Malu Pipis di WC Umum? Ini Solusinya

Sebuah jubah diciptakan untuk menutup ketika seorang pria malu kencing di WC umum. Bagaimana cara kerjanya?

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 10 Des 2015, 17:34 WIB
Diterbitkan 10 Des 2015, 17:34 WIB
Jubah Pencegah Pengintipan Pria Pemalu
Sebuah jubah diciptakan untuk melindungi bagian tubuh tertentu ketika seorang pria pemalu sedang kencing di tempat umum.

Liputan6.com, Evesham - Sebagai pria, apakah Anda pernah menggunakan fasilitas urinoir dan merasa ada mata-mata yang tertuju kepada Anda?

Mungkin ini bisa menjadi solusi. Perkenalkan Privi-pee, jubah yang dapat membantu Anda buang air kecil dengan tenang. Seperti dikutip dari Huffington Post pada Kamis (10/12/2015), jubah bernama Privi-Pee ini belum tersedia secara komersial, setidaknya untuk bebebrapa waktu ke depan.

Toko online peralatan kamar mandi Plumbworld mengungkapkan purwarupa Privi-Pee setelah sebuah perusahaan memperlihatkan hasil survei yang mencerminkan kecemasan pria ketika buang air kecil di WC umum.

Mungkin sekarang ini bentuk jubah tersebut masih terlihat agak aneh karena Privi-pee masih dalam tahap pengembangan. Toko tersebut mengklaim alat ini nantinya akan memiiliki sejumlah kegunaan lainnya.

Kabar gembira bagi pria yang malu kencing di toilet umum. (Sumber PlumbWorld via Huffington Post)

Thomas Mulrooney, asisten pemasaran Plumbworld menjelaskan melalui email kepada Huffington Post, “Kami masih belum menentukan kapan jubah ini akan tersedia, tapi kami sedang berpikir untuk menjadikannya produk baru untuk lucu-lucuan.”

Mulrooney, pertama kali mengungkapkan jubah ini melalui blog toko tersebut pada 25 November lalu. Ia menjelaskan bagaimana tim Plumb World terlintas untuk membuat buang air kecil lebih mudah dan anti-cemas.

 “Gagasan ini dibuat berdasarkan sebuah survei. Kami menemukan bahwa 75% pria mengatakan bahwa mereka lebih memilih menggunakan bilik WC jika urinoir ramai.”

“ Sementara 30 persen mengaku 'demam panggung' ketika harus kencing di sebelah seseorang. Terkadang membuat mereka tidak bisa buang air kecil sama sekali.”

Kalau seseorang menderita paruresi-- sindrom kemih malu-malu--mereka akan mendapatkan kesulitan atau bahkan tidak bisa kencing, merujuk kepada situs Perhimpunan Paruresis Internasional (International Paruresis Association, IPA).

Menggunakan Privi-Pee cukup mudah, pengguna hanya perlu mengalungkan jubah sambil berdiri di depan urinoir. Mangkuk pengisap pada pinggiran jubah berfungsi untuk ditempelkan pada dinding, menciptakan ruang anti-cemas saat membuang air kecil. 

Kabar gembira bagi pria yang malu kencing di toilet umum. (Sumber PlumbWorld via Huffington Post)

Daniel Cartland dari PlumbWorld mencoba alat itu dan mengatakan kepada sesorang bahwa ia dan timnya merasa nyaman menggunakan urinoir.

Dalam uji coba warga yang menyaksikan mengungkapkan bahwa konsepnya merupakan 'ide lucu'. Sementara itu, pria lainnya mengira Daniel adalah superhero di kamar mandi karena memakai jubah.

Namun, ada pandangan lain dari Steve Soifer, CEO IPA sekaligus profesor University of Memphis.

“Permasalahan awal adalah khawatir menarik perhatian. Namun jubah tersebut justru akan membuat mata-mata ke arah Anda. Produk ini tidak berguna bagi kebanyakan orang,” kata Soifer. Menurutnya, produk ini berguna bagi satu dari 1.000 pengguna urinoir.

"Bagi mereka yang memiliki masalah buang air kecil di WC umum, bisa mencoba cognitive behavioral psychology, pendekatan standar pada masalah tersebut," tambahnya. (*)

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya