Detik-Detik Gedung Pencakar Langit China Rata dengan Tanah

Warga setempat protes. Mereka meminta Geng untuk kembali dan menyelesaikan pekerjaannya yang terbengkalai.

oleh Nurul Basmalah diperbarui 13 Agu 2016, 10:45 WIB
Diterbitkan 13 Agu 2016, 10:45 WIB
Duar, Gedung Pencakar Langit China Rata Dengan Tanah, Teroris?
Warga setempat melakukan protes. Mereka meminta Geng untuk kembali dan menyelesaikan pekerjaannya yang terbengkalai (Shanghaiist.com).

Liputan6.com, Shanxi - Pada 8 Agustus 2016, sebuah gedung pencakar langit hancur, menjadi rata dengan tanah, di pinggir kota Datong, Provinsi Shanxi, China.

Bangunan setinggi 90 meter yang terletak di lingkungan kota tua itu diratakan oleh pemerintah setempat, untuk "memperbaharui" suasana di sekitar Tembok Wuding.

Seperti dikutip dari Shanghaiist, Sabtu (13/8/2016), ledakan besar dapat terdengar menggema di kota tersebut, saat pemerintah setempat memutuskan untuk menghancurkan gedung itu.

Gumpalan asap bercampur debu dan puing bangunan pun menyelubungi langit. Hal tersebut membuat tembok kota tua Datong diselimuti kabut tebal.

Beberapa foto detik-detik terjadinya ledakan pun tersebar di dunia maya. Netizen bertanya-tanya, apa yang membuat pemerintah memutuskan untuk meratakan bangunan pencakar langit tersebut.

"Sangat disayangkan. Seharusnya pemerintah lebih berpikir bagaimana caranya untuk menyatukan pencakar langit modern dengan tembok kuno itu. Mereka membuat keputusan jangka pendek," komentar seorang netizen.

Warga setempat melakukan protes. Mereka meminta Geng untuk kembali dan menyelesaikan pekerjaannya yang terbengkalai (Shanghaiist.com).

"Jika akan dihancurkan, kenapa mereka membangunnya?" tulis pengguna internet lainnya.

Ini bukan yang pertama kalinya pemerintah Datong meratakan gedung pencakar langit mereka, sebagai salah satu rencana pembangunan.

Datong merupakan kota tua yang dipenuhi dengan cerita dari masa lalu. Kota tersebut dulunya merupakan pusat tiga dinasti. 

Warga setempat melakukan protes. Mereka meminta Geng untuk kembali dan menyelesaikan pekerjaannya yang terbengkalai (Shanghaiist.com).

Akibat kebijakan "biarkan yang tua tetap seperti adanya, dan membangun yang baru lebih canggih" dari mantan wali kota Geng Yanbo, sejak 2008 banyak gedung dihancurkan kembali.

Pria yang dikenal sebagai "Geng sang penghancur" itu berencana untuk membangun kembali masa kejayaan kotanya. Dia mulai menghancurkan kota tua Datong, untuk menyediakan lahan bagi pembangunan baru 'kota tua' di tengah-tengah wilayah Dinasti Ming.

Selama beberapa tahun masa jabatannya, Geng sering mendapatkan protes dari penduduk setempat. Warga sering demo dan bentrok dengan pekerja pembangunan.

Pada 2013, Geng ditunjuk menjadi Wali Kota Taiyun, ibu kota Provinsi Shanxi. Hal tersebut membuat pembangunan pencakar langit terbengkalai.

Warga yang marah, meminta pria tersebut untuk kembali dan menyelesaikan kekacauan yang dibuatnya.

 

 

***

EVENT SPESIAL PESTA BEAT LIVE STREAMING 8 KOTA

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya