Ibu Bunuh Diri demi Pengobatan Anaknya, Ternyata Itu Sia-sia...

Seorang wanita bunuh diri untuk mendapatkan uang demi pengobatan anaknya. Namun, ia tidak tahu polis sudah kedaluwarsa.

oleh Rio Christa Yatim diperbarui 07 Apr 2016, 20:17 WIB
Diterbitkan 07 Apr 2016, 20:17 WIB
Ibu Bunuh Diri demi Pengobatan Anaknya
Seorang ibu bunuh diri demi pengobatan putranya, tapi ia tidak mengetahui bahwa polisnya sudah kadaluwarsa. (shanghaiist)

Liputan6.com, Shenzhen - Berharap untuk mendapatkan uang dari perusahaan asuransi jiwa, seorang ibu di Tiongkok merelakan nyawanya melayang demi membantu membayar perawatan rumah sakit putranya.

Namun, menurut laporan, aksi nekat yang dilakukan sang ibu sia-sia. Belakangan diketahui polis asuransi miliknya sudah kedaluwarsa, jauh sebelum melakukan aksi untuk mengakhiri nyawanya.

Selama 11 tahun, putranya merahasiakan kondisinya dari keluarga. (shanghaiist)

Wanita berusia 63 tahun itu dilaporkan menghabisi nyawanya sendiri dengan menjatuhkan diri dari teras apartemen anaknya di lingkungan miskin Shenzhen.

"Aku akan baik-baik saja, aku akan membantumu untuk mendapatkan uang yang kau butuhkan," adalah kata-kata terakhir sebelum melompat dari tingkat sembilan.

Pada tahun 2005, putranya didiagnosa dengan penyakit Bechterew atau Ankilosingspodilitis, jenis radang sendi yang menyebabkan rasa sakit dan kaku dari leher hingga bagian bawah punggung.

Setelah menyimpan rahasia selama 11 tahun, ia memutuskan untuk mengungkapkan kondisinya kepada keluarga. Menuju tahap akhir dari penyakitnya, pria yang tak diketahui namanya sudah tidak bisa menggerakkan pinggang atau menolehkan kepalanya.

Dilansir dari Shanghaiist, Kamis (7/4/2016), sejak harus mendapatkan perawatan khusus, pria tersebut sudah tidak lagi bekerja.

Ia menyesalkan perbuatan ibunya dan berharap bisa menggantikan tempatnya. (shanghaiist)

Dan mengetahui kondisi anaknya, sang ibu ingat polis asuransi jiwa yang pernah dibelinya. Kemudian memutuskan untuk bunuh diri.

Menurut laporan sang ibu mengakhiri hidupnya pada 22 Maret untuk mendapatkan uang dari perusahaan asuransi sebesar 300.000 yuan atau sekitar RP 612 juta. Namun ia tidak mengetahui status polis sudah kadaluwarsa sejak November tahun lalu.

Tak hanya itu, menurut klausul dalam polis juga menyebutkan bahwa uang tidak akan diberikan kepada pihak keluarga jika pemegang polis melakukan aksi nekat bunuh diri.  

Tertututup sudah kemungkinan ibu malang tersebut untuk memperoleh uang dari perusahaan asuransi jiwa demi biaya perawatan anaknya.

Kematian ibunya yang dilakukan secara tiba-tiba telah membuat sang putra gempar dan sedih. Berulang kali ia mengatakan berharap bisa mati menggantikan ibunya, agar ia tidak perlu melakukan aksi nekat itu.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya