Komandan Abu Sayyaf Tewas, Bagaimana Nasib Sandera WNI?

Alhabsy Misaya, pimpinan kelompok teroris Abu Sayyaf tewas di tengah hutan di Provinsi Sulu.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 30 Apr 2017, 13:37 WIB
Diterbitkan 30 Apr 2017, 13:37 WIB
Kepala Staf Angkata Bersenjata Filipina, Jenderal Eduardo Ano, menyampaikan taklimat pada konferensi pers tentang Abu Sayyaf, 12 April 2017 (Aaron Favila/AP)
Kepala Staf Angkata Bersenjata Filipina, Jenderal Eduardo Ano, menyampaikan taklimat pada konferensi pers tentang Abu Sayyaf, 12 April 2017 (Aaron Favila/AP)

Liputan6.com, Jakarta - Komandan kelompok Abu Sayyaf, Alhabsy Misaya dilaporkan tewas ditangan marinir Filipina. Ia merupakan otak dari penculikan sejumlah warga negara asing.

Kematian Alhabsy dibenarkan oleh Panglima Militer Filipina, Eduardo Ano. Menurut Ano, pimpinan kelompok teroris itu tewas di tengah hutan di Provinsi Sulu.

"Jenazah Alhabsy berhasil teridentifikasi dari keterangan seorang anggota Abu Sayyaf yang kami tangkap," kata Ano seperti dikutip dari SBS pada Sabtu 29 April 2017.

Dijelaskan pula oleh Ano bahwa Alhabsy merupakan otak penculikan seluruh warga Indonesia di perairan Filipina Selatan.

"Menurut kami, dia adalah penculik paling bengis dari kelompok tersebut. Ini adalah pukulan telak bagi Abu Sayyaf," ungkapnya.

Kabar kematian Alhabsy direspons oleh Kementerian Luar Negeri RI. Dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com pada Minggu 30 April 2017, Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan BHI Kemlu RI Lalu Muhammad Iqbal mengatakan, pihaknya mendapat informasi tersebut pada Sabtu 29 April malam.

Ketika disinggung nasib sandera WNI, Iqbal pun menjelaskan bahwa mereka tidak berada di tangan Alhabsy.

"7 WNI yang masih disandera di Filipina Selatan tidak ditangan Alhabsy. Saat ini 7 sandera WNI berada di tangan 2 kelompok lainnya," kata Iqbal.

"4 WNI berada di Maimbung dan 3 WNI di Talipao. Keduanya di Pulau Sulu. Hingga saat ini 7 sandera dalam keadaan baik," imbuhnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya