Rahasia di Balik Tubuh Ular yang Panjang

Gen yang membuat tubuh ular panjang bisa dipertimbangkan sebagai pengobatan luka tulang belakang.

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 08 Agu 2016, 19:00 WIB
Diterbitkan 08 Agu 2016, 19:00 WIB
Ular Berbisa Keluar dari Paket Kiriman, Petugas Berlarian
Ular Berbisa Keluar dari Paket Kiriman, Petugas Berlarian

Liputan6.com, Lisbon - Ilmuan mengungkapkan bahwa tubuh panjang yang meliuk hewan melata ini ternyata disebabkan oleh satu gen. Mereka menamakannya, gen Oct4 yang mengatur sel stem dan berdampak pertumbuhan tulang tengah atau batang tulang di tubuh makhluk verteberata.

Dalam ular, kekhasan evolusi reptil telah menghasilkan sisa gen Oct4 yang 'diaktifkan' untuk lebih lama dari biasanya selama perkembangan embrio.

Dr Rita Aires, dari Instituto Gulbenkian de Ciencia (IGC) di Lisbon, Portugal, mengatakan, "Biasanya, pembentukan daerah tubuh yang berbeda bekerja menjadi gen yang kuat. Gen yang terlibat dalam pembentukan batang harus mulai berhenti beraktivitas sehingga gen yang terlibat dalam pembentukan ekor dapat mulai bekerja." Demikian seperti dilansir dari The Independent, Senin (8/8/2016).

"Untuk kasus ular, kami memperhatikann bawa gen Oct4 tetap aktif dalam periode yang lebih panjang dalam pembentukan embrio. Ini menjelaskan mengapa ular memiliki tulang batang yang panjang dan ekor yang pendek," lanjut Aires.

Sebuah perubahan evolusioner disebabkan gen Oct4 untuk ditempatkan di samping daerah DNA yang menyimpannya dalam dalam embrio ular, kata para peneliti.

Penemuan itu dilakukan saat mereka tengah mempelajari tikus yang memiliki batang yang batang panjang namun aneh atau pendek.

Memahami peran Oct4 dalam menjaga tubuh ular panjang mungkin memberi cahaya baru pada regenerasi saraf tulang belakang, para ilmuwan mengklaim.

"Kami mengidentifikasikan faktor kunci yang penting tentang perkembangan struktur batang yang tak terbatas, selama masih aktif," ujar pemimpin studi, dr Moises Mallo yang juga dari IGC.

"Kini kami tengah menginvestigasi apakah bisa menggunakan gen Oct4 dan DNA yang bisa menjaga aktivitas untuk memperpanjang sel yang digunakan untuk tulang belakang. Hal itu bisa digunakan untuk meregenerasi sel apabila terjadi kerusakan atau kecelakaan."

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya