Liputan6.com, Berlin - Seorang pengemudi asal Polandia, Lukasz Urban ditembak di kepala beberapa jam sebelum sebuah truk menabrak kerumunan dalam teror truk maut Jerman, pada 19 Desember 2016 sekitar pukul 20.00.
Pria 37 tahun itu merupakan pengemudi yang truknya dibajak oleh tersangka teror pasar Natal Berlin. Kejadian tersebut diyakini terjadi saat ia sedang menunggu untuk membongkar muatan di sebuah gudang di Berlin.
Urban, yang juga mengalami penusukan, disebut-sebut sebagai pahlawan. Pasalnya, pihak penyidik meyakini Urban masih hidup dan meraih roda kemudi selama tersangka melakukan serangan, dan mengubahnya ke arah lain untuk mencegah jatuhnya korban yang lebih besar.
Advertisement
Seperti dilansir Deutsche Welle, sebuah petisi yang menyerukan agar Urban diberi penghargaan tertinggi Jerman telah ditandatangani 37.000 orang pada 27 Desember 2016.
Dikutip dari BBC, Rabu (28/12/2016), kesimpulan dari pemeriksaan post-mortem Urban menyebut, ia ditembak di kepala sekitar pukul 16.30 dan pada 17.30 kehilangan banyak darah. Bos dan sepupunya memberi keterangan bahwa mereka tak dapat menghubungi Urban sekitar pukul 16.00.
Sementara itu, tersangka teror truk maut Berlin tersebut, Anis Amri telah ditembak mati oleh polisi di Milan, selang empat hari setelah serangan terjadi.
Dalam video yang diunggahnya, ia telah berjanji setia kepada kepala ISIS.
"Pria yang menembaki polisi saat dimintai kartu identitas dalam patroli rutin di daerah Sesto San Giovanni, Milan, Italia Jumat pagi waktu setempat adalah Anis Amri, tak diragukan lagi," kata Menteri Dalam Negeri Italia, Marco Minetti.
Seorang petugas polisi, Cristian Movio, terluka dalam insiden baku tembak dengan Amri. Saat ini kondisinya berangsung membaik.
"Sidik jari yang diperiksa menunjukkan orang yang mati itu adalah Amri," demikian laporan dari media Italia.
Pejabat Jerman telah mengkonfirmasi sidik jari Amri dari temuan di dalam teror truk maut pada Senin 19 Desember 2016 malam. Serangan itu terjadi di sebuah pasar Natal di Gereja Memorial Kaiser Wilhelm, di barat ibu kota Jerman.
Menurut kantor berita Italia Ansa, pelaku teror truk Berlin melakukan perjalanan dengan kereta dari Prancis ke Turin, Italia kemudian menumpang kereta lain ke Milan.