31-10-1984: Pembunuhan Tragis PM India Indira Gandhi

"Saya tidak keberatan jika hidup saya habis untuk melayani bangsa. Jika aku mati hari ini, setiap tetes darahku akan memperkuat bangsa..".

oleh Liputan6 diperbarui 31 Okt 2014, 06:00 WIB
Diterbitkan 31 Okt 2014, 06:00 WIB
31-10-1984: Pembunuhan Tragis PM India Indira Gandhi
PM India indira Gandhi. (Wikipedia dan Biografi)

Liputan6.com, New Delhi - 31 Oktober 1984 menjadi salah satu tanggal yang dikenang oleh masyarakat India. Sebab sang Perdana Menteri (PM), Indira Gandhi dibunuh. Ia ditembak oleh pengawalnya sendiri  ketika sedang berjalan-jalan di taman kediamannya di Safdarjung Road, New Delhi.

30 Tahun silam, pada akhir Oktober sekitar pukul 09.20, Indira Gandhi sedang bersiap-siap untuk diwawancarai oleh aktor Inggris Peter Ustinov. Dalam keperluan syuting sebuah film dokumenter untuk televisi Irlandia. Dia berjalan melalui taman di kediamannya menuju kantor, yang terletak tak jauh di Jalan Akbar.

Peristiwa nahas itu terjadi ketika sang PM India melewati gerbang yang dijaga oleh kedua pengawalnya, Satwant Singh dan Beant Singh.

Sub-Inspektur Beant Singh menembakkan tiga peluru ke perut putri semata wayang Pandit Jawaharlal Nehru. Kemudian Satwant Singh melepaskan tembakan 30 putaran dari pistol Sten ke arah Indira yang telah terjatuh.

Indira Gandhi dibawa ke All India Institute of Medical Sciences (AIIMS-New Delhi) pada pukul 09.30 untuk dioperasi. Dia dinyatakan meninggal pada 14.20 waktu setempat.

Setelah penembakan itu, keduanya melemparkan senjata. Beant Singh meneriakkan 'saya telah melakukan apa yang harus saya lakukan. Anda melakukan apa yang ingin Anda lakukan.'

Enam menit berikutnya, Tarsem Singh Jamwal dan Ram Saran -- tentara di Kepolisian Indo-Tibet Border, menangkap dan membunuh Beant Singh di ruang terpisah karena ia diduga mencoba menarik pistol pada petugas di ruang itu.

Sementara Satwant Singh ditangkap oleh pengawal lainnya, bersama dengan kaki tangannya yang mencoba melarikan diri.

Satwant Singh digantung pada tahun 1989 dengan kaki tangannya Kehar Singh.

Salma Sultan, jurnalis India yang memberi kabar pertama pembunuhan Indira Gandhi pada berita sore Doordarshan tanggal 31 Oktober tahun 1984. Lebih dari 10 jam setelah sang perdana menteri ditembak dan meregang nyawa.

Ironis, pelakunya, Beant Singh disebutkan sebagai salah satu penjaga favorit Indira, yang dikenalnya selama sepuluh tahun. Sementara Satwant Singh, yang berusia 21 tahun ketika pembunuhan itu terjadi, baru ditugaskan lima bulan.

Jenazah Indira Gandhi dibawa pada 1 November pagi ke Teen Murti Bhawan -- tempat ayahnya tinggal dan disemayamkan. Dia dikremasi pada tanggal 3 November, dekat Raj Ghat (tempat peringatan untuk Mahatma Gandhi), area bernama Shakti Stahl.

Motif yang penembakan Indira Gandhi belum dipastikan, diyakini kedua penembak adalah keturunan Sikh yagn hendak balas dendam atas penyerbuan kuil suci Sikh dari Kuil Emas di Amritsar pada bulan Juni yang diperintahkan sang PM.

Sejak serangan terhadap kuil yang menewaskan 1.000 orang, Indira Gandhi kerap menerima ancaman.

Malam sebelum kematiannya di rapat umum politik Indira menyampaikan pesan yang ternyata terakhir untuknya.

"Saya tidak keberatan jika hidup saya habis untuk melayani bangsa. Jika aku mati hari ini, setiap tetes darahku akan memperkuat bangsa..," kata dia seperti dikutip dari BBC kala itu.

Pascakematian Indira, keamanan di seluruh negeri ditingkatkan. Jalan ke rumah sakit dan rumah perdana menteri ditutup, begitu juga dengan perbatasan di sekitar Delhi.

Indira Gandhi pertama menjadi perdana menteri pada tahun 1966. Ia menjabat lagi pada tahun 1980 dan dipuji atas upayanya melawan kelaparan di daerah pedesaan.

Dalam Today in History di tanggal yang sama tahun 1999, EgyptAir Penerbangan 990 dengan jalur Los Angeles-New York City-Kairo jatuh di Samudera Atlantik. Kecelakaan pesawat ini menewaskan semua penumpangnya yang berjumlah 203 penumpang dan 14 awak.

Menurut National Transportation Safety Board (NTSB), pesawat tersebut jatuh diakibatkan tindakan kopilot pengganti Gamal Al-Batouti yang sengaja memanipulasi kontrol pesawat sehingga pesawat jatuh ke samudera Atlantik. Namun, menurut otoritas penerbangan Mesir, kecelakaan tersebut disebabkan oleh kemacetan sistem kemudi ekor (elevator) pada 767 tersebut. Hasil investigasi yang berbeda dari kedua negara ini lalu memunculkan perdebatan mengenai penyebab kecelakaan tersebut.

Lalu pada 31 Oktober 1941, pahatan 4 wajah presiden AS di Gunung Rushmore selesai. Tanggal ini juga bertepatan dengan perayaan Halloween.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya