Gempa 7,6 SR Guncang Chile, Aliran Listrik ke 21 Ribu Rumah Putus

Gempa dengan kekuatan 7,6 skala Richter mengguncang Chile selatan pada 25 Desember 2016. Tepat di hari Natal.

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 26 Des 2016, 07:48 WIB
Diterbitkan 26 Des 2016, 07:48 WIB
Ilustrasi Gempa Bumi
Ilustrasi Gempa Bumi (Liputan6.com/Sangaji)

Liputan6.com, Santiago - Gempa dengan kekuatan 7,6 skala Richter mengguncang Chile selatan pada 25 Desember 2016, memicu evakuasi ribuan warga dari area pantai, sebelum peringatan tsunami akhirnya dicabut Badan Penanggulangan Bencana atau National Emergency Office (ONEMI).

Onemi mencabut peringatan tsunami dan evakuasi tiga jam setelah lindu yang terjadi tepat pada Hari Natal itu terjadi.

Sebelumnya, pihak berwenang mengeluarkan peringatan tsunami untuk area hingga 1.000 km dari pusat gempa -- yang berada di 39 km barat daya Puerto Quellon. Angkatan Laut Chile mengatakan, enam pelabuhan kecil ditutup.

Belum ada laporan korban jiwa dalam peristiwa gempa tersebut, namun Onemi mengatakan, salah satu jembatan di area yang populer sebagai destinasi wisata dan penghasil salmon itu tak bisa dilewati. Sementara, para petugas terus berusaha memulihkan aliran listrik untuk 21 ribu rumah.

Badan Survel Geologi Amerika Serikat (USGS) menyebut, gempa terjadi pada kedalaman 34,6 km.

Guncangan lindu juga dirasakan di sisi lain Pegunungan Andes, di Argentina, tepatnya di barat daya Bariloche, Namun, belum ada laporan kerusakan akibat dampak gempa.

"Ada banyak guncangan terjadi namun tak ada rumah dan bangunan yang roboh," kata Alamiro Vera, pemilik Cabanas Hotel di Quellon, Chile. "Namun menakutkan, guncangan menjatuhkan apapun yang ada di sekitarku."

Kepada Reuters, saksi mata mengatakan bahwa beberapa jalan dan setidaknya satu jembatan rusak di Quellon, terletak di Pulau Chiloe, tujuan wisata di wilayah Los Lagos Chile.

Gempa yang terjadi merusak rencana Natal untuk ribuan orang yang melarikan diri dari rumah mereka dengan berjalan kaki, naik mobil, atau dengan kuda,--mencari tempat yang lebih tinggi di tengah hujan lebat dan auman suara sirene peringatan tsunami.

Salah satunya, Denisse Alvarado yang sedang bersiap pergi ke area pedesaan untuk merayakan Natal bersama teman-temannya.

"Tiba-tiba guncangan terjadi beberapa kaki," kata pria 46 tahun itu pada Reuters. "Kupikir rumah akan roboh dan permukaan tanah bakal terbelah. Lindu terasa sangat kuat dan bunyinya keras."

Area yang diguncang gempa pada Minggu kemarin berada di selatan Valdivia -- di mana 1.655 orang tewas pada peristiwa lindu yang terjadi pada 1960.

Pada 22 Mei 1960, gempa dengan kekuatan 9,5 SR mengguncang -- yang terkuat sepanjang sejarah peradaban manusia. Sebanyak 1.655 orang tewas. Tsunami yang diakibatkan gempa itu juga menewaskan 68 orang di Hawaii, 138 orang di Jepang, dan 32 orang di Filipina.

Pada tahun 2010, giliran lindu 8,8 skala Richter mengguncang Chile. Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengatakan, gempa saat itu kemungkinan menggeser poros bumi dan memperpendek usia hari.

Saksikan juga video beriku ini:

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya