Liputan6.com, Jakarta - Menteri Luar Negeri Republik Ceko Lubomir Zaoralek berkunjung ke dua tempat ibadah bersejarah di Jakarta, Gereja Katedral dan Masjid Istiqlal, Jumat 26 Februari 2016 kemarin.
Mengawali perjalanan dengan menyambangi gereja ikonik umat Katolik sekitar pukul 16.00 WIB, Lubomir dan rombongan mengakhiri perjalanannya di masjid kebanggaan umat Islam yang letaknya berseberangan.
Lubomir mengaku kagum dengan harmonisasi hidup antaragama di Indonesia.
"Ini adalah contoh bagus, ada masjid berdiri berdampingan dengan gereja Katolik," ujar Lubomir di sela perbincangan dengan Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar, Jakarta Pusat, Jumat 26 Februari 2016.
Sambil berkelakar, Lubomir mengutarakan rasa takjubnya mendengar cerita kedua tempat ibadah ini saling meminjamkan area parkir manakala ribuan umat berkumpul saat hari raya masing-masing keagamaan mereka dan lahan parkir penuh.
Baca Juga
"Bahkan berbagi lapangan parkir. Itu adalah bukti yang kuat di mana orang dengan agama yang berbeda dapat hidup bersama dalam harmoni," imbuh Lubomir.
Menurut dia, kerukunan antarpemeluk agama yang beragam di Indonesia dapat menjadi contoh bagi negara yang menjadikan perbedaan agama pemicu pertikaian.
Advertisement
Ia mengambil contoh beberapa negara di Timur Tengah. Bahkan ia mengatakan keharmonisan umat agama di Indonesia dapat menjadi contoh terapan di negara asalnya.
"Ini bukan keadaan yang dapat ditemui di negara lain, misalnya di Timur Tengah. Ini adalah contoh juga bagi kami, khususnya tentang negara yang banyak terjadi kesalahan penerapan atau pemahaman akan suatu agama apalagi di tengah krisis ini," kata Lubomir.
Ia menyampaikan harmonisasi agama di benua asalnya, Eropa, merupakan hal yang sulit diwujudkan untuk saat ini. Namun ia menyadari bahwa singgungan antarumat beragama merupakan momok yang harus diatasi ke depannya. Ia pun menganggap sosialisasi hidup berdampingan harus dimulai sesegera mungkin.
"Ini bagi kami di Eropa sulit untuk memengaruhi orang-orang agar berubah dalam waktu singkat. Namun dalam jangka panjang ini adalah sesuatu yang menjadi tugas utama. Harus mulai mendidik dan mempengaruhi orang-orang," ungkap Lubomir.
"Anda (Indonesia) adalah model yang baik untuk contoh toleransi. Kalian menjadi contoh yang baik bagi kami," tutup dia.