Perjalanan Bunda Teresa Menjadi Santa

Tidak semudah itu mengangkat seseorang menjadi orang suci. Ada seperangkat prosedur.

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 03 Sep 2016, 07:00 WIB
Diterbitkan 03 Sep 2016, 07:00 WIB
Bunda Teresa dikelilingi anak-anak
Bunda Teresa dikelilingi anak-anak (ABC News)

Liputan6.com, Vatikan - Bunda Teresa adalah biarawati sederhana yang mendunia. Ia mengabdikan diri membantu kaum miskin di India, melakukan tujuh mukjizat, dan meraih Nobel Perdamaian pada 1979.

Pada 4 September 2016, ia dijadwalkan mendapatkan kanoninasi di Vatikan. Peristiwa ini diperkirakan akan mengundang perhatian.

Namun, apakah yang dimaksud sebagai orang suci -- santa maupun santo -- dan bagaimana orang bisa menjadi seorang suci?

Dikutip dari CNN, Kamis (1/9/2016), berikut ini adalah penjelasan singkatnya.

Dalam konteks Katolik, orang suci adalah seseorang yang menjalani kehidupan taat sebagai umat melayani Tuhan, dan membantu orang berkebutuhan tanpa mementingkan diri.

Para orang suci bertindak sebagai model peran dan mereka juga dipercaya berkomunikasi dengan Tuhan atas nama seseorang lain jika permintaan tolong disampaikan dalam doa.

Umat Katolik percaya bahwa seorang suci adalah seseorang yang menjalani hidup kudus dan sudah ada di surga.

Cukup rumit menghitung jumlah pasti orang suci. Salah satu tulisan terkenal berjudul "Kehidupan Para Orang Suci" berisi daftar 2.565 orang suci versi Katolik.

Akan tetapi, angka itu tidak mencakup ribuan lainnya yang dipandang suci di kawasan-kawasan lain di seluruh dunia.

Gereja Katolik bahkan memiliki suatu hari perayaan "Hari Semua Orang Suci" pada 1 November. 

Perayaan dimaksudkan untuk menghormati begitu banyaknya orang suci lain yang tidak mendapatkan kanonisasi secara formal.

Langkah-Langkah Menjadi Orang Suci

Kebanyakan orang suci tidak mengejar-ngejar menjadi orang suci. Mereka sekadar membaktikan diri pada tugas-tugas kemanusiaan dan mengabdikan diri kepada Tuhan.

Dalam beberapa kasus, Sri Paus mengakui perbuatan-perbuatan baik itu setelah orang tersebut wafat, kemudian pemurnian, dan kanonisasi orang yang dimaksud.

Namun tidak semudah itu mengangkat seseorang menjadi orang suci. Ada seperangkat prosedur sebagaimana dijelaskan dalam “Aturan Baru Dasar Kesucian” dalam situs web Vatikan.

Kandidat harus dipastikan pantas mendapat kehormatan itu dan prosesnya memakan waktu beberapa dekade.

Pertama, para pejabat gereja setempat memeriksa amal baik kandidat, kehidupan dan tulisan-tulisannya untuk menjadi bukti kesucian dan perbuatan baik. Jika ditemukan bahan yang cukup, mereka mengajukan kasusnya ke Vatikan.

Sekelompok uskup dan ahli teologi anggota Kongregasi Dasar Kesucian untuk mendalami kasusnya. Jika Kongregasi menyetujuinya, maka kasusnya diteruskan kepada Paus.

Paus kemudian memutuskan apakah calon itu menjalani kehidupan yang dipenuhi nilai-nilai heroik Katolik.

Langkah berikutnya adalah pemurnian, yang merupakan pengakuan bahwa orang tersebut berada di surga. Status ini diberikan jika ada satu mukjizat kandidat yang terperiksa (verified) setelah ia wafat.

Mukjizat yang dimaksud berkaitan dengan doa-doa orang berkebutuhan yang disampaikan kepada kandidat setelah kematian kandidat itu.

Jika doa itu dikabulkan, hal itu membuktikan bahwa kandidat tersebut mampu berkomunikasi dengan Tuhan sehingga menyatakan mukjizat.

Kandidat menjalani kanonisasi dan diangkat menjadi orang suci setelah mukjizat ke dua setelah wafatnya juga terperiksa (verified).

Bunda Teresa

Biarawati ini menjalani pemurnian pada Oktober 2003 oleh almarhum Paus Yohanes Paulus II. Ia menyetujui mukjizat pertama setelah wafatnya Bunda Teresa.

Seorang wanita berusia 30 tahun di Kolkata, India, disebut-sebut telah sembuh dari tumor lambung setelah berdoa dengan perantaraan Bunda Teresa.

Sebuah komite dari Vatikan mengaku tidak dapat menemukan penjelasan ilmiah kesembuhan wanita tersebut dan menyatakan hal itu sebagai mukjizat.

Pada Maret 2016, Paus Fransiskus mengumumkan Bunda Teresa akan dinyatakan sebagai seorang suci setelah menemukan mukjizat ke dua.

Seorang pria Brasil yang menderita beberapa tumor otak telah sembuh setelah para kerabat berdoa kepada Bunda Teresa, demikian dilaporkan oleh Avvenire, harian resmi asosiasi uskup Katolik Italia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya