Liputan6.com, Jakarta - Seorang pria di Bali tengah menjadi sorotan media sosial luar dan dalam negeri. Tak disangka seorang tukang las bisa mendapatkan perhatian yang begitu besar.
Pasalnya pria bernama I Wayan Sumardana atau yang lebih akrab disapa Sutawan atau Tawan telah berhasil membuat tangan robotik untuk membantunya mencari nafkah.
Pria berusia 31 tahun asal Banjar Tauman, Desa Nyuhtebel, kini mendapat julukan manusia robot atau Iron man sungguhan.
Advertisement
Dalam kesehariannya, Tawan dibantu oleh istrinya Ni Nengah Sudartini dan ketiga anaknya yang masih kecil.
Namun, stroke ringan enam bulan lalu mengakibatkan kelumpuhan pada tangan kirinya. Namun, ia tak menyerah. Pria itu ia mendesain dan membuat tangan robot berjenis EEG (Electroencephalography) yang dapat mengukur fluktuasi tegangan yang dihasilkan oleh arus ion di dalam neuron otak.
Lengan itu dibuatnya berbekal ilmu pengetahuan yang ia dapat sebagai lulusan STM Rekayasa Denpasar dan informasi melalui internet.
Sebelumnya, ia mengalami trial and error, hingga lima kali. Ciptaannya itu sebagian besar terbuat dari barang rongsikan seperti shockbreaker sepeda motor dan sejumlah perangkat elektronik komputer.
Meski ciptaannya belum sempurna, namun ia mengklaim sudah banyak membantu. Memberikan kekuatan yang cukup besar.
Menurut laporan Takwan bisa mengangkat pelek mobil seberat 10 kg dengan mudah. Namun ia mengaku penggunaan tangan robot menguras otak karena dikendalikan oleh pikirannya. Jika tidak fokus, ia akan mengalami kesulitan.
Baca Juga
Melalui pantauan Liputan6.com, Rabu (20/01/2016), sorotan terhadap Tawan dapat dilihat melalui 9Gag yang berbasis di Hong Kong berjudul The Real Iron Man-Create Robot from Scraps.
Dalam postingan tersebut tampak Tawan duduk di tanah dengan penuh keterangan"
"Ini adalah Tawan, Iron man sungguhan dari Bali, Indonesia. Ia hidup bersama seorang istri dan tigaanak dalam kondisi miskin. Ia bekerja sendiri di sebuah bengkel las. Sekitar enam bulan lalu, tangannya mengalami kelumpuhan. Dokter mendiagnosa ia mengidap stroke.
"Dengan pengetahuannya sebagai lulusan STM (benar sekali, STM) ia telah berhasil menciptakan tangan robot yang dikendalikan dengan otaknya. tangannya dikendalikan oleh otak. Ia harus fokus untuk menggunakan tangan kirinya. 'aku harus fokus dengan otakku untuk menggerakkan tangan robot,' ungkapnya."
"Hal yang lebih gila lagi adalah ia membuat robot itu dari barang bekas sepeda motor, komputer atau apapun yang bisa ia gunakan. Tangan robot sebelah kiri bahkan lebih kuat daripada tangan aslinya. Sekarang dia bisa kembali bekerja untuk menafkahi keluarganya."