa seni kontemporer terlalu terfokus pada nilai pasar daripada nilai artistik.
  3. Elitisme: Ada kekhawatiran bahwa seni kontemporer hanya dapat diakses dan diapresiasi oleh kelompok elit tertentu.
  4. Kehilangan Tradisi: Beberapa pihak mengkritik bahwa penekanan pada kontemporer dapat mengabaikan nilai-nilai dan praktik tradisional yang penting.
  5. Kecepatan Perubahan: Sifat kontemporer yang selalu berubah dapat membuat sulit bagi seniman dan praktisi untuk mengikuti tren terbaru.

Masa Depan Kontemporer

Seiring dengan perkembangan teknologi dan perubahan sosial yang semakin cepat, konsep kontemporer akan terus berevolusi. Beberapa tren yang mungkin akan mempengaruhi perkembangan kontemporer di masa depan antara lain:

  • Integrasi Teknologi AI dan VR dalam Seni: Kecerdasan buatan dan realitas virtual akan semakin banyak digunakan dalam kreasi dan presentasi karya seni kontemporer.
  • Fokus pada Keberlanjutan: Isu lingkungan dan keberlanjutan akan semakin menjadi tema sentral dalam seni dan desain kontemporer.
  • Globalisasi dan Lokalisasi: Akan ada keseimbangan antara perspektif global dan penghargaan terhadap identitas lokal dalam karya-karya kontemporer.
  • Interdisipliner yang Lebih Intensif: Batas antara berbagai disiplin seni dan ilmu pengetahuan akan semakin kabur, menciptakan bentuk-bentuk ekspresi baru.
  • Demokratisasi Seni: Teknologi digital dan media sosial akan semakin memudahkan akses dan partisipasi dalam seni kontemporer.

Kesimpulan

Kontemporer adalah konsep yang dinamis dan terus berkembang, mencerminkan semangat zaman dan relevansi dengan masa kini. Dari seni rupa hingga gaya hidup, kontemporer mewakili pendekatan yang inovatif, kritis, dan terbuka terhadap perubahan. Memahami apa itu kontemporer tidak hanya penting bagi para seniman dan desainer, tetapi juga bagi siapa saja yang ingin tetap relevan dalam dunia yang terus berubah.

Meskipun menghadapi tantangan dan kritik, konsep kontemporer terus memainkan peran penting dalam membentuk budaya dan masyarakat kita. Dengan terus beradaptasi dan merespons isu-isu terkini, kontemporer akan tetap menjadi cerminan dari semangat dan kreativitas manusia di era modern.

Dalam menghadapi masa depan, penting bagi kita untuk tetap terbuka terhadap ide-ide baru sambil tetap menghargai warisan budaya dan tradisi. Dengan demikian, kita dapat menciptakan masa depan yang tidak hanya kontemporer, tetapi juga bermakna dan berkelanjutan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya