Liputan6.com, Jakarta - Sejarah masa lalu tak hanya berisi kisah heroik ataupun percintaan yang memabukkan. Tetapi ada juga sejumlah aksi kriminalitas yang keji dan mengerikan.
Kejahatannya bahkan tak terpikir bagaimana seorang manusia mampu melakukannya. Banyak di antara perbuatan di masa lalu terkenal hingga kini. Seperti Jack the Ripper misalnya. Namun, ada beberapa cerita kriminalitas yang orang modern jarang mendengarnya.
Baca Juga
Berikut adalah kisah kriminal di masa lalu yang mungkin baru saja Anda ketahui. Liputan6.com mengambil tiga cerita yang paling mengerikan dan jarang terdengar. Melansir Listverse pada Rabu (19/4/2017), berikut kisahnya:
Advertisement
1. Buronan yang Jadi Putri Palsu
Pada tahun 1771, pembantu kerajaan bernama Sarah Wilson dihukum mati karena telah mencuri perhiasan dan foto serta baju Ratu Charlotte.
Entah bagaimana, saat menjelang eksekusi seseorang menggantikannya di tiang gantungan. Wilson sendiri dikirim ke Amerika sebagai tahanan dan budak. Namun, ia kembali berhasil kabur sesampainya menjadi budak di pertanian orang kaya di sana.
Cerita masih menjadi misteri bagaimana Wilson masih menyimpan baju dan perhiasan ratu. Dengan dua benda ini ia menyamar menjadi Putri Susanna Caroline Matilda yang mengaku sebagai saudara Ratu Charlotte.
Putri Susanna mengklaim ia diusir ke Amerika karena skandal. Selama dua tahun putri palsu itu hidup dalam kemewahan dengan keluarga kolonial.
Namun, seorang pria berhasil mengenalinya dan membawa Wilson kembali ke pertanian.
Dua tahun kemudian Wilson berhasil menukar identitas dengan perempuan lain dan kabur jauh-jauh dari pertanian itu. Ia kemudian menikah dengan anggota militer Inggris.
Semenjak saat itu ia tak pernah dihukum atas tuduhan menipu. Dan pada 1774, sebuah koran Rhode Island menyebut Sarah Wilson adalah makhluk perempuan pertama yang mengejutkan yang pernah masuk ke Amerika.
2. Istri yang Bantu Potong Kaki Suami
Pada akhir remaja, anak pungut bernama Martha Lowenstein mewarisi perkebunan kaya dari Moritz Fritsch, yang telah membawanya sebagai kekasih.
Namun setelah Fritsch meninggal, ia menikahi selingkuhannya Emil Marek. Sayangnya, harta warisan dari Fritsch habis karena gaya hidup keduanya yang gila-gilaan.
Setelah warisan itu benar-benar habis, pasangan tersebut putus asa mencari lebih banyak uang.
Mereka pun melakukan hal konyol dengan menipu perusahaan asuransi. Martha memotong kaki Emil demi mendapat uang asuransi.
Namun, mereka tak mudah percaya bahwa Emil mengelami kecelakaan kala memotong pohon. Dokter menemukan ada usaha percobaan melukai diri sendiri.
Sudah buntung, tak untung pula. Kaki Emil terpaksa diamputasi, uang asuransi tak didapat keduanya justru dihukum atas percobaan penipuan.
Martha bahkan menerima hukuman tambahan empat bulan karena mencoba menyogok suster saat investigasi dilakukan.
Setelah Martha keluar dari penjara, ada sejumlah kematian ganjil orang-orang terdekatnya. Rupanya ia mencoba menipu perusahaan asuransi lagi.
Hal itu diketahui oleh salah satu penghuni rumah yang mengontrak salah satu kamar yang disewakan Martha. Ia meminta polisi untuk menginvestigasi kematian ibunya, Emil, anak Emil dan Martha dan bibi Marta.
Racun langka thallium ditemukan dalam jasad-jasad itu. Anak laki Martha lainnya juga tengah sekarat akibat racun itu.
Martha bersikeras ia tak bersalah. Namun, ia tak bisa berkelit ketika seorang apoteker bersaksi bahwa perempuan itu kerap membeli bahan thallium di tokonya. Martha dijatuhi hukuman mati dengan pisau guillotine pada 6 Desember 1938.
Â
Advertisement
3. Dokter Anastesi Penyiksa Istri hingga Tewas
Dr Geza de Kaplany adalah pejuang kebebasan saat revolusi Hungaria berlangsung. Namun, saat perang pecah ia berhasil kabur dan bisa tinggal di AS.
Kaplany mendapat kredensial sebagai dokter di Negeri Paman Sam dan mengajar anastesi di Yale. Ia juga memiliki izin praktek di empat negara bagian AS.
Saat berusia 36 tahun ia menikahi show girl cantik berusia 25 tahun bernama Hajna Pillar. Perempuan itu rela meninggalkan kehidupan malam demi Kaplany.
Pasangan itu baru menikah lima minggu ketika polisi mendatangi apartemen mereka pada 28 Agustus 1962.
Polisi yang datang ke apartemen itu mendapati rumah mereka bak kamar penyiksaan air keras.
Hajna ditemukan terikat dengan kabel listrik dan tubuhnya penuh cairan nitric acid. Mulai dari alat kelamin hingga rambutnya.
Dokter harus memotong buah dadanya untuk menyembuhkan luka-lukanya.
Kisah kejahatan kejinya dilakukan selama tiga jam. Lalu ia menelpon polisi sesudahnya. Hajna mengalami luka bakar tingkat tiga dan 60 persen tubuhnya terbakar. Petugas medis yang menolongnya pun turut mengalami luka saat mencoba memindahkannya.
Apa yang membuatnya Kaplany begitu keji menyiksa sang istri. Rupanya Hajna ingin kembali jadi model dan dokter muda itu mendengar desas-desus istrinya selingkuh. Ia memutuskan untuk merusak kecantikan istrinya agar tak ada seorang pun mau memilikinya.
Selama 33 hari Hajna harus menderita meregang nyawa sebelum akhirnya ia meninggal setelah kulitnya meleleh sempurna dari tubuhnya.
Kaplany dihukum seumur hidup. Namun, 13 tahun kemudian ia bebas bersyarat. Tak mau menyia-nyiakan kesempatan, ia terbang ke Taiwan dan memulai pekerjaannya sebagai relawan kesehatan.
Pada 2002, wartawan Inggris mendapati Kaplany telah tinggal di Jerman dengan istri barunya. Kini ia berusia 70 tahun dan menjadi warga Jerman, jadi ia tak bisa diekstradisi ke AS.
"Saya sudah melakukan satu kesalahan dalam hidupnya. Dan saya sudah cukup membayarnya," kata Kaplany.
Â