Pembangkang Kuba Diundang Bertemu Obama di Havana

Undangan itu tidak menyebut nama Obama, tetapi akan berlangsung selama kunjungannya di Havana, yaitu Selasa pagi mendatang.

oleh Rinaldo diperbarui 20 Mar 2016, 02:32 WIB
Diterbitkan 20 Mar 2016, 02:32 WIB
leiva
Miriam Leiva (VOANews)

Liputan6.com, Havana - Pembangkang Kuba Miriam Leiva akan berterimakasih kepada Presiden Amerika Serikat Barack Obama atas kebijakannya terhadap negara pulau itu yang akan meningkatkan kehidupan rakyat Kuba serta cara rakyat Kuba memandang dunia.

Leiva, yang ikut mendirikan kelompok oposisi Ladies in White, mungkin berkesempatan bertemu Obama. Sebab, Kedutaan Besar AS di Kuba mengundang Leiva untuk acara yang dikatakan sebagai pertemuan tingkat tinggi di Kedutaan AS di Havana.

Undangan itu tidak menyebut nama Obama, tetapi akan berlangsung selama kunjungannya di Havana, yaitu Selasa pagi mendatang.

Leiva yang juga wartawati independen itu mengatakan, jika betul bertemu dengan Obama, maka dirinya akan sangat senang.

"Saya berharap bisa mendengar langsung pandangan-pandangannya dan saya menyampaikan pandangan saya," ujar dia seperti dikutip dari VOANews, Sabtu (19/3/2016).

Janda berusia 69 tahun itu mengatakan cairnya hubungan Amerika-Kuba telah meredakan ketegangan selama 55 tahun. Tetapi, Leiva juga realistis.

"Obama tidak akan mengubah Kuba. Tetapi ia memberi rakyat Kuba, yang harus bertanggungjawab atas perubahan, kemungkinan untuk memiliki jalan, cara, ide dan kontak sehingga kami benar-benar melakukan perubahan itu," ungkap Leiva.

Gedung Putih hari Jumat kemarin menegaskan tidak akan bernegosiasi dengan pemerintah Kuba mengenai orang-orang yang dipilih Obama untuk ditemuinya dalam lawatan ke negara komunis itu.

Obama menuju Kuba hari Minggu ini waktu setempat. Ia akan menjadi Presiden AS pertama, yang sedang menjabat, melawat ke negara pulau tersebut dalam hampir 90 tahun. Gedung Putih mengatakan, pertemuan dengan aktivis pro-demokrasi Kuba merupakan prioritas dalam lawatan Obama.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya