Skoliosis Bisa Muncul di Usia Dewasa: Kenali Penyebab, Gejala, Penanganan dan Upaya Pencegahan

Skoliosis atau kelainan bentuk tulang belakang melengkung ke samping bisa muncul di usia dewasa. Dalam bahasa medis kondisi ini disebut dengan skoliosis de novo.

oleh Benedikta Desideria Diperbarui 28 Feb 2025, 21:11 WIB
Diterbitkan 28 Feb 2025, 21:00 WIB
Ilustrasi tulang belakang
Ilustrasi skoliosis de novo atau skoliosis pada orang dewasa. Photo by CHUTTERSNAP on Unsplash... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Skoliosis atau kelainan bentuk tulang belakang melengkung ke samping bisa muncul di usia dewasa. Dalam bahasa medis kondisi ini disebut dengan skoliosis de novo.

Tanda-tanda skoliosis de novo yang khas adalah tubuh makin miring ke samping. Lalu, bila pasien diminta untuk bungkuk ke depan maka muncul punuk yang tadinya tidak ada seperti disampaikan dokter spesialis ortopedi dan traumatologi konsultan tulang belakang Phedy.

Pada orang yang peduli pada bentuk tubuh biasanya akan paham kalau terjadi perubahan pada tulang belakangnya. Namun, memang seringnya disadari oleh anggota atau teman yang di dekat pasien.

"Biasanya anggota keluarga yang lain melihat, 'Kok mama saya makin bungkuk ya'," kata Phedy menjawab pertanyaan Health Liputan6.com. 

Selain itu, biasanya pasien menyadari ada yang kondisi berubah ketika tinggi badan berkurang. Biasanya tinggi badan saat mengukur 165 cm tapi kok jadi 163 cm lalu turun lagi menjadi 160 cm.

"Itu sebenarnya bukan karena makin pendek ya tapi karena tubuh jadi membungkuk dan miring ke samping," tutur dokter yang sehari-hari praktik di Eka Hospital BSD saat temu media pada Kamis, 27 Februari 2025.

Pada skoliosis de novo kerap disertai dengan jepitan syaraf dan tulang punggung yang bergeser. Pada kondisi tersebut biasanya pasien merasakan keluhan seperti sakit saat berjalan lama, kelemahan kaki, kesemutan, kebas.

 

Promosi 1

Penyebab Skoliosis pada Usia Dewasa

Dokter Phedy dari Eka Hospital BSD menerangkan tentang penyebab skoliosis de novo.
Dokter Phedy dari Eka Hospital BSD menerangkan tentang penyebab skoliosis de novo.... Selengkapnya

Phedy mengatakan penyebab spesifik skoliosis de novo adalah proses penuaan sehingga membuat bantalan pada tulang belakang tidak seimbang antara kiri dan kanan.

"Penyebab spesifik itu proses aging yang terjadi pada bantalan yang membuat bantalan alami penuaan yang tidak seimbang kiri dan kanan."

Selain itu, pada pasien dengan skoliosis pada masa muda yang tidak ditangani dengan tepat juga bisa menyebabkan muncul skolisis de novo.

Penyebab lain skoliosis de novo yakni

  • Osteoporosis: tulang yang melemah akibat osteoporosis dapat menyebabkan perubahan bentuk dan kemiringan tulang belakang.
  • Artritis tulang belakang: Peradangan pada sendi tulang belakang dapat menyebabkan nyeri dan perubahan bentuk tulang.
  • Cedera atau trauma: Cedera lama atau jatuh dapat berkontribusi terhadap skoliosis degeneratif.

Cara Menegakkan Diagnosis Skoliosis De Novo

Untuk menegakkan diagnosis skoliosis, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penunjang, diantaranya:

  • Rontgen: Untuk melihat tingkat kelengkungan tulang belakang.
  • MRI atau CT Scan: Untuk mengevaluasi struktur jaringan di sekitar tulang belakang, termasuk saraf dan bantalan tulang.
  • Tes kepadatan tulang: Untuk menentukan apakah osteoporosis berkontribusi terhadap skoliosis.

Apa Tulang Belakang Bisa Diluruskan Kembali?

Dokter Phedy dari Eka Hospital BSD menerangkan tentang penyebab skoliosis de novo.
Dokter Phedy dari Eka Hospital BSD menerangkan tentang penyebab skoliosis de novo.Dokter Phedy dari Eka Hospital BSD menerangkan tentang penyebab skoliosis de novo.... Selengkapnya

Jika ditanya apakah pasien skoliosis de novo bisa sembuh atau tidak, Phedy menjawab bisa. Namun, kembali lagi pada keparahan kondisi pasien.

Pada pasien dengan kondisi skoliosis de novo yang ringan, kata Phedy, cukup dengan fisioterapi. "Fisioterapi dilakukan untuk memperbaiki postur yang miring agar lebih tegap. Agar otot menarik tubuh ke keseimbangan yang diinginkan," lanjutnya.

Sementara itu, pada kondisi skoliosis dewasa yang berat maka memerlukan operasi dengan tujuan yang jelas.

"Tujuan operasi itu untuk apa? Apakah untuk membaskan jepitan saraf akibat skoliosis? Atau untuk memasang pen karena tulang punggung bergeser? Atau memperbaiki kemiringan sehingga perlu pasang lebih banyak pen?" paparnya.

 

Upaya Pencegahan Skoliosis pada Usia Dewasa

Ada beberapa hal yang bisa diupayakan untuk mencegah munculnya skoliosis pada usia dewasa.

1. Menjaga Core Muscle Kuat

"Tujuannya supaya beban yang ditanggung oleh tulang belakang dan bantalan itu terbagi ke otot," kata Phedy.

Dengan menjaga core muscle kuat harapannya adalah bantalan menua lebih lambat. Jika terjadi penuaan diharapkan terjadi saat usia tua sekali.

Contoh olahraga agar core muscle kuat adalah dengan yoga, pilates, berenang, plank dan gelantungan. Dua gerakan ini bisa memperkuat otot perut tanpa perlu bantuan personal trainer.

"Deadlift itu juga bisa sih, tapi harus dengan dibantu personal trainer ya agar gerakan tidak salah," katanya.

2. Hindari Aktivitas yang Merusak Bantalan Tulang Belakang

Hindari duduk terlalu lama dan berlari tanpa pemanasan dan alas kaki yang bisa menopang badan."Lari itu membebebani bantalan 7 kali lipat lebih dari biasanya. Makan perlu didukung pemanasan yang baik dan sepatu yang tepat untuk lari," kata Phedy.

3. Hindari Merokok

Rokok mengandung zat berbahaya yang bisa merusak bantalan tulang belakang.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya