Unjuk Rasa di Budapest Kembali Ricuh

Sedikitnya 27 orang cedera dan 10 pengunjuk rasa ditahan menyusul unjuk rasa yang berakhir ricuh di Budapest, Hungaria. Demonstran menolak kepemimpinan PM Ferenc Gyurcsany.

oleh Liputan6 diperbarui 24 Okt 2006, 06:16 WIB
Diterbitkan 24 Okt 2006, 06:16 WIB
241006alnhungaria.jpg
Liputan6.com, Budapest: Sekitar 150 polisi anti huru-hara terpaksa melepaskan tembakan peluru karet dan gas air mata setelah unjuk rasa antipemerintah di Budapest, Hungaria berakhir ricuh, Senin (23/10). Sedikitnya 27 orang cedera dalam insiden itu. Kepolisian setempat juga menahan 10 pengunjuk rasa.

Kericuhan adalah buntut dari krisis kepemimpinan di Hungaria. Ketidakpuasan warga ditandai dengan unjuk rasa di mana-mana. Beberapa hari silam, kepolisian bersikap keras terhadap demonstrasi sehingga menyulut kemarahan hampir 1.000 pengunjuk rasa di sejumlah tempat, termasuk di lapangan utama ibu kota Budapest [baca: Unjuk Rasa di Budapest Berakhir Rusuh].

Demonstrasi yang marak di Budapest dimotori kelompok oposisi. Mereka menolak pemerintahan Perdana Menteri Ferenc Gyurcsany yang dituduh membohongi publik tentang kondisi ekonomi negara itu. Mereka mendesak Gyurscany meletakkan jabatan.

Selain berunjuk rasa, kemarin, ribuan rakyat Hungaria juga turun ke jalan untuk mengenang revolusi yang menandai akhir dari pengaruh Moskow di negeri itu. Lima puluh tahun silam, sekitar 2.600 tentara Hungaria tewas dan lebih dari 600 orang dieksekusi mati tentara Rusia.(ICH)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya