Abu Sayyaf Otak Serangan Bom di Kampung Presiden Filipina Duterte

Ledakan di Davao Selatan menyebabkan 12 orang tewas dan 60 lainnya luka-luka.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 03 Sep 2016, 09:57 WIB
Diterbitkan 03 Sep 2016, 09:57 WIB
Abu Sayyaf
Abu Sayyaf adalah kelompok separatis yang berbasis di Filipina.

Liputan6.com, Manila - Ledakan besar dilaporkan mengguncang Filipina Selatan yang merupakan kampung halaman dari Presiden Rodrigo Duterte. Akibatnya, 12 orang meregang nyawa.

Insiden ini membuat Pemerintah Filipina naik pitam. Mereka menyatakan akan mencari pelaku peledakan tersebut.

Belum juga penegak hukum Filipina menyelesaikan investigasinya, kabar mengejutkan datang dari kelompok radikal Abu Sayyaf. Mereka menyatakan bertanggung jawab atas pengeboman di Selatan Davao.

"Serangan di Kota Davao merupakan panggilan untuk semua mujahidin di Filipina untuk bersatu di tengah-tengah serangan total yang sekarang dilancarkan Militer Filipina," ujar juru bicara Abu Sayyaf, Abu Rami seperti dikutip dari ABSCBN News, Sabtu (3/9/2016).

Rami menambahkan, serangan di Davao bukanlah sebuah pengalihan taktik untuk memecah konsentrasi militer Filipina yang sedang menggempur wilayah operasi Abu Sayyaf di Sulu dan Basilan.

Namun, dia menambahkan, serangan ini hanya sebuah permulaan. Rami menegaskan, serangan lebih dahsyat lagi siap mereka luncurkan dalam beberapa hari ke depan.

Abu Sayyaf sudah sejak lama dikenal biang kerok segala aksi teror di Filipina. Bahkan mereka diduga kuat sebagai penculik sembilan anak buah kapal (ABK) asal Indonesia yang disandera sejak Juni 2016.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya