5 Kisah 'Horor' yang Terkuak dari Mosul, 'Benteng Terakhir' ISIS

Saksi mata dan penduduk yang masih di dalam kota mengungkapkan kengerian Mosul selama perebutan antara ISIS dan tentara Irak.

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 28 Okt 2016, 19:25 WIB
Diterbitkan 28 Okt 2016, 19:25 WIB
20161021-Pasukan-Irak-Gempur-ISIS-Reuters
Dua tentara pasukan khusus Irak berlari membawa senjata saat bentrok dengan militan ISIS di Bartella, timur Mosul, Irak, (20/10). (REUTERS/Goran Tomasevic)

Liputan6.com, Mosul - Langit tak lagi berwarna biru di Kota Qayyarah, padang pasir di selatan Mosul. Cahaya matahari memancarkan semburat oranye yang kelam dan awan berwarna hitam berarak di siang bolong.

Itulah gambaran tengah haro setelah ISIS menembakkan senjata ke pabrik sulfur, menebarkan racun yang bisa menyumbat jalan nafas siapapun yang menghirupnya.

Beberapa warga Mosul berhasil kabur. Sebagian yang nekat keluar dari benteng terakhir ISIS itu tewas dijadikan tameng oleh kelompok teroris tersebut.

Mereka yang selamat berkisah, kesengsaraan, persaingan antar suku, dan kekejaman ISIS telah membuat mereka lupa apa itu arti kedamaian.

"Kami tak bebas berbicara, tak bisa saling mengunjungi satu sama lain seperti dulu," kata salah seorang warga yang selamat.

Salah seorang warga bersaksi, sulit menggoyangkan ISIS di kota itu, karena ada 'orang dalam' yang mendukung mereka.

"Sangat rumit sekali, di antara kami sendiri ada perpecahan jauh sebelum ISIS masuk, itu yang dimanfaatkan oleh kelompok teroris tersebut. Menurut saya, sulit untuk menaklukkan Mosul," ujar perempuan yang tengah hamil tua kepada NPR.

Namun demikian, salah seorang saksi yang selamat lainnya optimistis ISIS akan kalah. Mosul suatu ketika akan dapat direbut, meski menuntut ;tumbal' darah dan air mata.

Menurutnya, di dalam kota Mosul seluruh informasi disaring, pesan-pesan penting diselundupkan oleh mereka yang selamat.

"Yang pasti para petinggi ISIS tengah menyiapkan pertempuran mati-matian hingga persiapan mereka kabur. Saya yakin, kota ini dapat direbut kembali," kata salah seorang saksi yang selamat.

Penduduk Mosul makin tidak menoleransi ISIS. Mereka kini lebih berani memberikan informasi apa yang tengah terjadi di tengah kota.

Salah seorang bahkan nekat menelepon lewat ponsel kepada pasukan Irak, menceritakan informasi penting di dalam kota, dengan latar belakang suara tembakan. Memiliki ponsel adalah pelanggaran berat. Siapa saja yang memiliki teknologi itu akan dieksekusi.

Namun, makin banyak dari mereka yang nekat menceritakan horor yang terjadi di dalam Mosul.

Berikut 5 horor kesaksikan warga di dalam Mosul yang nekat memberikan informasi kepada tentara Irak, seperti Liputan6.com kutip dari CNN dan berbagi sumber pada Jumat (28/10/2016).

1. Pasukan Bunuh Diri ISIS

Saksi-saksi mata --baik yang selamat maupun yang nekat memberikan informasi lewat ponsel- mengatakan ratusan tentara ISIS datang ke Mosul dari Raqqa. Kebanyakan dari mereka adalah pasukan asing yang memakai seragam berbeda.

Pasukan anyar itu menggunakan rompi dan sabuk peledak, serta senjata ringan.

Intelijen Barat mengestimasi kini ada 3.000 hingga 5.000 militan berada di Mosul dan ratusan lainnya di desa-desa sekitar.

Militan ISIS (Reuters)

Saksi mengatakan, persiapan defensif ISIS makin intens. Adanya perpindahan kendaraan ke luar kota bagian timur dan selatan. Mereka berasumsi kendaraan itu kemungkinan berisi bom.

Warga mengatakan, sistem roket telah dipindahkan ke bagian timur Mosul.

ISIS juga dikabarkan menyebar jebakan di puluhan rumah kosong di kawasan Hadbaa, timur laut Mosul. Warga diminta untuk tetap tinggal atau keluar dari wilayah itu.

2. Terowongan Bawah Tanah

Menurut saksi mata yang berhasil meninggalkan Mosul, mereka menemukan terowongan bawah tanah yang saling terintegrasi. Mereka mengetahui itu lantaran beberapa di antara warga selamat sebelumnya pernah diperintahkan menggalinya.

ISIS menerapkan aturan,  mereka yang tertangkap merokok wajib menggali 10 meter terowongan.

Pasukan khusus Irak berada di dalam terowongan milik militan ISIS di sebuah restoran di Bazwaia, Mosul, Irak, (27/10). Pasukan khusus Irak juga menemukan bangunan yang diubah oleh militan ISIS menjadi pabrik bom rakitan. (REUTERS/Zohra Bensemra)

Pria yang tak menggunakan baju tradisional 'muslim 'atau tak berjanggut akan diberi pilihan: cambuk, penjara, atau kerja rodi di bawah tanah. Bagi mereka yang memilih opsi terakhir, matanya ditutup sebelum menuju lokasi penggalian.

Terowongan mulai digali dari wilayah timur dan terbentang sekian kilometer jauhnya serta mampu dilalui motor supaya bisa kabur dengan cepat.

Mantan petugas keamanan yang berhasil kabur dari Mosul pada 2015 mengatakan ISIS memiliki 2 jenis terowongan: satu untuk menyelundupkan barang antik dan menjualnya, kedua untuk pergerakan militan.

3. Rencana Kabur ISIS

Di saat yang sama mereka melakukan persiapan ofensif, ISIS dilaporkan juga menyiapkan rencana kabur atau bahkan bercampur dengan warga sipil.

Menurut penduduk, militan ISIS yang cukup terkenal di kota itu dilaporkan telah mencukur jenggot dan membotaki rambutnya. Mereka adalah anggota polisi ISIS, al-Hasba.

Sejumlah anggota pasukan khusus Irak berjaga di dekat terowongan yang digunakan oleh militan ISIS di dalam sebuah restoran di Bazwaya, Mosul, Irak (27/10). Sejumlah terowongan yang digunakan ISIS telah ditemukan di sekitar Mosul. (REUTERS/Zohra Bensemra)

"Saya melihat beberapa anggota Daesh (ISIS) dan mereka terlihat sangat berbeda dengan terakhir kali saya mengenalinya," kata salah seorang penduduk melaporkan kepada tentara Irak.

Ada juga beberapa laporan bahwa para tentara ISIS telah bergerak dari timur ke barat di kota di seberang Sungai Tigris.

Saksi mengatakan bahwa ISIS telah membuat tali-temali di seberang sungai dengan bahan peledak, yang dapat meledak untuk mencegah kekuatan yang berlawanan dari persimpangan sungai.

Menurut rencana pertempuran ofensif, milisi Syiah Hashd al Shabi --yang juga dikenal sebagai Satuan Mobilisasi, akan bertugas memblokir setiap militan ISIS yang melarikan diri.

Mengingat bahwa wilayah barat kota bisa menjadi medan perang lain, badan-badan bantuan mendesak warga sipil tidak melarikan diri ke arah itu.

4. Berondongan Tembakan

Selama beberapa bulan terakhir, terjadi pembunuhan sporadis tentara ISIS, biasanya di malam hari. Namun, aksi ini belum meluas. Ke depannya mungkin berubah. Pada dini hari Senin, warga mendengar suara tembakan selama sekitar satu jam di kawasan selatan Wadi Hajer, dekat bandara.

ISIS menembaki tanpa pandang bulu ke sebuah rumah dan atap di mana seorang penembak jitu menargetkan militan itu sebelum ia berhasil melarikan diri di atap.

Wadi Hajer adalah kawasan padat dengan banyak gang dan rumah kecil cocok untuk operasi hit-and-run.

Setidaknya lima militan ISIS tewas dalam bentrokan dan ISIS dengan cepat melakukan pembalasan dendam.

Sejumlah pasukan Irak berselfie di Qayyara saat berusaha merebut kembali kota Mosul dari tangan kelompok militan ISIS di Irak, (26/10). (REUTERS/Alaa Al-Marjani)

Mereka menutup lingkungan dan mulai melakukan penangkapan.

Sejauh ini, menurut saksi, setidaknya 600 orang telah ditahan, termasuk mantan anggota dinas keamanan Irak dan warga sipil. Sekitar 50 orang dieksekusi, kata saksi itu, beberapa dari mereka dbantai di depan rumah mereka sendiri.

ISIS telah meluncurkan serangan penggerebekan di malam hari terhadap siapapun yang dicurigai terkait dengan perlawanan, menggunakan polisi al-Hasba yang ditakuti, dan telah meningkatkan patroli dengan mobil pick-up yang dipasang dengan senapan mesin berat.

Mantan penduduk Mosul mengatakan, mereka mengharapkan perlawanan makin ofensif mendekati gerbang Mosul tetapi khawatir bahwa ISIS terlanjur memiliki terlalu banyak waktu untuk mempersiapkan posisi defensif. Kelompok perlawanan utama dikenal sebagai Kataib al-Mosul, atau Batalyon Mosul.

Warga memiliki beberapa sumber informasi tentang kemajuan ofensif operasi mereka. Mereka yang berani mendengarkan siaran stasiun radio dari Irbil, akan dihukum mati.

5. Horor Kematian

Mereka berhasil melarikan diri menceritakan kisah horor penjajahan ISIS.

Seorang wanita mengatakan kepada jaringan TV Kurdi bahwa dia dibawa kakaknya ke sebuah rumah sakit di Mosul. Di sana dia bertemu dengan seorang gadis muda Yazidi dengan seorang anak yang memohon bantuan untuk melarikan diri. Gadis itu mengatakan ayah anak itu seorang petinggi ISIS.

 

Seorang anak pengungsi Irak beristirahat usai melarikan diri dari kekerasan di Mosul yang dikuasai oleh ISIS di perbatasan Irak, Hasaka Governorate (23/10). Selain Irak pengungsi dari Suriah juga berkumpul dari dekat perbatasan Irak. (REUTERS/Rodi Said)

Keluarga pun tercerai-berai. Seorang wanita sepuh di yang berada dalam Mosul mengatakan kepada CNN: "Saya sedang sakit. Saya takut kematian akan datang dan saya rindu anak-anak saya.."

Anak-anak laki-lakinya melarikan diri ketika ISIS tiba; mereka tidak tahu bagaimana bisa Mosul kota kedua terbesar Irak masih dikuasai ISIS hingga kini.

Yang lainnya berbicara tentang ketakutan mereka soal masa depan: ketidakpercayaan merajalela di kota. Banyak orang bertanya-tanya siapa informan ISIS, serangan balas dendam dan lonjakan kebencian sektarian.

Satu orang dalam Mosul mengatakan kepada CNN pekan lalu bahwa ia takut ketika prajurit Peshmerga bertanya kepadanya mengapa ia tidak meninggalkan daerah ISIS. Tapi sebagai bagian dari kaum Sunni, ia juga takut pembalasan oleh Syiah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya