Militer Nepal Temukan 117 Jenazah di Jalur Pendakian Populer

Militer Nepal mengatakan 117 jenazah itu terdiri dari 115 warga Nepal dan 2 warga Amerika Serikat (AS).

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 12 Mei 2015, 17:25 WIB
Diterbitkan 12 Mei 2015, 17:25 WIB
Potongan Tubuh Manusia Ditemukan Tersebar di Pegunungan Nepal
Evakuasi korban longsor di pegunungan Nepal. (Reuters)

Liputan6.com, Kathmandu - Upaya pencarian terhadap kobran hilang di Nepal pasca-gempa terus dilakukan militer setempat. Dalam pencarian kali ini, jenazah 117 warga asing dan lokal ditemukan.

Menurut keterangan Otoritas Nepal, operasi pencarian mereka pusatkan di sebelah utara Kathmandu. Tepatnya di Syanjen, Kenjing, dan Langtang.

Daerah tersebut merupakan wilayah tersohor di Nepal. Sebab, area ini sering dipakai sebagai jalur pendakian.

Militer Nepal mengatakan 117 jenazah itu terdiri dari 115 warga Nepal dan 2 warga Amerika Serikat (AS). Pencarian ini pun diakui mereka merupakan operasi yang begitu menantang.

Hal ini karena wilayah tersebut terkena longsor hebat. Selain longsor cuaca buruk turut mempersulit pencarian.

"Seluruh lembah Langtang tertutup batu dan salju," kata pejabat daerah Nepal, Uddhav Bhattarai, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (12/5/2015).

Sementara, untuk 2 warga AS yang baru ditemukan, Militer Nepal rencananya akan membawa jenazah langsung ke Dunche. Diduga kuat 2 warga AS ini merupakan korban gempa Nepal yang terus dicari keluarganya.

Nepal diguncang gempa hebat pada Sabtu 25 April 2015. Pusat gempa terletak sekitar 50 km sebelah barat laut Kathmandu, pada kedalaman 9,3 kilometer, yang dianggap dangkal.

Seperti banyak daerah lain di Nepal, kawasan Ibukota Kathmandu mengalami kehancuran akibat bencana tersebut. Jalan-jalan tertutup oleh reruntuhan bangunan. Warga setempat bersama tim evakuasi terus mencari korban di antara puing-puing bangunan yang roboh.

Korban tewas menembus 7 ribu jiwa. Pejabat Departemen Dalam Negeri Nepal Laxmi Prasad Dhakal memperkirakan jumlah korban tewas akan terus meningkat. Sementara lebih dari 4.600 orang terluka. (Ger/Yus)

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya