Liputan6.com, New Delhi - Seorang perempuan India ditelanjangi dan diarak di atas keledai. Ia dipermalukan atas perintah para tetua desa di Distrik Rajsamand di negara bagian Rajasthan -- yang juga memerintahkan wajah wanita 45 tahun itu dihitamkan dengan arang.
Semua berawal dari tuduhan. Perempuan yang tak disebut namanya itu dituduh membunuh keponakannya sendiri. Polisi sejauh ini menahan 39 orang terkait kasus main hakim sendiri itu.
Baca Juga
Pejabat polisi setempat, Shweta Dhankhad kepada BBC Hindi mengatakan, pada 2 November 2014 seorang pria berusia 45 tahun bernama Vardi Singh diduga bunuh diri di desanya, Thurawad.
Advertisement
Tiga hari setelah prosesi pemakaman, istri dan sejumlah keluarganya melapor polisi. Mereka menduga, korban dibunuh bibinya sendiri.
Dan Sabtu lalu giliran dewan desa yang mereka datangi. Para tetua di sana sepakat dengan versi pihak keluarga bahwa Vardi Singh tewas di tangan tantenya itu. Padahal, penyelidikan belum lagi tuntas.
Para tetua desa pun bertitah, main hakim sendiri. Perempuan yang jadi tersangka itu digunduli, wajahnya dihitamkan dengan arang, lalu ditelanjangi dan diarak berkeliling kampung di atas keledai.
"Itu adalah insiden yang memalukan, perempuan itu diperlakukan buruk atas perintah dewan desa," kata Shweta Dhankhad seperti Liputan6.com kutip dari BBC, Senin (10/11/2014).
"Awalnya, ia begitu ketakutan untuk mengungkapkan apa yang terjadi padanya saat polisi dan petugas dinas sosial mendatanginya. Saat merasa sedikit aman, baru perempuan itu menceritakan penderitaannya."
Meski pemberi perintah, dewan desa atau panchayat tak punya wewenang hukum, namun institusi itu sangat dihormati di kalangan warga desa.
Menteri Pembangunan Pedesaan negara bagian Rajasthan, Shreemat Pandey menegaskan, Panchayat telah melanggar hukum dengan mengeluarkan perintah semacam itu.
Bukan kali pertamanya perempuan dilolosi busananya dan diarak telanjang di pedesaan India. Tujuannya adalah untuk menghukum dan mempermalukan mereka. Seringkali dilatarbelakangi alasan yang tak masuk di akal.
Oktober lalu, seorang perempuan di Jharkhand diperlakukan sama, ditelanjangi dan di arak di depan sejumlah anggota keluarga. Pelakunya adalah keluarga suaminya yang menuntut mas kawin besar darinya.
Juli lalu, perempuan sepuh berusia 60 tahun dipukuli, ditelanjangi, dan diikat di sebuah tiang listrik di sebuah desa di negara bagian Orissa. Gara-garanya ia dituduh sebagai penyihir.
Peristiwa serupa terjadi Januari 2012, sejumlah pria dari kasta yang tinggi di negara bagian Maharashtra memukuli dan mempermalukan seorang perempuan dari kasta yang rendah. Hanya karena putra korban memadu kasih dengan gadis dari kasta yang lebih tinggi.
Sebagian besar insiden mempermalukan seorang perempuan di depan umum terjadi di desa-desa terpencil di India. Para korbannya -- yang kebanyakan dari kelompok yang tak beruntung dalam hal ekonomi dan status sosial tak punya alternatif lain selain tetap tinggal di tengah masyarakat yang menghukumnya. Dengan menanggung malu seumur hidup. Sungguh tak adil. (Ans)