Liputan6.com, Jakarta - Bentrokan polisi dan kelompok pro-demokrasi kembali terjadi di Distrik Mong Kok, Hong Kong, pada Sabtu 18 Oktober 2014 malam waktu setempat.
Sejumlah laporan menunjukkan polisi melakukan serangan setelah para demonstran menerobos penjagaan, memicu perkelahian yang menyebabkan luka ringan pada kedua pihak. Demikian yang dimuat BBC, Minggu (19/10/2014).
Melalui media sosial para pemrotes menuduh polisi melakukan serangan provokasi. Saat itu, aparat dikabarkan menggunakan tongkat pentungan dan semprotan merica.
Pemimpin kedua pihak telah menyerukan untuk tenang. Kedua pihak mengkofirmasi bahwa pembicaraan antara pemimpin protes dan perwakilan pemerintah akan dilakukan pada Selasa 21 Oktober 2014 mendatang.
Para pemrotes, termasuk sebagian besar anak-anak muda dan pelajar, geram dengan aturan pemerintah China untuk membatasi pilihan pemimpin mereka dalam pemilu pada 2017 mendatang.
Demonstran tersebut menuding pemimpin Hong Kong, CY Leung, gagal untuk melawan Partai Komunis China demi menegakkan demokrasi.
Protes ini terjadi sejak September lalu dan dilakukan di sekitar gedung pemerintah dan Distrik bisnis di Hong Kong, dan Mong Kok, sebuah permukiman dan pusat belanja di Kowloon.
Pada Jumat 17 Oktober pagi, polisi telah mengosongkan Mong Kok. Jumlah pemrotes yang bercokol pun telah berkurang. Tetapi pada bentrokan Sabtu kemarin, para demonstran telah kembali bertambah dan menduduki jalanan di Mong Kok.
Bentrokan tersebut berakhir dengan penangkapan 26 pemrotes di Hong Kong. Sementara Sekitar 9.000 demonstran lainnya meninggalkan lokasi protes.
Bentrok dengan Demonstran, Polisi Hong Kong Semprot Merica
Polisi dan kelompok pro-demokrasi kembali bentrok di Distrik Mong Kok, Hong Kong.
diperbarui 19 Okt 2014, 16:16 WIBDiterbitkan 19 Okt 2014, 16:16 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 InternasionalAhli Kimia: Israel Gunakan Bom Terlarang di Lebanon
Berita Terbaru
3 Strategi Jitu Disiapkan Bahrain untuk Hadapi Timnas Indonesia, Bidik Kemenangan Tipis
Indonesia Deflasi 5 Bulan Beruntun, Berbahayakah?
Mengungkap Dalang di Balik Pembubaran Diskusi Kemang
2 Anak Jokowi Pecah Kongsi di Pilkada Garut 2024, Siapa Unggul?
Ekspor Tembus Rp 450 Triliun, Kelapa Sawit Jadi Contoh Sukses Hilirisasi Industri
Tak Ada Lagi Desa Gelap Gulita, Listrik PLN Jangkau 99,82% Desa
Cuti Massal, Hakim Desak Soal Kenaikan Tunjangan 242 Persen
Butuh Dana Besar, Pemanfaatan EBT Masih Optimal
Di Pinggir Jurang, Erik ten Hag Percaya Diri Tidak Dipecat Manchester United
Sri Sultan dan Ketum Muhammadiyah Resmikan Gedung UMY Student Dormitory dan Djarnawi Hadikusuma
Sinopsis dan Link Nonton Instant Family di Vidio: Temukan Makna Keluarga di Balik Tawa
Bulan Inklusi Keuangan, Masyarakat Diajak Mengenal Peran Fintech