Saksi Mata: Pelaku Penembakan Turki Pakai Kostum Sinterklas

Sinterklas gadungan itu membawa senapan laras panjang. Sebelum masuk ke kelab malam elite Reina Club, ia menembak mati petugas polisi.

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 01 Jan 2017, 08:52 WIB
Diterbitkan 01 Jan 2017, 08:52 WIB
Pelaku Penembakan Kelab Malam Turki Pakai Kostum Sinterklas
Pelaku Penembakan Kelab Malam Turki Pakai Kostum Sinterklas (Reuters)

Liputan6.com, Jakarta Saksi mata di kelab malam Istanbul yang tengah merayakan malam tahun baru mengatakan, salah seorang pelaku menggunakan baju sinterklas.

Sinterklas gadungan itu membawa senapan laras panjang. Sebelum masuk ke kelab malam elite Reina Club, ia menembak mati petugas polisi. Aksi dilakukan pada Minggu 1 Januari 2017 pukul 01.45 waktu setempat. Demikian dikutip dari The Telegraph, Minggu (1/1/2017)

Dalam penembakan brutal di perayaan tahun baru itu, 35 orang dilaporkan tewas sementara 40 lainnya terluka. Hal itu dikemukakan oleh Gubernur Istanbul, Vasip Sahin. Ia juga menyebut insiden itu merupakan serangan teroris yang menyerang orang-orang tak bersalah.

"Pelaku dengan brutal menghujani orang-orang tak bersalah yang tengah senang-senang merayakan tahun baru," kata Sahin.

Dipercaya ada 500 orang dalam kelab itu. Sementara pelaku menghilang di tengah kepanikan para pengunjung itu.

Menurut kantor berita Turki, Anadolu, penyerang belum teridentifikasi. Sementara itu, kantor berita Reuters menyebut pelaku berjumlah dua orang.

Banyak dari bagian Turki telah dikenakan peningkatan langkah-langkah keamanan pada malam Tahun Baru, setelah satu tahun yang telah melihat serangan mematikan oleh kelompok-kelompok ekstremis ISIS dan Kurdi.

"Lalu lintas yang mengarah ke Istanbul dan ibukota, Ankara, akan ditutup," tegas polisi.

Sebelum peristiwa ini, Turki diguncang bom kembar yang dilakukan oleh Kurdistan Freedom Falcons (TAK). Sebanyak 44 orang tewas pada serangan 10 Desember itu.

Sementara ledakan lain dilaporkan terjadi, menargetkan polisi dan dinas keamanan setempat.

ISIS berada di balik serangan di Bandara Istanbul pada bulan Juli, serta bom bunuh diri sebelumnya menargetkan wisatawan dan pembeli.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya