Liputan6.com, Juba, Sudan Selatan - Keresahan kini menghinggapi para pengemudi taksi asal Sudan yang bekerja di Juba, ibukota negara tetangga, Sudan Selatan. Mereka mengaku resa lantaran adanya pemberlakuan larangan terhadap sopir taksi asing oleh pemerintah Sudan Selatan.
"Kementerian Dalam Negeri Sudan Selatan pekan silam tiba-tiba mengeluarkan aturan itu," beber seorang sopir taksi yang marah kepada Radio Tamazuj, stasiun Belanda yang siarannya mencakup daerah perbatasan antara dua Sudan, seperti dilansir BBC, Jumat (4/7/2014).
Ia mengungkapkan pula, sejumlah petugas menyita taksi mereka di Juba. Setiap sopir asing kemudian diharuskan membayar uang tebusan sebesar 600 pound Sudan Selatan atau hampir Rp 2 juta. "Akibatnya sekitar 500 pengemudi Sudan terpaksa menganggur," imbuh sang sopir.
"Kondisi ini tidak hanya mempengaruhi mata pencaharian kami, tapi juga menimbulkan krisis transportasi di Juba," tukas beberapa sopir.
Pada tahun lalu, Pemerintah Sudan Selatan melarang orang asing menjadi pengemudi boda-boda -- semacam ojek atau taksi sepeda motor -- dengan dalih untuk memerangi penculikan, pencopetan dan kecelakaan lalu lintas.
Banyak pengamat menganggap aturan itu sesungguhnya sekadar untuk menyelamatkan lapangan pekerjaan bagi penduduk setempat.
Warga Uganda, Kenya dan Sudan, sangat cepat memanfaatkan peluang bisnis di Sudan Selatan sejak kawasan itu memisahkan diri dari utara pada tahun 2011. Ketegangan akibat langkanya lapangan kerja pun menjadi hal yang lumrah di sana.
Sejauh ini pihak Kedutaan Sudan telah berjanji membantu para sopir taksi warga mereka. Hanya saja mereka belum mengeluarkan pernyataan resmi.
Sudan Selatan Larang Taksi Asing, Sopir asal Sudan Resah
Bila tetap beroperasi, petugas menyita taksi mereka dan menuntut tebusan senilai Rp 2 juta.
diperbarui 04 Jul 2014, 05:00 WIBDiterbitkan 04 Jul 2014, 05:00 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Resep Mie Nyemek Kuah Pedas yang Lezat dan Praktis
Polisi Tangkap 3 Terduga Pelaku Pelecehan Seksual Turis Asal Singapura di Kota Bandung
Nataru 2024/2025, Konsumsi Listrik Kendaraan EV di SPKLU Meningkat 500 Persen
52 Tahun Berlalu, Perempuan Hilang Ini Akhirnya Ditemukan Hidup dan Sehat
Harus Dihindari, Ini 7 Makanan dan Minuman Pemicu Migran
3 Provinsi dengan Biaya Hidup Termahal di 2025
7 Upacara Adat Bali yang Memiliki Keunikan Tersendiri
Berburu Promo Hypermart Hari Ini Cek di Mana? Simak 12 Tipsnya!
BMKG Ingatkan Masyarakat NTT Tidak Mudah Percaya Hoaks terkait Gempa
Rendy Kjaernett Menangis Semalaman Usai Dengar Kabar Duka Ayahnya Meninggal Dunia
Intip Analisis Pergerakan IHSG dan Rekomendasi Saham Pekan Depan
Hujan Disertai Angin Kencang, Pohon Tumbang di Pondok Bambu Jakarta Timur