Liputan6.com, Hawija - Sebuah rekaman terbaru menggambarkan ketegangan detik-detik penyelamatan sandera ISIS beredar. Dalam video itu, terdengar gencarnya rentetan tembakan, terlihat tentara-tentara menggiring para pria melewati lorong-lorong gelap.
Mereka bertelanjang kaki, sebagian besar dari orang-orang dalam tayangan tersebut terlihat mengenakan jubah panjang dan kotor. Suara orang berteriak dalam kegelapan untuk bergerak cepat terdengar, mereka bergegas berjalan di lantai yang dikotori puing-puing melewati tentara dengan senjata menghunus.
Adegan panik yang baru dirilis tentang misi pembebasan tahanan ISIS di Irak utara pada Kamis 22 Oktober, di mana pasukan AS, pasukan Kurdi dan Irak membebaskan sekitar 70 sandera dari penjara ISIS.
Advertisement
Misi yang menurut Pentagon 'menyelamatkan dari eksekusi massal' itu harus mengorbankan prajurit terpilih mereka. Dia adalah Sersan Joshua L. Wheeler.
Wheeler adalah seorang anggota Delta Force, pasukan elit Angkatan Darat AS. Ia menjadi orang AS pertama yang mati dalam pertempuran di Irak dalam kurun hampir 4 tahun terakhir. Kematiannya telah menimbulkan pertanyaan tentang sifat keterlibatan AS dalam perang melawan ISIS.
Rekaman terbaru itu menunjukkan adegan serangan di dekat Hawija, provinsi Kirkuk utara, dirilis oleh Pemerintah Daerah Kurdistan. Seorang pejabat militer AS mengkonfirmasi sumber dan keaslian tersebut kepada CNN, pada Minggu 25 Oktober 2015.
Difilmkan dari kamera yang menempel pada helm milik salah satu tentara Kurdi, yang senjatanya terlihat dan kamera menangkap jendela berjeruji dengan cahaya berkilau yang terlihat seperti api.
Tentara juga terlihat bergerak di dalam ruangan yang gelap di mana bendera hitam-putih ISIS besar menggantung.
Dalam adegan lain, empat orang memakai jubah dan dengan tangan mereka di atas kepala mereka - kemungkinan besar mereka adalah para sandera -- diantar melalui pintu keluar.
Orang yang memakai kamera ikut memeriksa dan mengosongkan kantong kemeja tahanan pria yang dibebaskan. Ia juga menepuk mereka sebelum ia meminta para pria itu pergi menyusuri lorong.
"Tahan orang itu," kata satu suara dengan aksen Amerika. "Ada orang lain datang."
Berikut video detik-detik menegangkan itu:
Kuburan Baru Digali
30 pasukan dari Delta Force yang berperan memberikan nasihat dan membantu pasukan Kurdi, turut berpartisipasi dalam serangan itu. Hal itu disebabkan pasukan komando Kurdi kewalahan setelah memasuki kompleks yang diyakini dikuasai ISIS, kata seorang pejabat AS tentang perencian operasi tersebut.
Seorang komandan Pasukan Khusus AS membuat keputusan untuk langsung terlibat melawan ISIS dalam misi tersebut, kata pejabat itu.
"Wheeler tertembak di dalam kompleks tersebut. Ia terluka parah dan diterbangkan ke Irbil, di mana ia meninggal," tutur si pejabat.
Para sandera yang dibebaskan diantaranya adalah anggota Pasukan Keamanan Irak, warga setempat dan beberapa anggota ISIS yang dituduh mata-mata oleh gerombolannya sendiri.
Para pejabat AS mengatakan keputusan dibuat cepat para sandera sudah tidak punya banyak waktu (untuk segera dieksekusi).
"Kami tahu para sandera akan segera dibunuh," kata Kolonel Steve Warren, juru bicara operasi militer AS melawan ISIS.
"Kami tahu karena kami melihat kuburan baru digali," ujar Warren kepada media, pada hari Minggu.
Video lain yang dirilis oleh koalisi pada Minggu menunjukkan sebuah operasi militer yang berbeda di sebuah penjara. Video itu, juga bertanggal Kamis 22 Oktober, menunjukkan pesawat koalisi menghancurkan fasilitas setelah serangan terjadi. (Rie/Tnt)
Advertisement