Mahasiswa Indonesia Tewas Terseret Arus Sungai Nil

Korban berasal dari Lasem, Jawa Tengah, dan masih cicit KH Mashum, salah satu ulama besar di provinsi itu.

oleh Muhamad Nuramdani diperbarui 29 Feb 2016, 04:42 WIB
Diterbitkan 29 Feb 2016, 04:42 WIB
Ilustrasi Mayat
Ilustrasi Mayat (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Seorang mahasiswa asal Indonesia M Naufal Syihab tewas setelah terseret arus Sungai Nil dan jenazahnya hingga Minggu sore masih berada di Sudan.

"Jenazah tidak dibawa pulang ke Indonesia," kata rekan korban, Nur Hasan di Sudan, dalam keterangan tertulisnya kepada Antara di Jakarta, Minggu 28 Februari 2016.

Dia yang bersama korban melanjutkan studi di International Universty of Africa, Sudan, menuturkan bahwa sebelum peristiwa itu terjadi, Sabtu (27/2), korban bermain bersama tamannya di Sungai Nil di daerah Roy Mishri.

"Mungkin teman saya itu tidak bisa berenang," demikian dugaan Hasan atas penyebab insiden yang menempa rekannya yang meninggal dunia dalam usia 23 tahun itu.


Dia tidak mengetahui sejauh mana jasad korban terseret arus sungai terpanjang di dunia (6.650 kilometer) yang melintasi 9 negara di benua Afrika, termasuk Sudan.

Namun Hasan hanya mengetahui korban yang tercatat sebagai mahasiswa semester III program Islamic Studies tersebut ditemukan 1,5 jam setelah kejadian.

"Jasad korban ditemukan penduduk sekitar bantaran Sungai Nil yang kemudian dilaporkan kepada polisi setempat," ujar Nur Hasan.

Korban berasal dari Lasem, Jawa Tengah, dan masih cicit KH Mashum, salah satu ulama besar di provinsi itu.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya