Liputan6.com, Florida - Seorang pria yang mengenakan kaus Star Wars melepaskan tembakan secara membabi buta di Bandara Fort Lauderdale, Florida, Amerika Serikat. Lima orang tewas dan 8 lainnya luka-luka akibat perbuatannya itu.
Pelaku kini dalam penahanan aparat AS. Tersangka diyakini bernama Esteban Santiago. Pria Amerika keturunan Latin tersebut adalah veteran perang Irak.
Motif penembakan kini sedang diperiksa. Namun, sejumlah pejabat mengatakan, pelaku yang berusia 26 tahun itu diduga bertindak sendirian.
Advertisement
Penembak melepas tembakan di area klaim bagasi di Terminal II. Saat kejadian, para penumpang yang baru turun dari pesawat sedang sibuk mengambil barang bawaannya.
Seperti dikutip dari BBC, Sabtu (7/1/2017), saksi mata mengatakan, pelaku berjalan di sepanjang conveyor bagasi dan melepaskan tembakan. Tak ada kata-kata yang terucap dari bibirnya saat menembakkan peluru ke arah orang-orang yang panik berusaha menyelamatkan diri.
Pelaku baru menghentikan aksinya itu setelah amunisinya habis. Dikepung aparat, ia kemudian menyerah. Polisi menangkap tersangka hidup-hidup.Â
Santiago sebelumnya diketahui melakukan perjalanan dari Alaska. Pistol dan amunisi miliknya ada di dalam tas yang ditaruhnya di bagasi. Sesampainya di bandara, ia menyiapkan senjata miliknya di kamar mandi.Â
"Pada titik ini, diduga dia bertindak sendirian," kata Sheriff Scott Israel, terkait dugaan bahwa pelaku adalah anggota jaringan tertentu.
Terbang membawa senjata api legal di AS, asalkan pistol disimpan dalam wadah yang terkunci dan ditempatkan dalam bagasi, demikian menurut aturan lembaga keamanan transportasi atau Transport Security Administration (TSA).
Sementara, amunisi hanya bisa ditempatkan dalam bagasi, bukan di tas kabin.
Eks Tentara
Tersangka diketahui memiliki kartu identitas militer yang menunjukkan bahwa ia adalah mantan anggota Puerto Rico and Alaska National Guard.
Ia pernah bertugas di Irak dari April 2010 hingga Februari 2011. Masa tugasnya di kemiliteran berakhir pada Agustus 2016.
Media AS melaporkan, ia dikeluarkan dari Alaska National Guard atas kinerjanya yang tak tak memuaskan.
Serangan di Bandara Florida adalah yang terbaru dari serangkaian penembakan massal di Amerika Serikat dalam beberapa tahun terakhir.
Beberapa di antaranya dilakukan oleh orang-orang yang mengaku terinspirasi oleh kelompok 'jihad', atau dilakukan mereka yang pendiam dan penyendiri, atau mengalami gangguan mental -- yang memiliki akses mudah mendapatkan senjata menurut aturan di AS.
Tahun lalu, seorang pria yang mengaku terinspirasi ISIS melakukan penembakan di di sebuah klub malam gay di Orlando, Florida. Sebanyak 49 orang tewas dalam insiden tersebut.Â