Obat Naik, Capres Partai Demokrat AS Bikin CEO Farmasi Ngamuk

Barnie Sanders, kandidat capres Partai Demokrat AS, kembalikan sogokan CEO farmasi ke klinik-klinik yang membutuhkan obat-obatan itu.

oleh Indy Keningar diperbarui 21 Okt 2015, 19:03 WIB
Diterbitkan 21 Okt 2015, 19:03 WIB
Naikkan Harga Obat Perawatan HIV, CEO 'Dikerjai' Bernie Sanders
CEO Martin Shkreli membuat keputusan menaikkan harga obat-obatan secara ekstrem. Namun ia mendapat pelajaran.

Liputan6.com, Washington DC - Pemilihan umum AS kini sedang menjadi berita hangat di negeri Paman Sam.

Salah satu kandidat dari Demokrat, Bernie Sanders diunggulkan karena dianggap kandidat yang 'merakyat'. Pidato-pidatonya selalu menuturkan kepedulian terhadap kalangan menengah dan bawah-- kepeduliannya terhadap perubahan iklim pun besar. Selain itu program jaminan kesehatan yang ditawarkannya juga mendapat sambutan baik.

Baru-baru ini Sanders 'menghukum' seorang CEO perusahaan produsen obat Turing Pharmaceitucals. Martin Shkreli yang membuat keputusan untuk menyusahkan para pengidap HIV.

Dilaporkan dari Fortune, perusahaan meningkatkan harga obat-obatan Daraprim yang digunakan untuk perawatan malaria dan toxoplasmosis pada pengidap HIV, tanpa alasan yang konkrit. Obat yang semula berharga US$13,50 (Rp. 185 ribu) per pil dinaikkan menjadi US$750 (Rp. 10,3 juta). Kenaikan yang ekstrem.

Bahkan Infectious Diseases Society of America (IDSA) dan HIV Medicine Association menyebut ini sebagai ketidakadilan terhadap populasi yang tidak mampu, dikutip dari Independent. Dengan kata lain, dengan menaikkan harga, berarti mereka yang mengidapnya akan mengalami kesulitan terhadap akses obat.

Kenaikan obat Daraprim. (foto: fox2now)

Shkreli diprotes, bahkan kandidat calon presiden lainnya, Hilary Clinton menganggap keputusan ini tidak adil. Namun harga obat tak kunjung diturunkan. Shkreli bahkan berniat bertemu muka dengan Sanders. Dengan menyumbang sejumlah US$2700 (Rp. 37 juta) untuk kampanye Sanders, ia berencana akan membujuk Sanders dan menjelaskan pentingnya kenaikan harga tersebut.

Namun, bukan hanya menolak bertemu, Sanders juga tidak menginginkan uang dari Shkreli. Ditambah lagi, alih-alih mengembalikan, Sanders menyumbangkan sejumlah uang tersebut ke klinik Whitman-Walker yang merupakan klinik spesialis penanganan HIV/AIDS.

Michael Briggs, jubir kampanye sang kandidat mengungkapkan: "Shkreli itu wajah dari keserakahan perusahaan. Kami tidak mau uang darinya."

Tindakan Sanders bukan hanya sekedar ingin mengerjai Shkreli. Namun juga sebagai peringatan akan fenomena ketidakadilan dalam industri obat-obatan. Dikutip dari studi yang dilakukan Fierce Pharma pada tahun 2014 lalu, 9 dari 10 perusahaan obat-obatan di AS menghabiskan uang yang secara signifikan untuk pemasaran dan promosi, daripada riset dan pengembangan.

Tim dari Sanders berucap di akun Twitter: "Rakusnya industri obat-obatan membahayakan kesehatan rakyat AS."

Shkreli misah-misuh. (foto: Twitter/MartinShkreli)

Sedangkan Skhreli misah-misuh di akun pribadinya. Melalui Tweet yang keseluruhan huruf besar ia berucap: "GERAM AKU DENGAN @BernieSanders RASANYA INGIN MENINJU DINDING!!!!1" (Ikr/Rcy)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya