Liputan6.com, Kuala Lumpur- Pejabat Malaysia yang tak menyebutkan identitasnya mengatakan pesawat maskapai Malaysia Airlines Boeing 777-200ER dengan nomor penerbangan MH370 yang hilang sejak Sabtu 8 Maret 2014, telah dibajak.
Perdana Menteri Malaysia Najib Razak angkat bicara soal kabar pembajakan tersebut. Dia mengatakan, sistem komunikasi memang diketahui telah dimatikan dan diubah oleh seseorang di dalam pesawat sebelum menghilang.
Pernyataannya itu didasari atas penemuan bahwa komunikasi terakhir terdeteksi pada Sabtu 8 Maret pukul 08.11 waktu setempat, lebih dari 6 jam setelah pesawat dinyatakan hilang dari radar pada Sabtu pukul 01.30 waktu setempat.
"Komunikasi terakhir antara pesawat dan satelit terlacak pada pukul 08.11," kata Najib, seperti dimuat Channel News Asia, Sabtu (15/3/2014), seraya mengatakan, temuan itu merupakan hasil perhitungan tim investigasi bahwa pesawat terbang ribuan kilometer setelah dinyatakan hilang.
Apakah komunikasi antara seseorang di dalam pesawat dengan petugas pengawas lalu lintas udara atau hanya pendeteksi sinyal antara satelit dengan transponder (sistim komunikasi pesawat)? Najib tak menjelaskan. Yang pasti temuan itu mengarah pada dugaan pembajakan pesawat.
Meski demikian, Najib mengaku pihaknya masih mencoba memastikan kebenaran bahwa pesawat MH370 benar-benar dibajak. Dan yang terpenting, harus segera mengetahui di mana keberadaan pesawat.
"Meski banyak laporan media bahwa pesawat dibajak, saya sangat berharap agar kabar itu segera terkonfirmasi kebenarannya. Kami masih menyelidiki semua kemungkinan yang ada," ujar Najib.
Memasuki hari kedelapan, tim melebarkan lokasi pencarian ke Samudera Hindia dan Teluk Benggala, India. Sebelumnya tim gabungan melakukan pencarian di Selat Malaka. Penyelidikan pun terus dilakukan.
Temuan Sebelumnya
Pejabat Malaysia sebelumnya mengungkapkan temuannya. Menurut pejabat yang tak disebutkan namanya itu mengatakan, berdasarkan hasil investigasi oleh tim penyelidik Malaysia, pesawat MH370 dipastikan telah dibajak.
"Ini sudah dipastikan demikian (dibajak)," ungkap pejabat itu, yang dimuat media Malaysia, The Star, Sabtu (15/3/2014). Laporan ini juga dimuat media lain, seperti News.com.au, Guardian, dan Euro News.
Hal itu berdasarkan adanya temuan sistem komunikasi dimatikan dari pesawat. Namun pejabat itu belum bisa memastikan di mana MH370 dibajak dan apa motif dari aksi tersebut.
Amerika Serikat sebelumnya telah menyatakan pesawat MH370 kemungkinan besar dibajak. Berdasarkan penyelidikan yang dilakukan AS, sistem komunikasi MH370 dimatikan dari dalam pesawat.
2 Pejabat senior Kementerian Pertahanan AS atau Pentagon mengendus telah terjadi "intervensi manual" dari dalam pesawat yang menutup 2 sistem komunikasi di dalam pesawat. "Diyakini telah terjadi intervensi secara manual," ungkap sumber yang dilaporkan ABC News di Amerika Serikat, Jumat 14 Maret.
Baca juga: