Kemlu: Indonesia Kecam Bom Bandara Internasional Istanbul

Informasi dari KJRI Istanbul saat ini belum ada informasi mengenai WNI yang jadi korban.

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 29 Jun 2016, 05:37 WIB
Diterbitkan 29 Jun 2016, 05:37 WIB
Bom meledak di Bandara Ataturk, Turki, puluhan orang dilaporkan tewas sementara sejumlah lainnya terluka
Bom meledak di Bandara Ataturk, Turki, puluhan orang dilaporkan tewas sementara sejumlah lainnya terluka (Telegraph)

Liputan6.com, Jakarta - Teror mengerikan kembali mengguncang, Istanbul, Turki. Tak tanggung-tanggung, dua bomber meledakkan diri di depan pintu masuk salah satu bandara tersibuk ke-11 di dunia, Ataturk International Airport.

Teror mematikan itu mengakibatkan 28 orang tewas, sementara 60 lainnya terluka.  

Indonesia mengecam keras aksi teror bom bunuh diri itu. Juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Arrmanatha Nasir kepada Liputan6 lewat pesan pendeknya pada Rabu (29/6/2016) mengatakan, "Indonesia mengecam serangan teror yang terjadi di bandara Ataturk Istanbul yang sampai saat ini telah mengakibatkan 28 org meninggal dan puluhan luka-luka."

Informasi dari KJRI Istanbul saat ini belum ada informasi mengenai WNI yang menjadi korban.

“Wakil KJRI Istanbul telah berada di airport, mendatangi beberapa rumah sakit dan berkoordinasi dengan otoritas keamanan setempat untuk mencari kemungkinan adanya WNI yang menjadi korban,” ujar pria yang akrab dipanggil Tata ini.

Teror yang tak henti-hentinya menerpa Turki membuat pemerintah RI kembali mengingatkan kepada seluruh WNI yang ada di negeri itu untuk menjaga keamanan pribadi dan meningkatkan kewaspadaan.

“Kalau bisa hindari tempat-tempat keramaian yang dapat menjadi target teror serta ikuti arahan dan aturan otoritas keamanan setempat,” tutup Tata.

Ditambahkan Tata, saat ini terdapat sekitar 728 WNI di Turki di mana 310 di antaranya merupakan mahasiswa sementara sebagian lainnya adalah WNI yang memiliki pekerjaan tetap.

"Bagi pihak keluarga yang ingin mencari informasi terkait perkembangan terkini atas insiden ini dapat menghubungi nomor +90 531 983 1534 atas nama Ibu Ida," jelas Jubir Kemlu itu.

Hingga saat ini belum ada yang mengaku bertanggung jawab. Maskapai terbesar, Turki Airlines dan sejumlah penerbangan dihentikan.

Turki telah didera serangkaian bom tahun ini, termasuk dua bom kembar di kawasan turis di Istanbul. Selain itu ada 2 bom mobil di ibukota, yang diklaim dilakukan oleh kelompok Kurdi.

Serangan terbaru di Istanbul menewaskan 11 orang. ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan bom itu.

**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya