Liputan6.com, Jakarta - Dalam upaya mendukung pemulihan sistem kesehatan di Gaza pasca-agresi berkepanjangan, Maemuna Center Indonesia bersama Aqsa Working Group (AWG) menginisiasi pembangunan Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Indonesia di Kota Gaza, Palestina.
Program kemanusiaan ini mendapat dukungan penuh dari Kementerian Luar Negeri RI (Kemlu RI), Majelis Ulama Indonesia (MUI), Baznas RI, serta Kementerian Kesehatan Palestina.
Baca Juga
Dalam peluncuran proyek tersebut, Dr. Siti Fadilah Supari selaku pembina Maemuna Center Indonesia dan mantan Menteri Kesehatan RI mengungkapkan bahwa berdasarkan data OCHA (Bagian Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB), sebanyak 19 dari 36 rumah sakit di Gaza telah ditutup akibat serangan Israel sejak Oktober 2023, sementara lebih dari 1.000 tenaga medis menjadi korban.
Advertisement
Sementara menurut Ketua Maemuna Center Indonesia Onny Firyanti Hamidi, proyek tersebut bukan sekadar bangunan namun bentuk kepedulian bagi masyarakat Palestina.Â
"Pembangunan RSIA Indonesia bukan hanya sekadar membangun infrastruktur kesehatan, tetapi juga bentuk solidaritas nyata bangsa Indonesia untuk Palestina," ujar Onny, dalam konferensi pers rencana pembangunan rumah sakit di Kemlu RI, Jakarta, Jumat (14/3/2025).Â
Dalam konferensi pers ini, Ar. Riza A Chairil, IAI diperkenalkan sebagai arsitek utama RSIA Indonesia, sementara Ir. Edy Wahyudi akan bertindak sebagai Ketua Tim Konstruksi. Edy sebelumnya juga terlibat dalam pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Gaza Utara.
Sebagai informasi, tim advance akan diberangkatkan ke Gaza pada akhir Maret atau awal April 2025 untuk melakukan survei teknis dan memastikan kesiapan lokasi pembangunan rumah sakit. Peletakan batu pertama (groundbreaking) direncanakan berlangsung pada pertengahan atau akhir April 2025 dengan kehadiran perwakilan dari Indonesia dan Palestina.
Rencana Pembangunan Rumah Sakit
Rencananya, RSIA Indonesia akan dibangun di atas tanah seluas 5.000 meter persegi yang diwakafkan oleh Kementerian Kesehatan Palestina, berlokasi dekat Rumah Sakit Anak Al-Rantisi di Gaza City. Rumah sakit ini akan memiliki empat lantai, termasuk basement, dengan total luas bangunan 10.310 meter persegi.Â
Pembangunan rumah sakit ini membutuhkan dana sebesar Rp402 miliar, dengan tahap awal penggalangan dana sebesar Rp201 miliar. Sejumlah organisasi kemanusiaan dan lembaga zakat di Indonesia telah menyatakan komitmennya dalam mendukung penggalangan dana ini.
Proyek ini merupakan bagian dari "Kampanye Nasional Indonesia untuk Palestina: Solidaritas, Aksi Nyata, dan Harapan Baru", yang diluncurkan oleh Kementerian Luar Negeri RI serta didukung oleh MUI, Baznas, dan lebih dari 30 organisasi kemanusiaan di Indonesia.
Â
Advertisement
Dapat Dukungan dari Kemlu RI
Direktur Timur Tengah Kemlu RI Ahrul Tsani Fathurrahman menegaskan bahwa pembangunan RSIA Indonesia menjadi bagian dari pekerjaan besar dalam Kampanye Nasional Indonesia untuk Palestina.
"Kami mengapresiasi Aqsa Working Group dan Maemuna Center yang telah memulai inisiatif dan mendorong kerja besar ini," ujarnya.
Ketua Presidium AWG, M. Anshorullah, juga mengajak masyarakat Indonesia untuk mendukung proyek ini.
"Kami mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersatu dalam aksi kemanusiaan ini. Setiap bantuan, sekecil apa pun, akan membawa dampak besar bagi ibu dan anak-anak di Gaza yang membutuhkan layanan medis," ungkapnya.
