Jet Tempur Maroko Jatuh di Yaman

Pesawat militer tersebut merupakan bagian dari koalisi serangan Arab Saudi di negara tersebut.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 12 Mei 2015, 12:14 WIB
Diterbitkan 12 Mei 2015, 12:14 WIB
Dukung Saudi Lawan Houthi, Senegal Kirim 2.100 Tentara ke Yaman
Yaman yang masih bergejolak. (BBC)

Liputan6.com, Jakarta Sebuah jet tempur F16 milik Maroko dilaporkan jatuh di wilayah Yaman. Pesawat militer tersebut merupakan bagian dari koalisi serangan Arab Saudi di negara tersebut.

Insiden itu sudah dikonfirmasi oleh Militer Arab Saudi. Mereka menyatakan akan segera menggelar investigasi terkait penyebab jatuhnya pesawat itu.

"Kami konfirmasi kalau pesawat itu memang benar jatuh. Namun, kami masih akan mencari tahu lokasi pasti jatuhnya pesawat tersebut," sebut Juru Bicara Militer Arab Saudi Brigadir Jenderal Ahmed Asseri, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (12/5/2015).

Asseri mengatakan, nasib  pilot masih belum bisa diketahui. Namun, ia mengatakan mereka akan menuntut pertanggungjawaban kepada milisi Houthi terkait serangan ini.

Mendengar tutuntan dari Militer Arab Saudi kelompok pemberontak Houthi angkat bicara. Mereka menyebut, jet tempur jatuh karena ditembak oleh milisi lokal setempat.

Maroko merupakan satu dari 8 negara Arab yang ikut dalam koalsi Saudi menyerang Yaman. Selain 8 negara tersebut, serangan ini juga mendapat dukungan penuh dari Washington.

Yaman terus bergejolak setelah kelompok milisi Houthi, yang berjuang mendapatkan peningkatan otonomi di Provinsi Saada, melancarkan pemberontakan secara berkala sejak 2004.

Aksi mereka yang paling signifikan terjadi sejak Juli 2014. Pada September 2014, mereka menguasai Ibukota Sanaa, menyandera staf kepresidenan, dan menembaki kediaman Presiden Abd Rabbuh Mansur Hadi.

Kondisi ini kemudian membuat Arab Saudi dan sekutunya di Teluk turun tangan. Puncaknya, mulai Maret 2015 Arab Saudi dan negara teluk memutuskan untuk melakukan operasi militer "Decisive Storm", untuk menggempur kelompok Houthi di Yaman, setelah Presiden Abd Rabbuh meminta bantuan. (Ger/Ein)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya