Liputan6.com, New York - Donald Trump menghujani Presiden Rusia, Vladimir Putin, dengan pujian. Calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik itu menyebut Putin sebagai pemimpin yang lebih unggul dari Obama.
Pujian itu diungkapkan Trump ketika berada dalam forum "Commander-in-Chief" yang diselenggarakan oleh NBC. Taipan bisnis asal New York itu menambahkan, Putin juga memiliki kendali yang besar atas negaranya.
Baca Juga
"Putin memiliki kendali yang besar atas negaranya. Saat ini itu merupakan sistem yang sangat berbeda dan saya tak menyukai sistem itu. Namun jelas dalam sistem itu ia telah menjadi pemimpin yang lebih unggul dari presiden kita," ujar Trump seperti dilansir oleh CNBC.
Advertisement
Trump memperkirakan, jika dirinya terpilih dalam pemilu yang diadakan November mendatang, ia akan menjalin hubungan baik dengan Putin. Demikian seperti dikutip dari BBC, Kamis (8/9/2016).
Itu bukan pertama kalinya Trump berkomentar bahwa dirinya mengagumi pemimpin Rusia tersebut. Desember lalu, ia menyebut "kehormatan besar" ketika Putin menyebutnya "orang berbakat".
Pujian Trump terhadap Putin tersebut dilontarkannya beberapa jam setelah Menteri Pertahanan AS Ash Carter mengatakan Rusia memiliki ambisi jelas untuk mengikis tatanan internasional yang berprinsip.
Dalam pidato yang disampaikan di Oxford University, Carter juga menyinggung dugaan keterlibatan Rusia dalam peretasan komputer Komite Nasional Demokrat (DNC) di AS.
"Kami tak akan mengabaikan upaya yang mengganggu proses demokrasi kita," ujarnya.
Dalam forum yang sama, secara terpisah Hillary Clinton kembali harus menghadapi persoalan terkait server e-mail pribadinya.
Seorang petugas penerbangan Angkatan Laut AS mengatakan ia akan dipenjara jika menangani informasi rahasia seperti yang Hillary lakukan.
Menanggapi hal tersebut, mantan Menteri Luar negeri itu menjawab, "Saya melakukan apa yang harus dilakukan dan saya melakukannya dengan sangat serius."
Pada kesempatan yang sama, Hillary juga berjanji akan mengalahkan ISIS meskipun ia menekankan bahwa AS tak akan menempatkan pasukan darat ke Irak lagi.