Liputan6.com, Washington DC - Pada 11 September 2001, 4 serangan bunuh diri terjadi di New York City dan Washington DC Amerika Serikat. Pagi itu, 19 pembajak dari kelompok militan Al-Qaeda membajak 4 pesawat jet penumpang. Mereka sengaja menabrakkan 2 burung besi ke Menara Kembar World Trade Center di New York City.
Kedua menara runtuh dalam kurun waktu 2 jam. Pembajak juga menabrakkan pesawat ketiga ke Pentagon di Arlington, Virginia.
Ketika penumpang berusaha mengambil alih pesawat keempat, United Airlines Penerbangan 93, pesawat ini jatuh di lapangan dekat Shanksville, Pennsylvania dan gagal mencapai target aslinya di Washington DC. Menurut laporan tim investigasi 9/11, sekitar 3.000 jiwa tewas dalam serangan ini.
Advertisement
Serangan 11 September juga kerap disebut September 11, September 11th, atau (9/11).Â
Baca Juga
Misteri terkait serangkaian plot serangan yang terjadi hampir 15 tahun silam itu pun mendapatkan titik terang. Majalah mingguan Al-Qaeda mengeluarkan tulisan berisi rincian dari mana inspirasi serangan 9/11 diperoleh Osama bin Laden -- dalang serangan 11 September itu.
Majalah tersebut menuliskan, rencana itu tercipta setelah kecelakaan penerbangan dari New York ke Kairo pada 2 tahun sebelum rencana jahat Osama di AS dilancarkan.
Saat itu, Oktober 1999, penerbangan EgyptAir 990 lepas landas dari bandara di Amerika Serikat. Kapal yang terbang selama sekitar setengah jam itu tiba-tiba dilaporkan jatuh secara misterius ke Samudera Atlantik -- hanya 100 km sebelah selatan dari Pulau Nantucket, Massachusetts.
Dari hasil investigasi tak ditemukan ada kesalahan mekanis, dan dianggap ulah bunuh diri kopilot.
Pada tahun 2002, The Guardian kemudian melaporkan, ada pesawat jatuh ke laut yang menewaskan 217 orang -- sebagian besar warga Amerika. Kecelakaan itu disebut-sebut sebagai aksi balas dendam dari sang pengendali kapal terbang.
Menurut sumber dekat dalam penyelidikan, kopilot bernama Gamil el-Batouty itu dikenakan sanksi pencabutan izin menerbangkan pesawat atas kasus pelecehan seksual. Pejabat eksekutif di tempatnya bekerja yang menyatakan dirinya tak diizinkan untuk menerbangkan pesawat dengan rute AS lagi.
Pejabat eksekutif yang mengeluarkan larangan itu juga berada pada penerbangan yang jatuh ke laut dipiloti Gamil el-Batouty.
Kopilot Mesir itu dituduh melakukan tindakan asusila terhadap gadis remaja dan pelayan hotel dan mengintai tamu hotel.
Los Angeles Times melaporkan, pejabat eksekutif bernama Hatem Rushdy sempat mengatakan "ini adalah penerbangan terakhir Anda" kepada kopilot el-Batouty. Jawaban tak diduga seperti firasat balas dendam pun dilontarkan oleh el-Batouty, "Ini adalah penerbangan terakhir untuk Anda juga".
Menurut majalah Al-Qaeda, al-Masrah, seperti dikutip Jerusalem Post, bin Laden kemudian mempertanyakan mengapa el-Batouty tak menabrakkan pesawat EgyptAir 990 ke sebuah gedung di dekatnya. Malah memilih lautan lepas sebagai lokasi 'bunuh diri'.
Dari analisis tersebut, ide baru untuk serangan yang didalangi bin Laden pun tercipta. Ia lalu mendekati Khalid Sheikh Mohammed, perancang utama serangan 9/11 yang awalnya merencanakan kecelakaan 12 pesawat Amerika sekaligus.
Lalu 2 rencana milik Khalid Sheikh Mohammed-Osama bin Laden pun digabungkan, dan runtuhlah World Trade Center setelah pesawat komersial dibajak oleh teroris.