Liputan6.com, London - Anne Lomax mengaku diikuti seorang pria mencurigakan saat ia berada di sebuah jalan terpencil di Pegunungan Alpen, Prancis. Selama sekitar 30 menit perempuan 50 tahun yang sedang berlibur itu merasa 'dibayang-bayangi'. Apalagi, sosok penguntitnya itu mirip dengan tersangka pelaku teror maut di Berlin, Jerman, Anis Amri.
Insiden di Prancis tersebut terjadi pada Rabu 21 Desember 2016, dua hari setelah Amri diduga kuat menebar maut dengan cara menabrakkan truk besar ke pasar Natal yang sedang ramai pengunjung.
Baca Juga
Seperti dikabarkan The Sun, Lomax kemudian melapor ke polisi di Prancis. Perempuan asal Inggris itu kemudian diperiksa aparat selama 4 jam.
Advertisement
Sehari kemudian Anis Amri (24) ditembak mati oleh polisi di Milan, Italia.
"Tingkahnya aneh. Ia terus mengikutiku," kata Lomax yang berasal dari London barat, seperti dikutip dari News.com.au, Selasa (27/12/2016).
Ingatan perempuan itu melayang pada berita yang pernah ia tonton. "Aku langsung tahu, dia adalah pria yang sama (dengan terduga pelaku teror). Saat itulah aku mencoba mengontak polisi Prancis."
Sebelumnya polisi telah menangkap keponakan Anis Amri dan dua orang lainnya yang diduga terkait dengan teror. Ketiganya dibekuk di Tunisia.
Keponakan yang tak disebut namanya itu disangka melakukan percakapan dengan Amri lewat aplikasi Telegram yang dienkripsi. Polisi mengatakan, pelaku teror Berlin diduga mengajak kerabatnya itu untuk bersumpah setia ke ISIS.
Sebanyak 12 orang tewas dan 56 lainnya luka-luka setelah truk yang diduga dikemudikan Amri merajalela di jalanan Berlin Senin 19 Desember 2016.
Setelah menyetir truk curian, ia menabrakkan kendaraan besar itu ke pasar Natal yang sibuk. Amri kemudian lari ke Prancis, lalu Italia.
Ā
Di Italia lah petualangannya kemudian berakhir. Ia dihentikan dua polisi yang sedang melakukan pemeriksaan rutin di Sesto San Giovanni. Saat dimintai menunjukkan dokumen identitas, Amri yang awalnya berdalih kemudian mengambil pistol kaliber 22 dari dalam tasnya.
Peluru ia arahkan ke salah satu anggota polisi. Aparat berusia 36 tahun itu tertembak di bagian bahu.
Petugas kedua membalas tembakan yang mengenai dada Amri. Ia tewas sekitar 10 menit kemudian.
Upaya menghentikan kejahatan Amri sebelumnya dilakukan pengemudi truk, Lukasz Urban (37). Ia yang melaporkan terjadinya pembajakan atas kendaraan yang dibawanya.
Urban kemudian ditembak mati di dalam truknya. Para penyelidik yang menganalisis lukanya menyimpulkan, ada upaya perlawanan dari korban ketika Amri menabrakkan truk ke pasar yang ramai.
Lukasz Urban yang tewas di Jerman diusulkan menerima penghargaan secara anumerta atas tindakan beraninya itu. Sejumlah orang juga mengumpulkan bantuan bagi keluarga mendiang yang ditinggalkan.