Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Nepal meminta sejumlah misi kemanusiaan dari pihak asing untuk keluar dari negara yang baru diguncang gempa 7,9 skala richter pada 25 April 2015. Mereka menyatakan, sudah tak membutuhkan bantuan asing dan bisa menangani sendiri kondisi pasca-gempa.
Namun, seruan ini tak berlaku bagi misi kemanusiaan asal Indonesia. Pemerintah Nepal mengaku masih membutuhkan bantuan relawan asal RI.
"Misi kemanusiaan bahkan ada permintaan (dari Pemerintah Nepal) agar rumah sakit lapangan kita diteruskan sampai 3 bulan," kata Wakil Menteri Luar Negeri AM Fachir di Gedung Nusantara Kantor Kemlu, Jakarta, Senin (11/5/2015).
Apa jawaban Indonesia?
Fachir mengatakan, Pemerintah RI merespons permintaan Nepal tersebut secara positif. Sebab, lanjut dia, misi kemanusian di negara tersebut harus dilanjutkan sampai keadaan benar-benar pulih.
"Akan kita lihat nanti, karena itu juga menyangkut logistik dan sebagainya. Misi penyelamatan terus dilakukan, meskipun kita tahu itu tidak gampang karena lapangannya memerlukan keahlian," jelas Fachir.
Nepal diguncang gempa hebat pada Sabtu 25 April 2015. Pusat gempa terletak sekitar 50 km sebelah barat laut Kathmandu, pada kedalaman 9,3 kilometer, yang dianggap dangkal.
Seperti banyak daerah lain di Nepal, kawasan Ibukota Kathmandu mengalami kehancuran akibat bencana tersebut. Jalan-jalan tertutup oleh reruntuhan bangunan. Warga setempat bersama tim evakuasi terus mencari korban di antara puing-puing bangunan yang roboh.
Korban tewas di Nepal menembus 7 ribu jiwa. Pejabat Departemen Dalam Negeri Nepal Laxmi Prasad Dhakal memperkirakan jumlah korban tewas akan terus meningkat. Sementara lebih dari 4.600 orang terluka. (Ndy/Sun)
Nepal Minta Masa Operasi Rumah Sakit Indonesia Diperpanjang
Padahal Pemerintah Nepal meminta sejumlah misi kemanusiaan asing keluar dari negara yang baru diguncang gempa dahsyat itu.
diperbarui 11 Mei 2015, 18:21 WIBDiterbitkan 11 Mei 2015, 18:21 WIB
Seorang anak mengantre di antara barisan korban gempa lainnya untuk mendapatkan makanan di lokasi pengungsian, di Kathmandu, Nepal, Senin (4/5/2015).Gempa berkekuatan 7,8 yang meluluhlantakkan Nepal pada 25 April 2015 lalu. (REUTERS/Adnan Abidi)
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Lokasi Strategis jadi Dipertimbangkan Sebelum Beli Rumah dan Berinvestasi Properti
BSI Sudah Salurkan Pembiayaan Keuangan Berkelanjutan Rp 62,5 Triliun
Cara Ampuh Menghilangkan Rasa Pahit Pare tanpa Merebus dengan Garam
Jangan Abaikan, ISPA Bisa Sebabkan 5 Penyakit Berbahaya pada Anak
Jangan Terkecoh, Ini Bedanya Wartawan dengan Konten Kreator di Era Digital
Link Live Streaming Liga Inggris Tottenham vs Liverpool 22 Desember 2024 di Vidio
Hemat Subsidi LPG Rp 3,5 Triliun, KPPU Usul 3 Juta Rumah Tersambung Jargas
Kemenekraf Gelar Pelatihan Juru Masak Dukung Program Makan Bergizi Gratis, Anggarannya Capai Rp1,5 Miliar untuk 5 Kota
Pria Tewas Tersengat Listrik saat Sedang Cat Pelapis Anti Bocor di Genteng
Hoaks Terkini Seputar Politik, Mencatut Tokoh sampai Partai
Lagu Robbie Williams Forbidden Road Didiskualifikasi dari Daftar Pendek Oscar 2025
Jadi Peluang Bisnis, Industri Pergudangan di Indonesia Terus Tumbuh