Pengakuan Rakhmat Akilov, Pelaku Teror Truk Swedia

Pengakuan pelaku teror truk Swedia itu diberikan pada sebuah persidangan. Ia berasal dari Uzbekistan.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 11 Apr 2017, 18:10 WIB
Diterbitkan 11 Apr 2017, 18:10 WIB
Truk Menabrak Kerumunan Orang di Stockholm, Empat Orang Tewas
Petugas keamanan setempat berjaga di dekat truk yang menabrak kerumunan orang di Jalan Drottninggatan, pusat kota Stockholm, Swedia (8/4). Truk yang menewaskan 4 orang tersebut diketahui milik perusahaan bir Spendrups. (AP Photo / Markus Schreiber)

Liputan6.com, Stockholm - Polisi menangkap 2 orang yang diduga sebagai pelaku teror truk Swedia. Salah satunya yang berasal dari Uzbekistan telah mengaku melakukan "kejahatan terorisme" itu, demikian disampaikan pengacaranya.

"Saat ini posisinya ia sudah mengakui melakukan kejahatan terorisme dan menerima bahwa ia akan ditahan," kata pengacara Johan Eriksson seperti dikutip dari BBC, Selasa (11/4/2017)

Rakhmat Akilov, yang berusia 39 tahun, mengaku bertanggung jawab atas serangan teror truk Swedia itu di sebuah persidangan di pengadilan di ibu kota Swedia, Stockholm.

Sebanyak empat orang tewas ketika sebuah truk menabrak Ahlens department store pada Jumat 7 April 2017. Sekitar 15 orang terluka, termasuk dua orang dalam kondisi kritis.

Sketsa dugaan pelaku teror truk Swedia di Stockholm dari CCTV. (Swedish Police)

Polisi Swedia mengatakan Akilov sudah dikenali oleh petugas keamanan sebelumnya. Permohonannya sebagai penduduk di Swedianya ditolak, dan ia bersimpati kepada ISIS.

Pelaku teror truk Swedia itu dilaporkan berlari dari tempat serangan dalam kondisi masih berlumuran darah dan terkena serpihan kaca. Ia ditangkap beberapa jam kemudian di pinggiran utara Stockholm.

Menurut laporan, ia meninggalkan seorang istri dan empat anak di Uzbekistan untuk mencari nafkah.

"Setelah mengajukan permohonan izin tinggal di Swedia pada 2014, ia diberitahu pada Desember 2016 untuk meninggalkan negara itu dalam waktu empat minggu," kata pejabat polisi, Jonas Hysing.

Dia menghilang dan pada Februari, danmasuk dalam daftar orang yang dicari aparat kemanan Swedia.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya