Liputan6.com, Washington DC - Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama siap mencetak sejarah besar. Dirinya dikabarkan akan melakukan lawatan ke salah satu negara seteru utama AS, Kuba.
Obama kabarnya akan menginjakkan kaki di Havana pada Maret depan. Isu dibenarkan oleh beberapa diplomat dan pejabat tinggi AS yang meminta namanya disamarkan.
Menurut sumber tersebut, lawatan Obama akan dilakukan pada 21-22 Maret. Dirinya berkunjung ke Kuba sebelum melanjutkan lawatan kenegaraannya ke Argentina.
Advertisement
Baca Juga
Meski belum terkonfirmasi, Dewan Keamanan Nasional AS, kemungkinan besar akan mengumumkan rencana lawatan tersebut sesegera mungkin di Gedung Putih.
Rencana kunjungan Obama ke Kuba, ternyata dikritik tajam bakal calon Presiden Partai Republik Marco Rubio. Pria ini dikenal sebagai Senator yang vokal terhadap kebijakan luar negeri AS di Kuba.
"Jika saya jadi presiden saya tak akan mengunjungi pulau itu, sampai Kuba benar-benar bebas," ucap Rubio seperti dikutip dari ABC, Kamis (18/2/2016).
"Pemerintah Kuba saat ini adalah pemerintahan diktator komunis yang anti-amerika, mereka merupakan rezim yang represif," tegasnya.
Pada tahun lalu, salah satu fokus kebijakan luar negeri AS adalah memperbaiki hubungannya dengan Kuba. Misi AS tersebut berhasil.
Agustus 2015, Kedutaan AS di Havana kembali dibuka. Rencananya beberapa penerbangan komersial dari AS ke Kuba juga akan dioperasikan.
AS dan Kuba selama lebih dari setengah abad terlibat perseteruan. Terakhir Presiden AS yang melakukan kunjungan kenegaraan ke Kuba adalah Calvin Coolidge pada 1928.