Liputan6.com, Jakarta - Tiga puluh tahun lalu bencana besar mengguncang Ukraina. Reaktor nomor empat dari pembangkit listrik tenaga nuklir di Chernobyl dekat Ibukota Kiev meledak.
Kejadian tersebut meninggalkan luka mendalam. Sebab, insiden itu membuat Chernobyl jadi kota
mati dan menyebabkan ribuan orang yang terkena efeknya meninggal dunia akibat kanker.
Baca Juga
Baca Juga
30 tahun usai kejadian tersebut, Ukraina mencoba bangkit. Mereka memastikan lagi membangkitkan Chernobyl dari kematiannya.
Advertisement
"Tujuan utama Ukraina adalah untuk mengubah wilayah ini ke dalam sistem ekologi yang aman dan menjadi tempat unik untuk percobaan teknik dan penelitian ilmiah," jelas pihak Kedutaan Ukraina di Indonesia melalui keterangan tertulis, Selasa (26/4/2016).
Meski difokuskan pada kegiatan penelitian, rencananya wilayah tersebut juga akan dikembangkan untuk tujuan lain. Termasuk, tempat wisata.
"Zona eksklusi, yang selama ini hanya dikaitkan dengan bencana nuklir, akan berubah menjadi wilayah perubahan dan inovasi. Pariwisata sedang dikembangkan di daerah ini," sambung keterangan pers tersebut.
Pemerintah Ukraina yakin, upaya ini akan mengubah citra dari Chernobyl. Dari 'kota mati' ' menjadi pusat pengembangan dan penelitian nuklir dunia.
"Sebagai negara pelopor dalam penelitian nuklir, Ukraina akan menggunakan pengalamannya untuk menjadi pemimpin dunia dalam bidang ini. Kami yakin bahwa suatu hari nanti para ilmuwan dari seluruh negara akan datang ke Chernobyl untuk penelitian dan pelatihan," jelas mereka.